Kalo ada typo atau kesalahan ingetin oke!
ENJOYYY!!!!
__________________________
"Rak, kita jemput adikku dulu ya?"Gwen bersuara, memecah keheningan diantara mereka berdua."Sejak kapan lo punya adik?"mengerutkan kening tanda bingung, Raka bertanya pada sang kekasih.
"Emm.... anu, adik sepupu. Dia lagi ada urusan, jadi aku yang disuruh jaga."tak berminat melanjutkan obrolan, pria berperawakan tinggi itu hanya mengangguk. Setelah itu mereka kembali diam, menikmati semilir angin dan sedikit rintik hujan sepanjang perjalanan. Suasana sore ini tidak bersahabat, dan membuat mood araka yang sudah jelek karena olimpiade fisika dadakan, semakin jelek saja.
"Btw, jemputnya kemana bee?"Gwen refleks menepuk dahinya pelan. Kenapa dia selalu lupa memberitau kemana ia akan pergi, ketika bersama araka? Dasar pelupa.
"Di TK Harum Anggrek "tanpa menjawab lagi, Araka kembali melajukan motornya yang sempat terhenti.
"Kakak cantik!"Talisya datang dengan memeluk erat Gwen, yang tentu saja dibalas pelulan erat oleh gadis cantik itu.
"Kakak cantik sama siapa?"Talisya bertanya karena penasaran pada sosok pria jankung dibelakang Gwen."Gue araka. Pacar kakak yang lo bilang cantik." Dengan nada dingin Araka berucap kepada talisya. Ya! Dia memang tidak suka pada anak kecil, apalagi yang manja. Karena menurutnya itu sangat menyusahkan dan pastinya akan mengganggu kencannya dengan Gwen.
"Pacar?"lagi lagi Talisya dibuat bingung dengan ucapan Araka, menyadari hal itu Gwen langsung mencari alibi yang tidak menimbulkan tanya kedua pihak.-apasih author gaje wkwk-
"Ica, namanya Araka. Kamu bisa panggil dia kak raka. Dia temen kakak."
"Kok temen sih?"Araka tidak terima. Dia kan pacarnya, kenapa gwen tidak mau mengakuinya?
"Bee, anak sekecil itu mana paham sih soal pacaran. Dia masih 5 tahu. "dan lagi lagi Araka hanya mengangguk memahami, meskipun masih sedikit tidak terima dengan pernyataan sang kekasih.
🌸🌸🌸
Jam menunjukkan pukul 16.00 dan mereka masih telrihat asyik bermain di taman. Ralat hanya Gwen dan Talisya, tidak dengan Araka yang merasa benar benar kesal pada Talisya. Gadis kecil itu benar-benar mengganggu acara kencannya dengan sang kekasih.
"Rak, titip Ica bentar ya? Aku mau ke kamar mandi, sekalian beliin kalian snack"Araka tentu saja menggeleng keras. Melihat dari cara Gwen menjaga Talisya saja sudah sangat repot, apalagi melakukannya?
"Please yaa"Gadis cantik nan mungil itu menampakkan puppy eyesh nya, berharap berhasil meluluhkan hati sang kekasih.
"Yaudah iya. Buruan tapi"mengangguk semangat, Gwen segera berlari menjauh dari Araka dan Talisya.
"Yaelah ngerepotin aja sih tuh bocil. Mana lagi ngantuk lagi,"dengan segala keluhan dan gumaman, Araka berjalan mendekati Talisya yang sedak asyik bermain ayunan.
"Hoy! Lo jangan kemana mana ya, awas! Gue mau tidur di sono noh. Kalau ada apa-apa bangunin aja."menunjuk bangku taman yang kosong, Araka berharap gadis kecil disampingnya ini mengerti. Dan harapan Araka terwujud, dengan sedikit takut Talisya menganggukkan kepalanya, dan setelah Araka menjauh ia kembali bermain.
"Gue tinggal tidur juga nggak kenapa napa, toh taman ini rame juga."tanpa pikir panjang Araka merebahkan dirinya diatas bangku taman yang panjang, lalu memejamkan matanya membuat kedua bulu matanya yang indah menyatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Teen FictionDijodohin sama pacar? Itu hal yang membahagiakan. Dijodohin sama mantan? Biasa aja. Tapi bayangin deh, dijodohin sama pacar sahabat sendiri! Itu rasanya tuh kayak nano nano ada asem pedes manis jadi satu. Disatu sisi harus berbakti dan disatu sisi j...