2

4.7K 119 1
                                    

AUTHOR POV

Sudah 3 hari karen berada dirumah sakit. Karen sudah dipindahkan diruang inap VIP, dan william sangat rutin menjenguknya seperti saat ini.

"Ren?" Ucap william sambil mendekati ranjang pasien karen.

"Ren please lo jangan gini, lo bikin gue makin khawatir ren." Ucap william lagi ketika tidak mendapat balasan. William mulai frustasi karen tidak menunjukkan perubahan sama sekali dia masih sering melamun dan meracau. William memilih untuk duduk saja dikursi dekat ranjang pasien karen dan meletakkan makanan yang tadi ia bawa untuk karen.

"Will?" Ucap karen tiba tiba membuat william terkejut sekaligus senang dia langsung berdiri dari duduknya

"Ya?" Tanya william

"Gimana caranya gue main basket tanpa kaki?" Tanya balik karen dengan mata yang mulai mengeluarkan air.

"Will jangan diem aja" sambung karen lagi dia terlihat sangat hancur saat ini.

"GIMANA WILL? JAWAB GUE!!" Teriak karen mulai histeris, william hanya diam mendengarkan semua penuturan karen.

"JAWAB WILL" Bentak karen lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari william.

"Ren, maafin gue." Jawab william lirih.

"Karen kamu nggak papa?" Pekik seorang gadis berpenampilan nerd yang sangat berbeda 360' dari karen yang terkesan lebih modis.

" gue lumpuh gwen lumpuh" jawab karen dengan nada bergetar, satu air mata lolos turun dari hazel eyes milik gwen, lalu gwen mendekap tubuh sahabat nya itu dengan mengusap usap puncuk kepala karen dengan lembut.

"Siapa yang telah bikin kamu kayak gini ren?" Tanya gwen lagi dengan nada agak meninggi satu oktaf

" Maaf, gue ngga sengaja nabrak karen" ucap william dengan nada agak merasa bersalah

"Udah lah , gue udah maafin dia, tapi.." balas karen

" Tapi?"

" Gwen, kasih tau gue gimana caranya gue bisa main basket tanpa kaki?" Ucap karen lalu menangis dengan memeluk gwen

" Pertandingan kamu masih ada 1 bulan lagi kan?" Ucap gwen lalu dibalas karen dengan anggukan kepala

"Ya udah aku bisa bantu kamu buat bikin kamu bisa berjalan lagi, oke?" Ucap gwen lagi

"Caranya?" Tanya karen heran

" Setiap pulang sekolah aku akan kesini buat ngajarin kamu biar bisa jalan "

" Bentar deh lo bisa tau gue ada di rumah sakit dari mana?" Tanya karen

" Tadi papa sama mama kamu nelfon aku, katanya kamu masuk rumah sakit jadi aku kesini deh" jelas gwen

"Bentar kok nyokap sama bokap gue kok bisa tau?" Tanya karen lagi

"Gue yang ngasih tau nyokap sama bokap lo, gue nelfon pake hp lo"ucap william menengahi pembicaraan antara gwen dengan karen

"Oh" jawab karen singkat.

"Aarrgh, sudah lah ren toh dia juga udah tanggung jawab iya kan?" Ucap gwen frustasi

" Ehh lo, bentar siapa nama lo tadi"

"Gwen?" Jawab gwen heran

"Yah lo gwen, ini makanan karen tolong jagain dia gue mau pergi dulu" ucap william dan gwen hanya memangut mangutkan kepalanya, melihat jawaban gwen william pun langsung melenggang pergi ntah kemana.

" Akting lo bagus juga " ucap karen pada gwen.

"Ha?" Jawab gwen

" kenapa lo pengen banget sih dandan kek gini, sementara lo punya segalanya buat beli jauh lebih dari ini " tanya karen heran

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang