'Malam Pertama???'

366 13 0
                                    

Kebahagiaan menyelimuti wajah orang orang yg ada di sana. Pembatalan air sembahyang akan dilakukan. Langkah mereka mulai terdengar di kamar milik pengantin wanita. Ketukan dan salam menyapa dari luar, tanpa babibu pintu terbuka menampakkan pengantin pria. Dengan sekali menarik nafas dalam Al memasuki kakinya melangkah masuk kedalam kamar Insi. Dgn canggung Al mengeluarkan cincin yg sdh dia siapkan sebelumnya. Dia memasukkannya kejari manis milik Insi, terlihat pas dan cocok. Begitu sebaliknya, lalu Al mencium kening Insi cukup lama.

'Saya merindukanmu Ins.' Bisik Al dalam hati, hingga tanpa terasa ada air bening dipelupuk matanya.

"Sudahlah Bang. Aku juga ingin kiss kakak iparku." Kata Aisyah adik bungsu Al, Al melepaskan ciumannya dan semua orang yg ada didlm kamar Insi sdh tertawa melihat kepolosan Aisyah.

"Al, kamu beberapa hari ini bisakan tinggal disini." Kata Iffah. Al memandang Yusuf dan Jannah.

"Pertanyaan basa basi apa itu mertua, rumah ini sekarang rumah kalian juga. Menginaplah malam ini disini." Kata Iffah lalu diangguki semua org yg ada disana. Semua orang satu oer satu mulai keluar, Adam juga sudah memberikan tas yg berisi pakaian Al kepadanya. Hanya tinggal Rais yg msh ada didlmnya.

"Al, aku ingin bicara kepadamu." Al menganggukkan kepala lalu mengiringi Rais yg berjalan keluar kamar.

"Dengar Al, saudari sepersusuanku itu masih tersegel. Aku harap jika kamu mau membukanya pelan pelan saja ya." Goda Rais sambil tertawa lalu lari masuk ke dalam kamarnya.

"Tak waras!!!" cebik Al, lalu dia masuk kedalam kamarnya.

"Bang Rais bilang apa barusan?" tanya Insi.

"Itu tidak penting." Jawabnya dengan tersenyum lalu mengunci kamar dari dalam, sedangkan Insi terlihat kesusahan menelan air liurnya.

'Mau apa dia, kenapa dikunci.' Bisik Insi dalam hati.

"Tidurlah, sudah malam." Kata Al sambil mengambil pakaian dlm tasnya.

"Em, iya. Abang mau mandi?"

'Abang? rasanya asing sekali anda memanggil saya 'Abang' dulu anda lebih suka memanggil saya 'Al' atau 'Aak'.' Bisik Al dlm hati.

"Tidak, saya ingin ganti baju saja. Mandi malam malam tak sehat untuk kesehatan bukan." Kata Al, Insi sdh tersenyum mendengarnya. Al masuk kedalam kamar ganti, sedangkan Insi menata baju baju Al. Setelah benerapa waktu Al keluar dari kamar ganti lalu menyernyitkan mata.

"Terima kasih sudah mau menata baju baju saya." Kata Al.

"Sama sama, saya mau ganti baju dulu." Kata Insi dengan berlalu masuk ke dalam kamar ganti.

"Hadeh jantungku gini napa ya?" kata Insi stlh msk ke dlm ruang ganti.

"Kasihmu selalu ku terima suamiku. Emmuach. Eh eh, ganti baju Ins." Tambahnya lagi, beberapa waktu kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama miliknya. Lengan pendek, bawahan hanya selutut, dan rambut panjangnya yg terurai mulai masuk ke dalam bola mata Al.

'MasyaAllah...' Pujinya dlm hati.

"Ins... Kemarilah..." Kata Al, Insi mulai berjalan mendekati ranjang dan duduk dipinggirnya.

"Kenapa duduk jauh diasana sih, sini..." Kata Al lalu menarik tubuh Insi mendekatinya.

BUUKKK....

Tubuh Insi sdh bersandar elok didepan tubuh suaminya yg bersandar dipunggung ranjan. Al membosisikan duduk Insi berada diantara ke dua pahanya. Tangan usilnya mulai menata lembut rambut Insi yg menutupi wajah ayunya.

"Cantik..." Pujinya, Insi tersenyum malu dengan menundukkan kepalanya. Al meraih dagu Insi agar menghadapnya.

"Look me." dengan perlahan Insi mengalihkan pandangannya menuju bola mata Al.

Lauhul Mahfudz (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang