21 - Obrolan

1.5K 361 23
                                    

Begitu mendengar suara pintu terbuka, Bella buru-buru bangun dari posisi rebahannya di atas ranjang dan berlari kecil untuk melihat orang yang datang ke kediamannya pagi ini.

Sesuai dengan rencana, keluarga Bella berangkat ke Bandung tadi malam menggunakan kereta dan sampai di Stasiun Bandung Raya pagi ini. Tentu saja mereka dijemput oleh Alvin. Mengingat Bella yang sedang hamil muda selalu mengeluh mual kalau pergi-pergian menggunakan mobil.

"Assalamualaikum." Ujar Fauzan setengah berteriak.

Anak itu menaruh tas ranselnya di dekat sofa, lalu dengan antusias dia memeluk kakaknya, mengundang senyum manis di bibir Alvin karena interaksi kecil tersebut.

"Bayinya lagi apa ya Mbak?" Tanya Fauzan tiba-tiba.

Ibu yang mendengarnya langsung terkekeh, "ya belum kerasa lah Dek bayinya lagi apa."

Ayah menimpali, "nanti kalo perut Mbak udah besar, baru kamu bisa ngerasain bayinya nendang-nendang."

Bergantian Bella menyalami dan mencium kedua pipi orang tuanya. Entah kenapa dia merasa sangat senang dikunjungi oleh keluarganya dari Yogyakarta.

Dalam rangka liburan akhir tahun, mereka semua berkunjung ke Bandung sekalian menjenguk Bella dan calon bayinya. Tak lupa Ibu juga membawakan pesanan Bella. Spesial karena sepanjang perjalanan dari Yogyakarta hingga ke Bandung, pesanan Bella alias soto ayam itu selalu ada di pangkuan Ibu.

"Ayah mau aku buatin kopi?" Tanya Bella.

"Aku, Mbak! Aku kopinya 1!" Sela Fauzan.

Memang dasar adik menyebalkan.

"Nggak ada ngopi-ngopian! Kamu minum susu aja." Kata Bella galak.

"Mbak kenapa sih semenjak hamil jadi marah-marah mulu ke aku? Aku salah apa coba?" Tanya Fauzan kesal.

"Ya nggak tau! Mbak bawaannya kesel kalo denger suara kamu."

Fauzan memeletkan lidahnya, dia lalu mendekati Alvin yang ternyata baru saja ke dapur untuk membawakan air minum untuk mertua dan adik iparnya.

"A, Aa suka dimarahin nggak sih sama si Bella?" Tanya Fauzan.

"Adek!! Mbak Bella, bukan Bella." Tegur Ayah.

Fauzan tidak mendengarkan apa kata Ayahnya. Dia malah terus menempel pada Alvin demi mendapatkan ilmu tentang fotografi dan edit-mengedit foto beserta video. Kemarin dia baru saja diizinkan pegang kamera oleh Ayah, makanya dia begitu bersemangat. Sekarang pun, kamera itu ada di dalam tasnya. Sengaja dibawa untuk ditunjukkan pada Alvin.

"Nggak ada job hari ini, Vin?" Tanya Ibu.

"Nggak ada sih, Bu. Paling nanti agak siangan Alvin mau ke Cikutra, mau selesain edit foto." Kata pria itu.

"Ke Cikutra? Ke studio foto itu ya A? Ikut dong." Sahut Fauzan.

"Emangnya Adek nggak capek?"

"Adek kan bisa bobok di mobil Aa."

"Aa mau naik motor kesananya." Timbrung Bella.

"Pengen ikut ih!!"

"Ya udah boleh. Istirahat dulu gih, nanti siang Aa bangunin." Kata Alvin akhirnya.

Dia mengelus lembut rambut Fauzan sebelum mengantar anak itu masuk ke dalam kamar tamu untuk beristirahat.

****

Fauzan memang tidak rewel ketika dia menunggu Alvin selesai dengan pekerjaannya. Dia justru asyik bercanda dengan Icam dan Gilang. Tidak mengganggu Alvin ataupun merengek mengajak pria itu untuk pulang ke apartemen tempat tinggal Kakaknya.

[3] Kim - kthxbjh (Lokal Ver) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang