35 - Terluka

1.8K 386 149
                                    


Padahal kemarin petang Bella sempat mengobrol sebentar dengan Alvin lewat panggilan telepon. Tapi entah kenapa pagi ini dia terbangun dan tiba-tiba sangat merindukan suaminya. Rasanya tidak bisa ditahan lagi sehingga dia ingin pergi ke Bandung sekarang juga.

Setelah menunaikan ibadah shalat Subuh, Bella segera keluar kamar dan menemui Bunda yang tengah bersiap mencuci beras untuk sarapan mereka pagi ini. Di meja makan juga sudah terdapat teh hangat, minuman wajib Bunda setiap pagi.

"Bun." Panggil Bella pada Ibu mertuanya itu.

Bunda menoleh, "eh, kenapa Mbak?"

"Gak papa. Bella mendadak kangen masakan Uwa, ke Cimahi yuk."

Bukan masakan Uwa yang sebenarnya Bella rindukan, melainkan suami tersayangnya yang tadi malam pergi jalan-jalan bersama Yerim. Bella pikir, karena tadi malam Alvin bersama Yerim, mungkin nanti malam juga dia akan pulang ke Cimahi dan mereka bisa bertemu.

"Mau ke rumah Uwa?" Tanya Bunda.

Bella tersenyum penuh rayuan. Dia mendekat ke arah Bunda dan merangkul lengan wanita itu, "hehehe. Yuk ke Cimahi, Bun."

Bunda sebenarnya mau ke Cimahi. Sekalian dia juga menengok Gita Yerima alias anak bungsunya. Tapi kalau dipikir panjang, Bunda tidak tahu mereka harus pergi ke Bandung naik apa. Rasanya Bunda tidak tega kalau membawa wanita hamil naik kendaraan umum dari Tangerang ke Cimahi.

"Mau kesana naik apa, Sayang?"

"Bella mau minta tolong sama Ayah biar nyuruh supir Nenek kesini aja, Bun. Jadi nanti dianter ke Cimahi nya. Yuk, Bun?"

"Boleh kalo mau gitu mah. Bunda ikut aja." Kata Bunda.

Sejauh ini, Bella memang jarang sekali atau bahkan tidak pernah lagi merepotkan Ayah dan Ibunya. Kebetulan, sepasang orangtua yang berprofesi sebagai pengusaha dan dosen Kimia itu mengajarkan anaknya untuk hidup mandiri. Sejak dulu. Apalagi setelah Bella menikah dengan Alvin.

"Bella telpon Ayah dulu." Kata Bella lalu pamit masuk ke dalam kamar untuk mengambil ponselnya.

Bella tidak berniat untuk mengabari Alvin dari sekarang bahwa dia akan ke Bandung. Takutnya, Alvin malah tidak fokus bekerja dan ingin segera pulang ke Cimahi setelah tahu bahwa Bella akan kesana. Makanya, biar nanti saja. Sekalian kejutan.

"Kita ketemu Papa hari ini ya, Dek." Kata Bella sambil mengelus-elus perutnya.

Tidak banyak barang dan pakaian yang Bella bawa untuk menginap di Cimahi. Karena kalau sesuai rencana, dia hanya akan menginap beberapa malam disana, setelahnya akan kembali pulang bersama Alvin setelah pekerjaan pria itu selesai.

Bella kesana hanya ingin bertemu dengan suaminya. Bella rindu. Ingin sekali bertemu dan tidur di dalam pelukan hangat sang suami.

Sekitar pukul 7 pagi, supir Ayah Anwar yang biasa mengantar Nenek kemana-mana sudah ada di depan pagar rumah Bella. Dengan senyum manisnya, Bella menghampiri Pak Mul dan menyerahkan koper kecil berisi pakaian dan perlengkapannya untuk dimasukkan ke dalam mobil.

"Bun, Pak Mul udah dateng." Kata Bella memberitahu Bunda.

"Iya Mbak sebentar, Bunda nutup gorden dapur dulu."

Setelah seluruh gorden sudah ditutup rapat, pintu terkunci, dan lampu dinyalakan, Bunda dan Bella berangkat ke Cimahi diantar oleh Pak Mul.

****

"Syana, maafin aku."

Tangan kanan Alvin mencoba meraih tangan Isyana yang tiba-tiba menjauh setelah dia tahu kenyataan bahwa Alvin berbohong.

[3] Kim - kthxbjh (Lokal Ver) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang