'Nenek Sihir'

265 8 0
                                    

Rintikan hujan menemani perjalanan Al Malak dan Rama ke perusahaan Al-Akbar milik Al. Senandung solawat mengisi perjalanan mereka di tengah kemacetan Jakarta.

"Al, semalam nenek sihir itu tak beranjak dari tempat bersemayamnya dikandangmu." Jelas Rama menghilangkan kesunyian.

"Ya, saya tahu. Sebelum saya tidur saya mengirim pesan kepada bawahan saya untuk menguncinya didalam ruangan itu dengan kondisi AC yang saya suruh kecilkan." Terang Al dengan santainya.

"Appaa!!! kau sudah gila Al." Nada suara Rama sdh meninggi tak percaya dgn perkataan Al yg selama ini dikenalnya baik.

"Hahaha, tentu saja hal itu akan saya lakukan jika saya sudah tak punya iman Ram." Kata Al yg msh khusuk mengemudi dengan tersenyum yg hanya dijawab gelengan dari Rama.

***

Sesampainya didalam perusahaan, Al dan Rama langsung kesalah satu ruangan yg sdh ada seorang wanita.

Pintupun terbuka dan menampakkan seorang gadis cantik wajahnya tapi entah dgn hatinya.

Pintupun terbuka dan menampakkan seorang gadis cantik wajahnya tapi entah dgn hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Assalamu'alaikum Al, Rama." Sapa wanita tersebut.

"Wa'alaikumussalam." Jawab mereka bersamaan.

"Apa yang anda inginkan dari saya?" tanya Al to the point.

"Aku dengar gadis pujaanmu sudah pulang ke Indonesia Al. Dan katanya dia menerima cv biodata ta'aruf, apa itu cv milikmu Al?"

"Apa berhak anda bertanya demikian, cv itu bukan dari saya atau dari saya apa hak anda." Al menatap kosong ke salah sudut ruangan sedangkan wanita itu sdh berdiri.

"Ya tentu saja, sebab kau tak ada pilihan lain Al. Jika kau meneruskan ta'aruf itu Insi akan menderita, jika kau lebih memilih membujang aku tak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan menyakiti orang orang kesayanganmu Al."

"Jangan pernah sekali kali anda mengancam saya hai betina!!!" marah Al yg sdh ada di ubun ubun sambil menunjuk wanita itu.

"Ulya lima tahun yang bersama Insi adalah Aufa Al, apakau sudah mengetahui itu?" mendengar pernyataan wanita itu Al sdh menggenggam tangan dan menutup matanya rapat seakan mencari kebenaran didalamnya.

"Hei betina, jaga omong kosongmu. Enyah dari sini atau aku akan memanggil satpam untuk mengglandangmu keluar."

"Terserah, yang penting aku sudah memperingatkan " kata wanita itu lalu pergi. Di depan ruangan Al Malak dia bertemu pandang dengan laki laki yg menatapnya tajam.

 Di depan ruangan Al Malak dia bertemu pandang dengan laki laki yg menatapnya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lauhul Mahfudz (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang