13

1.4K 65 2
                                    

Kini william dan karen telah resmi berpacaran. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan menonton, makan, atau yang lainnya. Sikap william yang cuek namun perhatian dan sikap karen yang sabar dan moodyan membuat mereka terlihat seperti pasangan serasi.

"Will." Panggil karen. Saat ini mereka sedang duduk di kantin sekolah.

"Hm?" Jawab william tanpa menileh sedikitpun pada karen dan masih asyik menikmati makanannya.

"Malem nanti jadi kan nontonnya?" Tanya karen sedikit kesal karena merasa diacuhkan

"Jadi." Jawab william singkat membuat karen kesal setengah mati lalu kembali memakan makannannya yang tertunda.

Dilain tempat gwen sedang tersiksa oleh araka yang terus membullynya.

"Eh cupu!" Teriak araka saat melihat gwen hendak melangkah pergi keluar kelas.

"Apa?" Tanya gwen sedikit malas.

"Lo mau kemana?" Tanya balik araka

"Kepo." Jawab gwen santai lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin tanpa menghiraukan panggilan araka. Dia sangat lapar dan butuh energi yang banyak untuk menghadapi araka nanti.

Dikantin suasananya begitu ramai oleh murid yang ingin mengisi perut kosongnya. Gwem segera memesan mie ayam favoritnya dan es teh lalu duduk di kursi paling pojok. Ya! Gwen tak suka keramaian, sembari menunggu ia memilih untuk mendengarkan musik lewat earphone kesayangannya. Sekitar 10 menit akhirnya mie ayam pesanan gwen datang. Namun bukan abang abang mie ayamnya lah yang mengantarkan pesanan gwen melainkan..

"Taraaa mie ayam lezat untuk si cupu gwen." Ucap araka sambil meletakkan mangkok mie ayam dan esteh milik gwen dimejanya. Dahi gwen berkenyit bingung.

"Kok kamu yang nganterin?" Tanya gwen heran

"Gue sekarang kerja bantuin abang mie ayamnya." Jawab araka yang tentu saja ngawur.

"O" balas gwen singkat lalu menuangkan kecap saos dan sambel kedalam mangkok mie ayam gwen. Gwen berniat menyendokkan mie ayam kemulutnya namun dia urungkan saat melihat araka yang senyum senyum sendiri didepannya.

"Kamu ngapain masih disini? Katanya kerja?" Tanya gwen kembali meletakkan sumpitnya.

"Gue baru aja ngundurin diri." Jawab araka sekenanya membuat gwen mengedikkan bahu tak peduli dan melanjutkan makannya.

Satu sendok mie ayam telah masuk kemulutnya membuat gwen melotot dan sedikit tersedak karena merasa aneh dengan mie ayamnya.

"Pedessss... minum." Teriak gwen langaung menyambar es tehnya.

"Ah pasti kamu kan yang bikin mie ayam aku kayak gini." Tuduh gwen pada araka karena melihat araka yang tertawa didepannya.

"Kalo iya emang kenapa." Jawan araka enteng

"Awas kamu!" Teriak gwen didepan araka sambil menggebrak meja untuk sediki mengurangi rasa pedas dimulutnya. Gwen ini tipe orang yang sabar dan jarang marah tapi sekalinya kalian bikin dia kesel apalagi pas lagi kepedasan habis sudah riwayat kalian.

"Itu hukuman karena lo udah ninggalin gue tadi di kelas." Ucap araka sambil menunjuk kearah gwen. Gwen diam sesaat kembali merapikan duduknya dan melahap mie ayamnya lagi.

"Katanya pedes kok masih lo makan?" Tanya araka keheranan gwen tetap diam sambil melahap mie ayamnya. Mukanya sudah sangat merah karena kepedasan keringatnya pun mulai bercucuran.

"Oi lo budek ya. Udah nggak usah dihabisin ntar perut lo sakit." Ucap araka mulai khawatir. Gwen tetap diam tak memperdulikan ucapan araka, meski begitu sebenarnya gwen sudah sangat kepedasan dan perutnya pun mulai terasa sakit karena penyakit maagnya.

"Heh udah!" Teriak araka kesal karena gwen terus saja mengacuhkannya. Satu fakta tentang araka yang harus kalian tau dia itu pemarah dan sangat tidak suka diacuhkan kalo tidak ya seperti ini dia akan marah dan berteriak teriak.

Gwen selesai memakan mie ayam miliknya. Ia segera bamgkit dan berlari menuju kelasnya. Araka yang melihat itupun segera berlari mengejarnya, dan karena langkah kaki gwen yang kecil araka bisa mengejarnya dengan sangat mudah.

"Heh lo tu budek beneran ya!" Teria araka tepat didepan wajah gwen saat mereja berada dilirong kelas. Beruntunglah saat ini semua murid sedang asyik di kantin ya karena jam istirahat mereka sangat lama yaitu 30 menit.

"Kalo iya emang kenapa?" Teriak gwen juga.

"Udah gue kasih tau jangan dihanisin kenapa lo habisin sih? Kalo lo sakit gimana?" Tanya araka dengan raut wajah khawatir.

"Kalo kamu tau aku bakal sakit makan mie itu terus kenapa kamu ngusilin aku dengan ngasih sambel yang banyak?" Tanya gwen sedikit meredam emosinya. Tadi gwen sengaja menghabiskan seluruh mie ayam itu agar dia punya keberanian untuk membentak araka karena rasa pedas dan efek sakit perutnya membuat emosi gwen tidak stabil.

"Gue cuman mau ngasih lo pelajaran karena udah ngacuhin gue." Jawab araka melotot.

"Emangnya kamu siapa aku yang harus aku dengerin dan nggak boleh aku acuhin?" Pertanyaan gwen membuat araka terkejut dan ada sedikit salah paham diantara mereka. Yang araka dengar itu seperti kode bahwa gwen mencintainya dan menanyakan status mereka.

"Sekarang kenapa kamu diem aja? Jawab dong." Bentak gwen membuyarkan lamunan araka.

"Oke gue kasih jawabannya sekarang." Jawab araka sambil menarik lengan gwen ke tengah tengah kantin yang masih sangat ramai.

Araka berdiri diatas salah satu meja kantin sambil berteriak, membuat nya menjadi pusat perhatian para murid yang Ada disana.

"OKE MULAI HARI INI GWEN ARRABELLE HILTON RESMI JADI PACAR GUE. JADI SIAPAPUN YANG BERANI GANGUNGIN DIA BAKAL SIAP SIAP BERURUSAN SAMA GUE." Teriakan araka tersebut membuat gwen dan seisi kantin mendelik tak menyangka.

"Maksut kamu apaan sih? Pakai bilang kalo kita pacaran." Cerocos gwen tak terima.

"Ini jawabannya mulai hari ini hubungan kita tuh pacar!" Balas araka santai

"jadi gwen sayang.. aku balik kekelas dulu yaa." Ucap araka sambil melambaikan tangannya membuat gwen melotot tak percaya dengan kata sayang?

"ARAKAA!" Geram gwen kesal yang membuatnya menjadi pusat perhatian kantin.

.

.

.

.

Hihi Mon maap kalo tambah gaje, dan maap baru bisa up:)

09-06-19



Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang