'Rumah Baru'

169 9 0
                                    

Beban yang serasa berat diatas punggung Al serasa berkurang. Meski blm keseleruhan setidaknya bisa sedikit luntur. Langkahnya memasuki kamar Insi.

"Sudah selesai berkemas?" tanya Al stlh menutup pintu, Insi yg baru merapikan sajadahnya langsung memutar badan menghadap pemilik suara.

"Sudah..."

"Kita berangkat sekarang ya." Insi mengangguk lalu menyarung kerudungnya.

"Kalian mau kemana?" Tanya Rais setelah melihat Al dan Insi keluar kamar dgn membawa koper.

"mau ke rumah baru kita Bang " jawab Insi.

"Kau ini apa apaan sih Al! kau mau mengajak saudari sepersusuanku tinggal di gubuh buruk barumu itu? jangan mau Ins, disana sempit, mau, jorok, pokoknya tak layak untuk dijadikan tempat tinggal." Al meluku kepala Rais hingga Rais mengaduh.

"Jangan coba coba menghalangi kita dengan memprovokasi Istri saya Bang!" kata Al sambil menarik lembut tangan Insi menuruni tangga.

***

Selama diperjalanan hanya kesunyian yg menghiasi mobil Al.

"Kita sudah sampai." Kata Al.

"Ini rumah kita?" tanya Insi takjub

"Ini rumah kita?" tanya Insi takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, ini kunci rumah kita. Anda oasti tadi memikirkan ucapan Abang Rais kan?"

"Hehe." Jawab Insi sambil menunjukkan deretan giginya.

"MasyaAllah..." Puji Insi.

"Ini ruang tamu." Jelas Rais.

"Mari ikut saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari ikut saya." Mereka melangkah menuju sebuah ruangan.

"Yang ini ruang keluarga kita."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lauhul Mahfudz (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang