3

3.1K 97 4
                                    

Saat ini gwen sedang berjalan menuju ruang kepala sekolah. Tadi saat istirahat kedua ada panggilan untuknya dan raka agar segera menuju ke ruang kepala sekolah

"Duh pasti ini masalah si raka lagi. Nyebelin banget sih."

Gumam gwen sambil terus berjalan kearah ruang kepala sekolah fengan sedikit berlari. Sekitar 5 menit gwen telah sampai didepan sebuah ruangan cukup besar yang tak lain adalah ruang kepala sekolah. Gwen segera masuk kedalam dan ternyata raka sudah sampai disana.

"Arrabelle gwen wilton?" Tanya sang kepala sekolah.

"I..iya pak." Jawab gwen ragu.

"Silahkan duduk disamping raka." Ucap pak anang sang kepala sekolah sambil menunjuk kursi dideoan mejanya. Gwen mengangguk dan segera duduk dikursi yang telah ditunjuk oleh pak anang.

"Saya sebenernya mau tan--" ucap pak anang terpotong.

"Udah pak langsung aja nggak usah basa basi saya sibuk." Ucap raka memotong ucapan pak anang tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kamu itu benar benar tidak sopan. Baiklah saya akan langsung saja. Saya sudah mendengar kabar bahwa kamu gwen, sering mengerjakan pr raka benar?" Tanya pak anang dengan wajah sedikit kesal karena sikap raka hang tidak sopan terhadapnya tadi.

"I..iy..iya pak." Jawab gwen ragu sedangkan raka hanya diam dengan wajah malasnya.

"Seharusnya kamu tidak mengerjakan pr nya dan jika dia mengancam mu seharusnya kau laprkan saja pada bapak atau guru yang lain." Ucap pak anang lanjang lebar menasihati gwen.

"Udahlah pak toh dia juga nggak keberatan ngerjain pr saya dan saya juga nggak harus repot repot untuk mengerjakan pr saya. Dan saya bisa fokus belajar untuk olimpiade yang menunjuk saya sebagai wakil sekolah." Ucap raka mendahului gwen.

"Tapi itu tidak benar raka. Saya sudah lelah menasihati kamu, kenapa kamu susah sekali diatur." Ucap pak anang mulai marah.

"Yaudah kalau bapak lelah tinggal keluarin saya, gampang kan pak?" Ucap raka membuat pak anang bungkam.

"Oh iya saya lupa kalau saya dikeluarin sekolah ini nggak bisa ikutan olimpiade lagi karena nggak ada yang wakilin kan pak?" Sambung raka lagi membuat pak anang kehabisan kata. Memang benar bahwa raka selalu mengikuti olimpiade olimpiade yang diikuti sekolahnya dan itu juga alasan mengapa sekolah tetap mempertahankan dirinya meski kelakuannya yang sudah keterlaluan.

"Baiklah untuk kali ini saya maafkan. Dan kalian saya hukum untuk membersihkan ruang kelas dan perpustakaan setiap pulang sekolah selama satu bulan." Ucap pak anang setelah terdiam beberapa saat membuat gwen terkejut. Karena ini bukan salahnya dia diancam lalu dia juga mendapat hukuman? Saat ini gwen hanya berharap bahwa raka akan meminta keringanan atau yang lainnya.

"Cuman itu aja kan pak? Gampang kita bakal lakuin hari ini juga." Ucap raka membuat gwen kembali terkejut.

"Yasudah kalian boleh keluar." Ucap pak anang mempersilahkan mereka keluar dari ruangannya. Gwen dan rakapun segera keluar.

"Ngapain lo diem aja dari tadi? Mana mukalo dari tadi ditekuk mulu lagi. Lo udah jelek jadi makin jelek tau kalo gitu." Ucap raka ketika sudah keluar dari ruang kepala sekolah.

"Y..ya kamu ken.. kenapa terima terima aja hukumannya?" Tanya gwen sedikit takut.

"Kalo gue nolak ribet mending gue terima aja. Lagian gue kan bisa nyuruh lo buat bersihin dan gue nanti tinggal lihatin doang." Jawab raka dengan wajah tanpa dosanya.

"Kok g..gg..gitu?" Tanya gwen lagi sedikit tidak terima.

"Kenala lo nggak suka?" Tanya balik raka sambil mendekatkan diri kepada gwen membuat gwen merasa ketakutan.

"N..ng..nggak papa. yaudah aku mau balik kekelas dulu." Jawab gwen ketakutan dan langsung berlari menuju kelasnya. Sedangkan raka tersenyum puas karena berhasil membuat gwen sangat ketakutan seperti tadi.
Gue suka ekspresi ketakutan lo. Manis, makanya gue bakal bikin lo ketakutan setiap hari~raka.
🌸🌸🌸
Bel tanda pembelajaran telah usai sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Bahkan sekolah terlihat sudah sepi namun raka dan gwen masih berada dikelasnya apalagi jika bukan melaksanakan hukuman dari pak anang.

"Heh cupu lo tuh kalo ngelel yang bener dong. Itu masih basah tuh cepetan beresin gue udah capek banget nih mau buru buru pulang." Ucap raka sambil duduk di atas meja dengan menyuruh nyuruh gwen mengerjakan hukuman dari pak anang.
Capek apanya orang dari tadi lo cuman duduk duduk sama merintah merintah gue doang dasar berandal. Batin gwen sambil terus mengepel ruang kelasnya. Dia terlihat sangat capek tadi dia membersihkan ruang perpustakaan sendirian katanya raka yang akan membersihkan ruang kelas tapi nyatanya saat samali dikelas ternyata raka hanya tiduran di lantai sambil bermain game onlime di ponselnya. Karena tak ingin berdebat dengan raka alhasil dia pun membersihkan ruang kelas sendirian lagi.

"Raka udah selesai." Ucap gwen ragu setelah selesai mengepel ruang kelasnya yang cukup luas.

"Oh udah? Yaudah kalo gitu gue pulang dulu." Balas raka acuh lalu segera keluar kelas. Sedangkan gwen masih sibuk membereskan buku2 nya yang masih berserakan di atas mejanya. Setelah selesai ia segera bergegas keluar kelas dan pulang karena keadaan sekolah yang benar benar sudah sangat sepi.
Sekarang gwen sudah sampai di rumahnya dan segera masuk kedalam kamarnya.

"Dek kok lo pulang sore bnaget tumben." Ucap sang kakak

"Tadi ada urusan bentar." Balas gwen singkat dan segera melanjutkan langkahnya yang semoat terhenti tadi. Sesampainya dikamar gwen segera merebahkan dirinya diatas kasur queen size nya dengan sprei dan selimut yang berwarna biru donker. Karena sangat lelah gwen pun tertidur dengan seragam dan sepatu yang masih melekat ditubuhnya.
🌸🌸🌸

Maap yah kalo part kali ini lebih dikit dari biasanya.....

.
.
.
.
.
.
.

Nachsalf 🎀

15-04-19

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang