9

1.6K 83 3
                                    

Author pov.

Seorang cowok berbadan tinggi tegap terlihat memasuki restoran disebuah mall. Wajah tampannya begitu menarik perhatian sekitar, beberapa gadis yang sedang disana terlihat berbisik bisik membicarakan ketampanannya. Namun berbeda dengan yang lainnya gwen justru berusaha mati matian agar cowok itu tak melihat keberadaannya ya dia adalah raka.

'Mati gue kenapa sih raka harus kesini.' Batin gwen gelisah.

"Dek lo kenapa dah?" Tanya bryan mengejutkan gwen.

"Eng... itu anu mm..." ucap gwen bingung dan gugup.

"Nggak jelas banget sih lo una anu una anu." Cibir bryan membuat gwen sedikit kesal.

"Dasar kakak nggak peka! Tuh lihat cowok yang disana dia tuh temen sekolah gue kalo sampe dia lihat gue disini dengan dandanan kayak gini bisa habis gue diintrogasi sama dia." Jelas gwen panjang lebar sambil menunjuk nunjuk kearah raka yang berjalan semakin dekat kearahnya.

"Yaudah si dek santai aja. Nggak mungkin lah dia ngenalin lo." Ucap bryan santai yang dibalas jitakan kasar oleh gwen.

"Santai santai pale lo! Dia tuh pasti ngenalin gue abangku yang tampan." Ucap gwen kesal lalu pergi kearah kamar mandi.

"Woy dek lo mau kemana?" Teriak bryan mendapat tatapan aneh dari para pengunjung yang lain.

"Kamar mandi." Jawab gwen ketus dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Gwen keluar dari kamar mandi dengan perasaan sedikit lega, dia membasuh wajahnya gusar.
'Gimana nih kalo sampek raka ngenalin gue? Ah ngerepotin banget sih!' Batin gwen wajahnya terlihat sangat gelisah padahal tadi rasanya sudah sedikit lega. Gwen menghembuskan nafas berat mencoba mengeluarkan beban dalam pikirannya.

"Cupu?!" Panggil seseorang membuat gwen terkejut dan segera berbalik menatap seseorang yang memanggilnya cupu tadi.

"Beneran ini lo? Wow lo beda banget." Sambung seseorang tadi yang ternyata adalah raka.

"Rak.. raka kok kam..kamu ada disini? In..ini kan toilet cewek." Tanya gwen ragu dan terus menundukkan pandangannya.

"Gue salah masuk kamar mandi. Untung aja gue salah masuk kalo nggak gue nggak bakal ngelihat lo yang kayak gini." Jawab raka senang dan bangga?
'Ya lo untung gue buntung' batin gwen mengepalkan kedua tangannya erat.

"Oh.. yyyaudah ak..aku d..duluan ya." Ucap gwen hendak berlalu namun dicegah oleh raka.

"Mau kemana lo?" Tanya raka sinis.

"Urusan kita belum selesai." Sambung raka membuat gwen mendelik kesal
'Bakal ribet nih kalau berurusan sama dia. Tau gini gue nggak usah ikut abang aja.' Gwen terlihat sangat gelisah dan bimbang.

"Tap..tappi kakakku udah nunggu diluar." Balas gwen takut dan membalikkan tubuhnya menghadap raka kembali.

"Yaudah gue ikut lo aja sama kakak lo itu." Ucp raka santai membuat gwen semakin geram dan terpaksa mengiyakan ucapan raka lalu kembalu melangkahkan kakinya menuju bryan yang disusul oleh raka di belakangnya.

🌸🌸🌸

Sekarang raka, gwen dan bryan sedang duduk disatu meja dengan suasana hening yang menyelimuti mereka selain hening canggung lebih mendominasi suasana saat itu.

"Em gue bryan abangnya gwen." Ucap bryan memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya ke arah raka yang kangsung di alas oleh raka.

"Gue raka temen sekelasnya gwen." Balas raka lalu melepas jabatan tangan mereka.

Hening! Tak ada yang mau mengawali pembicaraan lagi, mereka hanyut dalam pikiran masing masing dan menambah kesan canggung diantara mereka. Setelah beberapa menit tak ada yang bersuara tiba tiba ponsel raka bergetar tanda ada orang yang menelfonnya.

"Halo"

"......"

"Gue di mekdy. Buruan kesini!"

"......"

"Ya.. buruan telat gue bunuh lo!"

"......."

Raka mematikan telfonnya sepihak dan kembali memasukkanya kedalam kantong celana yang dikenakannya.

"Lo sadis juga ya?" Canda bryan membuat raka terkekeh sedangkan gwen hanya diam menyimak.

"Tapi nggak sesadis itu lah kak." Balas raka yang diiringi tawa mereka berdua. Sekarang gwen merasa asing diantara kakak dan teman laki lakinya ini, bukan teman nya melainkan orang sering membully nya.

"Ekhem.." dehem gwen membuat dua orang laki laki yang mulai asik mengobrol fokus kepadanya.

"Eh mamaaf ganngu kalian. Aku cuman mau ngasih tau kak bryan kalau makanannya udah dateng." Sambung gwen gugup. Bahkan karena asyik mengobrol mereka tidak menyadari pelayan yang baru saja datang untuk mengantar pesanan gwen dan kakaknya.

"Eh nggak nyadar gue." Ucap bryan yang lagi lagi disambut tawa oleh raka. Kemudian gwen dan bryan pun memakan pesanan mereka membuat keadaan kembali hening dan..

Tring!

Ponsel gwen berdering tanda ada sebuah pesan masuk. Gwen buru buru membaca pesan tersebut kali aja penting. Namun yang tertera dilayar handphone nya adalah nama raka gwen berniat mengacuhkannya namun dia urungkan karena melihat raka yang mendelik kearahnya dengan terpaksa gwen pun membaca pesan tersebut.

Araka

Habis ini jangan pulang dulu gue mau ngobrol sama lo. Sampe lo pulang gue bully lo besok sampe nangis

.

.

.

.

Makasih udah baca ❤

Nachsalf 🎀

10-05-19

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang