[3] Kim - kthxbjh (Lokal Ver) ✔✔

2 - Tidak Tertarik

Seiring berjalannya waktu. Bella menjadi akrab dengan teman-teman dekat Gilang, sebab tak jarang Bella ikut bersama lelaki itu untuk menghabiskan waktu di basecamp yang berada di daerah Cikutra tersebut.

Perkuliahan dengan semester yang semakin tua terasa semakin membuat Bella jenuh. Intensitas hang out Bella pun bersama teman-teman kuliahnya kini semakin berkurang, berbagai alasan kesibukan masing-masing menjadi salah satu penyebabnya. Lagi pula, tempat-tempat hits di Bandung rasanya sudah pernah Bella sambangi. Masih itu-itu saja. Bila sebelumnya tidak berjalan-jalan ke Mall maupun cafe hits akan terasa ada yang kurang, maka sekarang hal tersebut justru membosankan bila dilakukan hampir setiap minggu.

Benar apa yang pernah Gilang beritahukan pada Bella, mengenai kehidupan perkuliahan yang sangat berbeda dengan masa putih abu-abu. Sekarang mulai terasa oleh Bella, bahwa tiap orang harus berjuang sendiri sebab orang lain belum tentu peduli atau mau membantu.

Masalah lo? Ya udah, itu berarti masalah lo. Lo bisa selesain sendiri.

Bella mengalaminya sekarang. Bagaimana semakin berjalannya waktu dan semakin sedikit juga teman-temannya. Semakin naik semesternya, semakin berkurang teman-teman dekatnya. Oleh karena itu, waktu senggang seringkali ia habiskan di basecamp bersama para penghuninya. Sesekali, Bella membuat konten untuk akun Youtube-nya. Terkadang, teman-teman Gilang diajak ikut sebagai isi konten berupa make up challenge dan banyak lagi sesuai dengan cetusan ide-ide yang bagus juga menurut Bella. Contohnya, Dimas dan Oji yang menebak harga skin care yang Bella sediakan. Selain dua lelaki tersebut, Gilang, Reza, dan Ikhsan juga ikut masuk di beberapa video yang telah mendapat lebih dari dua ribu like tersebut.

Terkecuali, Alvin. Lelaki yang sekarang sudah berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi itu sedikit banyak susah untuk dibujuk. Memang, bukan Bella sendiri yang membujuknya. Kadang Oji atau Ikhsan yang menawari agar Alvin muncul di video Bella. Namun jawaban Alvin selalu sama. Dia menolak. Dia tidak pernah mau muncul di video yang diunggah Bella di akun Youtube-nya. Dan Bella hanya bisa cukup tahu saja dengan kenyataan itu.

Walaupun Alvin orangnya seperti itu, cuek, agak dingin, dan tentu saja tampan--menurut Bella. Tetapi dia adalah orang yang baik. Alvin memang terlihat sangat cuek dan tidak pedulian. Namun sebenarnya dia tidak seperti itu. Dia sangat peduli pada siapapun, hanya saja dia punya cara tersendiri untuk menunjukkan rasa pedulinya.

"Sekarang lagi sibuk apa, Mbak Bella?" Tanya Oji sore itu seraya membawa segelas teh manis hangat dan mie rebus ditambah telur, sawi, dan cabe kesukaannya.

"Biasa. Masih kayak kemarin-kemarin aja." Balas Bella.

Kalau dulu Bella sangat anti dengan makanan yang selalu tersedia di basecamp, kini dia justru ketagihan dengan mie rebus buatan Oji dan es kopi buatan Ilham. Bella juga akan ikut bergabung kalau mereka nyemil snack kiloan dari pasar. Atau kadang, Bella sendiri akan membawakan makanan spesial untuk mereka. Yang tentu saja akan diserbu oleh para penghuni basecamp NoLabel. Kecuali Alvin.

"Studio nggak dipake, Ji?" Tanya Bella menyadari bahwa sore itu keadaan studio ala-ala milik NoLabel terasa sangat sepi.

"Belum, Mbak. Mau dipake sama anak Telkom buat foto aksesoris nanti abis maghrib."

"Oh iya?"

"Heem, saudaranya Alvin."

"Yang fotonya siapa?" Tanya Bella lagi.

"Mereka sih kayaknya. Cuma paling dibantu sama Alvin juga."

Jantung Bella berdegup lebih kencang. Kalau begitu, artinya hari ini Bella akan bertemu Alvin dan ia akan melihat kembali bagaimana kerennya Alvin ketika sedang motret. Sekarang Bella merasa wajar sih tentang cerita Mas Gilang yang mengatakan bahwa banyak sekali orang yang ingin dicekrek oleh Alvin. Dia memang sangat keren dan memperindah pemandangan. Bella juga ingin sekali-kali difoto oleh Alvin. Apalagi, setelah dia menggeluti dunia permodelan. Setiap kali photoshoot, dia selalu membayangkan Alvin yang memotretnya.