Gwen POV
Setelah beberapa saat motor yang dikendarai araka pun terhenti tepat didepan rumah sakit citra sehat, aku pun langsung turun dari motor sport milik araka dan langsung berlari menuju kamar inap karen tanpa menghirau kan teriakan araka yang sejak tadi memanggil ku dan mungkin juga ia sudah menyumpah serapahi diriku.
" Ren lo gpp?" Tanya ku dengan nada yang terngah ngah karena berlari tadi.
" Gwen lo harus tau, gue.." balas karen dengan nada yang gembira
" Dia udah bisa jalan lagi " potong cowok yang sekarang sudah berada di samping karen dengan membawa nampan yang berisi makanan.
" Dih seriusan lo?" Ucap ku tak percaya pada ucapan cowok tersebut.
" Tapi tadi kata si cowok lo, eh siapa tuh yang duduk disofa itu katanya lo malah tambah parah?" Cerocosku sambil menunjuk cowok yang sedang duduk disofa sambil memainkan handphone nya.
"Dia bukan cowok gue" jelas karen
"Tadi karen yang suruh gue bohong sama lo" ucap cowok itu santai
"Hehe maap keun gue yah, tapi beneran, liat deh" balas karen lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk berdiri, setelah melihat karen bisa berdiri aku pun langsung menghambur kepelukan Karen.
" Kok bisa secepet itu lo bisa berdiri"
" Hehe ntah yah, mungkin karena william" ucap karen sambil menatap lekat william
" Bucin lo anjir" ucap ku lalu mengusap kasar wajah sahabat ku itu agar berhenti menatap cowok itu dengan tatap yang menggelikan buat ku.
" Yeu syirik aje lu" cibir karen
" CUPU LO DISINI NGGA SIH?" Teriak seorang cowok dengan suara yang sangat familiar sekali di telingga ku, ya suara itu adalah suara milik araka revano.
"Lo ikutin aturan cara main gue oke, ajak tuh sekalian tuh cowok jangan rusak penyamaran gue oke" bisik gwen tepat ditelingga karen dan tanpa ba bi bu karen pun langsung menganggukinya setuju.
" Iy...iya a.. akk.. aku dd.. di..sinn.. ni" balas gwen juga dengan teriakan.
Tak lama aku membalas ucapan araka, suara dentuman pintu terbuka pun terdengar lalu menampilkan sesosok araka dibalik pintu tersebut.
" Kenapa lo tadi ninggalin gue sih cupu" tanya araka pada ku.
"Hehe mamm..." Balasku terpotong karena pertanyaan william yang sedari tadi hanya diam di sofa pojok kamar inap karen
" Ha? Cupu? " Tanya william memotong ucapan ku.
"Sssttt" karen sambil menempelkan jari telunjuknya dibibirnya, mengintrupsikan agar william diam.
" Iya cupu, bener kan dia cupu" jawab Araka.
" Udd...dah mam..maaf yah" balasku lagi pada Araka.
Tak selang beberapa lama ponsel ku kembali berdering menandakan bahwa ada seseorang yang menelponku, aku pun buru buru keluar dari kamar karen untuk mengangkat telfonnya.
'Apaan'
'apaan apaan gua udah nunggu lu lama di perempatan sekolah lu'
' eh eh iya, maap yeu bang gua lupa, soalnya tadi karen nelfon gua buat me rumah sakit, jadi nya gua lupa ngasih tau lu'
' yeu dasar manusia +62 bangke Lu ah'
' lo juga manusia +62, ngaca woy'
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Teen FictionDijodohin sama pacar? Itu hal yang membahagiakan. Dijodohin sama mantan? Biasa aja. Tapi bayangin deh, dijodohin sama pacar sahabat sendiri! Itu rasanya tuh kayak nano nano ada asem pedes manis jadi satu. Disatu sisi harus berbakti dan disatu sisi j...