24

1.5K 56 2
                                    

Kalo ada typo atau kesalahan ingetin oke!

ENJOYYY!!!!

__________________________

Kini Gwen sedang berusaha untuk menidurkan talisya karena sejak tadi bocah itu terus terusan merengek ingin bermain bersama dengannya, mungkin sudah lelah atau memang mengantuk akhirnya talisya tertidur, Gwen meninggalkan bocah itu dikamarnya lalu menuju kamar William yang sekarang sudah menjadi miliknya Dan William.

Gadis itu menuju meja belajar William untuk menyiapkan buku nya dan buku William untuk besok, saat sedang menyiapkan buku William tiba tiba Ada sebuah surat yang terselip disalah satu buku William, Dan bukan Gwen namanya jika tidak kepo dengan surat itu lantas membukanya, ia membaca surat itu dengan teliti dari awal sampai akhir.

" Wushhh William besok lo ada tanding basket ya?" Tanya Gwen heboh dengan tangan kanan memegang surat yang tadi berada ditumpukan buku William.

" Ngga sopan!" William mencoba menggambil paksa surat tadi, Gwen juga mencoba menghalangi William agar tak mendapatkan suratnya, laki laki itu terlihat kesal sekali dengan gadis itu, sampai akhir nya William menarik pinggang gadis itu, Gwen menolak dan sampai akhir nya.

Bughh...

Mereka berdua terjatuh dengan posisi Gwen berada di atas William dengan tangan laki laki itu masih memegang pinggang nya Dan Gwen menutup matanya.

1 detik...

2 detik....

3 detik.....

" Ekhem, betah banget kayaknya tidur diatas gue" Gwen membuka matanya dan langsung membenarkan posisinya.

" Besok gue mau liat ah" ucap gadis itu setelah membenarkan posisinya.

" Ngapain lo mau ikut nonton" tanya William heran.

" Masak suami lagi tanding basket istrinya ga nonton" Gwen menaik turun kan alisnya, berniat menggoda William.

" Bodo" William memalingkan wajah nya, hendak berdiri tidur disofa.

" Emh Liam, gimana kalo lo tidur sini" cowok itu menautkan alisnya bingung, ngapain dia manggil gue Liam dan dia ngajak gue tidur bareng gitu?- batin William.

" Maksud gue, ga papa kalo kita seranjang tapi jangan ngapa ngapain ya, dan boleh ga kalo gue manggil lo Liam?" William mengangguk, cowok itu berdiri dari sofa tadi beranjak menuju tempat tidurnya yang empuk yang sudah ia tinggalkan selama Gwen tidur dikamarnya.

Dan entah dorongan dari mana tiba tiba tangan William terulur mengusap pelan puncak kepala Gwen, menciumnya lalu mengucapkan selamat malam pada gadis yang sudah sah menjadi istrinya tersebut. Gwen pun juga tak merasa risih atau bagaimana ia hanya merasa seolah dilindungi ketika ia bersama William seperti saat ia bersama Araka merasa terlindungi dan disayangi.

Tak butuh waktu lama mereka berdua akhirnya terlelap dalam mimpi masing masing, dengan posisi berhadapan, sangat serasi.

***

William POV.

Hari ini adalah hari pertama gue berangkat sekolah bareng Gwen, pagi pagi buta cewek itu sudah sibuk menyiapkan seluruh kebutuhan sekolahnya dan gue mulai dari menyiapkan seragam, tas, dan sepatu. benar benar istri idaman bukan, tapi sayang hatinya hanya ada Araka. Setelah itu bergegas Mandi lalu mematut dirinya di kaca kamar gue, habis dia Mandi gue juga langsung mandi.

15 menit kemudian kita berdua keluar kamar, sarapan. Dan ternyata mama sama Talisya udah ada disana, mama sedang menyuapi Ica.

" Halo kakak cantik!!"

"Hai talisya,"

"Ica udah siap ke sekolah lho!"

"Ayok berangkat bareng kakak ya." Talisya langsung antusias menganggukan kepalanya, tersenyum lebar.

"Ekhem kakak disini juga lho, kok ga disapa ya" ucap gue menengahi perbincangan antara Talisya Dan Gwen.

***

Setelah sampai di sekolah Talisya, bocah itu langsung berlari turun dari pangkuan Gwen keluar, setelah berpamitan pada Gwen dan William.

" Eh btw jadwal tanding basket lo jam dua belas ya?." Tanya Gadis cantik disebelah William, William mengangguk.

" Oke" setelah itu hening. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan lagi, dan William juga sedang fokus dengan jalanan.

" Makasih Liam" Gadis manis itu menunduk menyejajarkn wajahnya, berpamitan dengan William lewat kaca mobil seusai sampai di sekolah nya, untungnya dia berangkat pagi jadi tak banyak yang melihat nya berangkat bersama dengan cowok lain selain Araka.

Kalo sampai ada yang tau tamat lah riwayat gadis itu dicerca banyak pertanyaan dari para murid lain, sekelas apalagi Araka, dan pastinya banyak siswi yang berbondong bondong mendoakan agar hubugan gadis berwajah manis itu dengan si badboy jenius juga most wanted itu cepat PUTUS. Astaga membayangkan saja Gwen tak sanggup, ia belum siap kehilangan Araka.

"PAGII" Gwen membuka pintu kelas dengan keras sambil berteriak, nihil kelasnya begitu sepi penghuni, jelaslah kini jam baru menunjukkan pukul 06:00 pantas kelas sepi.

" Baru kali ini gue berangkat nomer satu, biasanya kelas udah rame aja kalo gue berangkat, aneh anjir rasanya" gadis itu bermonolog, meletakan tasnya di atas meja lalu menidurinya.

Tak terasa kini banyak murid yang sudah mulai mengisi bangku bangku kosong di kelas XI MIPA 1. Dan sesosok anak laki laki berpenampilan berantakan kini menjadi pusat perhatian para siswi perempuan. Gaya nya yang cool, wajahnya yang rupawan, serta Otak yang jenius itu lah yang menjadikan nya menjadi most wanted tanpa ia inginkan, persetan dengan semua itu.

Araka mulai berjalan melewati beberapa bangku kelasnya, lalu berhenti di bangku yang di duduki oleh Gwen dan juga chairmate nya-- Alora Nugraha.

" Gue pengen pindah disini, mulai sekarang" ucap Araka pada Alora saat Gwen masih tertidur di atas tasnya.

"Tap---"

"your answer is just 'yes or okay' nothing else, because I don't want to hear you say 'no'!"

" Okay fine! " Alora akhir nya mengalah pada cowok itu, lalu pindah disamping Ferdo samping Araka dulu.

Huft....

Araka meniup wajah Gwen kencang hingga membuat beberapa anak rambutnya beterbangan kemana mana, dan membuat tidur gadis itu terganggu, Gwen membuka matanya dan menemukan wajah Araka sangat dekat dengan wajahnya. Cepat cepat ia menjauh kan wajahnya dari Araka, dan seperti biasa jantung ya kini bereaksi cepat untung kemarin ia sudah mengistirahatkannya, haha.

" Hello baby, why you didn't go to school yesterday, I miss you so much" Ucap Araka lalu memeluk Gwen dari samping, membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian para murid lain. Ada yang senyum, ada yang iri, dan bahkan ada yang sampai melonggo menatap kedua pasangan itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan orang.

" I'm sorry, I was sick yesterday so I can't go to school" Gwen berbohong, tak mungkin ia cerita ke Araka kalau kemarin ia tak berangkat ke sekolah karena menikah dengan William.

==================

Makasih udah baca:3

Moga ceritanya ga tambah absurd ya, hehe

Maaf kalo lama banget buat up nya:))

---------------------------------------

To be continued...

05-11-19

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang