11

1.7K 70 2
                                    

Gwen Pov

Esoknya memang benar para guru sedang rapat jadi kelas free. Dan karena bosan aku hanya duduk di tempatku sambil memainkam ponselku.

Tring!

Bunyi notifikasi dari wa dan aku pun langsung membaca pesan tersebut

Bang Bryan

Dek sorry ya gue ga bisa jemput lu

Lha knp?

Gue Ada urusan mendadak

Urusan apa gue ikut

Gausah ini urusan orang dewasa

Lagian kepo amat sih lo

Hm, yauda si

Read

Setelah membaca pesan dari bang bryan aku kembali membuka game yang sejak tadi kumainkan dan melanjutkan memainkan game kesukaan ku itu. Saat aku asyik bermain tiba tiba saja ponselku direbut paksa oleh seorang cowok yang udah nggak asing lagi dimataku, ya kalian pasti tau dia araka.

"Kembaliin Hp ku nggak!" Perintahku sambil berjinjit berusaha mengambil ponselku yang digenggam ditangannya.

"Nggak!" Balasnya singkat sambil terus meneikkan lengannya membuatku lebih sulit menjangkau ponselku.

"Ish raka kembaliin Hpku! Kalo nggak.." ucapku terpotong

"Kalau nggak apa? Lo mau apa?" Tantangnya membuatku bingung dan terdiam sesaat.

"Aku bakal aduin ke bang bryan." Balasku membuatnya tertawa keras hingga terbahak bahak.

"Lo mau ngaduin gue ke abang lo? Haha abang lo pasti belain gue lah. Dia aja nyuruh gue buat jagain lo selama disekolah." Ucapnya membuatku terkejut sekaligus menyumpahi bang bryan dalam hati. Aku yang mulai kesal pun menurunkan tanganku yang tadi kulayangkan untuk mengambil ponselku di tangan raka dan kembali duduk di kursi ku dengan perasaan yang kesal.

"Terserah bawa aja Hp nya. Aku bisa hidup tanpa Hp." Ucapku dingin membuat raka terlihat bingung sesaat dan berjalan mendekat kearahku.

"Yaelah dijailin sedikit aja langsung marah. Dasar cewek cupu baperan." Cibirnya sambil mengambil kursi didekatnya dan duduk disebelah mejaku.

'Kalo gue baperan lo apa? Dasar cowok nggak punya perasaan.' Cibirku balas namun dalam hati. Ya kali aku ngomong langsung bisa bisa ni cowok makin seneng gangguin aku.

"Heh lo bisu ya? Atau telinga lo katarak?" Ucapnya lagi yang kembali kubalas dalam hati.

'Mana ada telinga katarak.'

"Woy!" Teriaknya tepat ditelingaku membuatku sedikit terkejut sekaligus sakit di bagian telinga.

"Kenapa sih teriak teriak?" Tanyaku mulai kesal.

"Ya lo sih dari tadi ditanyain bukannya jawab malah diem mulu. Lo budek?" Cerocosnya ikut kesal.

"Terus aku harus gimana? Gini salah gitu salah." Ucapku mulai frustasi mengahdapi satu makhluk astral yang entah berasal dari mana.

"Ya jawab kek. Atau paling nggak pura pura takut, gue suka tau liat ekspresi ketakutan lo." Balasnya yang membuatku entah mengapa sedikit tersipu.

"Suka kok ekspresi ketakutan. Kamu emang cowok aneh!" Ucapku lalu mengambil earphone di laci meja dan memasangnya dengan volume agak keras.

"Gue aneh aja banyak yang suka apalagi gue nggak aneh, diem, cool, perhatian mungkin satu sekolah bakal suka sama gue ampek ke murid cowoknya." Ucapannya itu seketika membuat isi perutku ingin keluar.

" Tapi Aku ngga suka tuh sama kamu, Dan terserah mau siapa aja suka sama kamu terserah" balas Ku dengan nada kesal

"Lo nggak seru ah. Nih Hp lo gue balikin, gue mau cari hiburan lain aja." Ucapnya tiba tiba dan menaruh Hp ku di meja lalu berjalan keluar kelas ntah pergi kemana.

'Akhirnya' legaku dalam hati lalu kembali memainkan ponselku.

🌸🌸🌸

Saat ini aku sedang duduk manis diatas motor sport milik seorang cowok menyebalkan bernama araka. Jika kalian bertanya mengapa aku bisa ada disini? Ya seperti biasa dia memaksaku dengan embel embel 'gue cuman ngelakuin tugas dari bang bryan' yang berhasil membuatku menuruti semua keinginannya.

Selama perjalanan kami hanya diam membisu dengan pikiran masing masing. Aku berpikir kenapa seorang araka bisa menjadi begitu menyebalkan di depan orang yang lebih muda atau sepantaran dengannya tapu bisa bersikap sangat sopan dihadapan orang yang lebih tua. Dan juga aku sering melihat sorot kecewa juga hampa di mata gelapnya.

"Udah sampe dirumah neng. Mau ampe kapan duduk diatas motor abang?" Ucap raka tiba tiba membuatku terkejut dan segera turun sambil tersenyum canggung.

"M..mmaaf." ucapku ragu.

"Dan makasih." Sambungku sambil tersenyum lalu hendak masuk kerumah namun tiba tiba tangan ku ditahan oleh raka.

"Kenapa?" Tanyaku heran menatapnya.

"Gue suka lihat senyum lo. Lo kelihatan lebih cantik." Jawabnya membuatku lagi lagi tersipu, lalu melepas gengaman tangan ku kemudian menyalakan motor sport nya.

🌸🌸🌸


24-05-19

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang