23

1.6K 57 8
                                    

Kalo ada typo atau kesalahan ingetin oke!

ENJOYYY!!!!

Hening! Suasananya terasa hening setelah talisya pergi ke sekolahnya. Ya, hanya ada gwen dan william di mobil membuat mereka merasa canggung untuk sekedar bertukar kata. Gwen memilih mengambil handphone dan airpods, memilih lagu favoritnya dan mendengarkan melalui airpods agar tidak menganggu william. Sedangkan william? Dia terlihat sangat fokus dengan jalanan.

"Udah nyampe. Ayo turun!" Ajak william yang tak di gubris oleh gwen.

"HEH GWEN!" Panggil william lagi namun gadis itu tetap pada posisinya menoleh pada william pun tidak. Ada apa dengannya? Pikir william.

"Pantesan dipanggil dari tadi diem aja." Ucap william sambil menarik paksa airpods yang masih terpasang di telinga gwen.

"Sakit tau wil!" Pekik gwen mengusap usap telinganya.

"Bodo amat. Buruan turun!" Titah william yang hanya diangguki oleh gwen. Gwen merasa bingung karena ini bukan rumah william melainkam sebuah kedai ice cream tempat gwen biasa memakan ice cream dengan araka.

"Jadi kangen araka." Gumam gwen, memorinya tiba tiba melayang disaat saat dimana hanya ada dia dan araka, dulu.

"Diem aja. Ayo buruan masuk." Ucapan william membuat gwen terkejut dan berusaha menyamakan langkahnya dengan william.

"Pesen apa?"

"Vanila toping oreo satu."

"Oke. Sana cari duduk dulu."

Gwen mencari tempat duduk, dia sengaja memilih di bagian sudut karena dulu saat bersama araka, dia selalu memilih tempat itu. Gwen benar benar merindukan araka, padahal baru 3 hari dia tidak bertemu araka ia sudah merindukan sesosok cowok tampan bersurai legam itu, emm sedang apa ya araka kini? Pikir gadis itu.

"Gue saranin jangan banyak ngelamun. Kenapa?" Gwen merasa hari ini william sangat cerewet. Entahlah tapi dia justru lebih suka william yang seperti ini.

"Nggak papa. Cuman.."

"Cuman inget araka?" Tebak william yang sangat tepat sasaran membuat gwen terkejut namun secepat mungkin berusaha menormalkan ekspresi wajahnya.

"Kok tau?" Tanya balik gwen membuat william tersenyum tipis.

"Kelihatan kalik. Dari waktu lo keluar dari mobil, ekspresi kaget lo itu udah nunjukin sesuatu. Kayaknya lo nggak jago deh soal nyembunyiin perasaan, payah banget sih lo." Jawab william diakhiri dengan tawa yang terlihat sangat manis membuat pipi gwen bersemu.

'Manis juga kalo ketawa, eh?'

"Ngapain lihatin gue kayak gitu?" Tanya william saat menyadari tatapan gwen yang terus mengarahnya membuat dia sedikit salting.

"Eeh anu, itu, nggak papa kok lupain aja." Jawab gwen sambil memasukkan sesendok ice cream yang dipesannya tadi. (Sistemnya tuh kayak di kfc kedai ice cream nya. Kalian ngerti kan? Hehe).

Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka. Hening kembali melanda, membuat gwen lagi lagi teringat oleh araka. Tiba tiba saja ponsel gwen bergetar menandakan adanya pesan, membuatnya segera mengambil ponselnya dan membuka pesan tersebut yang ternyata dari araka.

Araakaa:)

Hai

Hai Kenapa?

Kangen aja. Wkwk

Lo jadi alay deh rak, ehe.

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang