10 - Keputusan

2.5K 473 99
                                    


"Udah lama nunggu, Mbak?"

Pria dengan kaus putih dilapisi jaket hitam keabuan itu duduk di hadapan Sabella yang sejak tadi memasang wajah cemberut.

"Lumayan, Ji." Balas Bella pada Oji yang sore itu menyempatkan diri untuk menemui Bella.

Sejujurnya Oji sangat khawatir begitu Bella mengabari bahwa dia habis mengobrol dengan Isyana. Meskipun Bella tidak menjelaskan secara detail apa yang dibicarakan oleh Isyana padanya, tapi Oji yakin bahwa perempuan yang merupakan mantan kekasih Alvin itu pasti berkata yang tidak-tidak dan agak kasar.

Isyana memang terlihat baik dan pendiam. Tapi dibalik itu sebenarnya dia adalah seorang monster. Dia adalah bom yang bisa meledak kapanpun dia diusik. Makanya, selama ini Oji memang tidak mau berhubungan dengan Isyana. Padahal dengan kekasih para anggota Nolabel dia berteman baik. Kecuali dengan Isyana. Apalagi dia hanya satu kali bertemu Isyana dan kesan pertamanya sangat buruk.

"Tadi ngobrol apa aja sama Isyana, Mbak?" Tanya Oji mulai kepo.

"Ya gitu." Balas Bella malas-malasan.

Sumpah. Dia tidak mau mengingat-ingat lagi apa yang telah Isyana lakukan padanya. Hal tersebut benar-benar menginjak harga diri Bella. Bagaimana bisa ia dituduh melakukan hal yang tidak ia lakukan?

Ya Tuhan...
Hati Bella sakit sekali. Kenapa mencintai Alvin justru malah menyakitkan dan merepotkan seperti ini?

"Ceritain aja sama Oji Mbak, siapa tahu Oji bisa bantu."

Bella menghela napas lalu menghembuskannya perlahan. Dia agak ragu untuk menceritakannya, tapi apa salahnya berbagi dengan Oji yang sudah ia anggap sebagai teman dekat?

"Aku dituduh jadi selingkuhannya Alvin."

"Sianying."

Oji menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir. Dia yang diputuskan, kok malah bawa-bawa orang lain? Memang dasar Isyana orang gila.

"Terus?"

Bella menceritakan semua. Tentang bagaimana Isyana datang kepadanya dan menuduh dia sebagai perusak hubungan orang alias selingkuhan Alvin.

Dia juga tidak bisa menyembunyikan tangisnya lagi. Entahlah, dia merasa kesal, marah, dan juga kecewa pada Isyana. Kenapa bisa gadis itu berkata demikian? Hal apa yang membuat Isyana bisa menyimpulkan bahwa Bella adalah selingkuhannya Alvin? Dan darimana juga Isyana mengetahui Bella?

"Terus Mbak jawab apa?" Tanya Oji.

"Aku bilang kalo aku mau jauhin Alvin."

Oji mengerutkan kening, "emang bisa?"

Bella mengangguk. Lalu tiga detik kemudian dia menggeleng. Dia merasa tidak yakin juga kalau dia bisa melupakan Alvin. Mengingat betapa sayangnya dia pada Alvin. Setelah mengetahui siapa nama Alvin dan bagaimana kesehariannya (yang dia lihat sekilas kalau dia main ke Nolabel), Bella memang menganggap bahwa Alvin adalah lelaki terkeren di Bandung yang dia temukan sejak pertama kali menjadi mahasiswa. Dia tidak pernah pacaran sejak saat itu. Pacar terakhirnya adalah Agam.

"Tapi, Ji. Tadi aku keterlaluan gak yaa sama Isyana? Aku takut aku ngomong terlalu kasar."

"Gak papa, Mbak. Emang harus digituin biar mikir." Balas Oji, ikut-ikutan kesal pada Isyana.

"Tapi aku ngerasa bersalah banget loh, sumpah. Takutnya tadi aku terlalu kasar dan kenceng pas ngomong sama Isyana."

"Mbak, jangan terlalu baik. Jahat mana hayo, ngomong kasar atau fitnah?"

Bella diam. Dia memejamkan mata guna menenangkan dirinya.

"Sekarang Mbak mau ngejauhin Alvin dengan cara apa?" Tanya Oji lagi.

[3] Kim - kthxbjh (Lokal Ver) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang