' Hal Manis dari Orang Romantis '

125 5 0
                                    

Setelah melaksanakan shalat Subuh, Al dan Insi memutuskan untuk tidur kembali. Positif thinking saja, mungkin mereka masih letih akibat semalam. Lah, memang semalam mereka ngapain? Baca aja part sebelum ini😒 Jam 06.45 waktu Malaysia Al terbangun lalu masak untuk sarapan. Suami idaman benar Al Malak ini, perhatian pula😴 Setelah racikan khasnya matang dia kembali kekamar membangunkan istrinya dengan lembut.

"Wake up my wife." Ucap Al lembut sambil mengusap rambut Insi dan tak lupa kecupan kecil singgah di ubun-ubunnya. Dengan berat Insi bangun lalu beralih duduk diatas pangkuan Al. Faham akan kemanjaan Insi, Al menggendongnya ala bridal style menuruni anak tangga hingga selamat sampai tempat makan. Dengan penuh kasih sayang Al menyuapi sarapan Insi hingga habis serta menyuakan minum kepadanya.

"Jika dulu aku yang menyuapimu, tapi kenapa belakangan ini giliran kau yang suka menyuapiku?" Goda Insi sambil tersenyum yang hanya dijawab ciuman dari Al.

"Hari ini Paman Maulana tak jadi singgah kesini dia langsung ke Kairo. Katanya kelamaan kalau menunggu kita pulang ke Indonesia." Terang Insi.

"Kemarin paman ke Indonesia menjemput Aufa, kata Abang Rais paman marah besar sekali. Terutama tentang keterlibatannya saat penculikan anda dulu." Cerita Al sambil mencuci piring.

"Al." Panggil Insi.

"Heemmm."

"Tak jadi." Al melirik Insi sekilas lalu mencuci tangannya dan mendekati Insi.

"Ada apa?" Tanya Al lembut sambil mengusap wajah ayu Insi.

"Tak jadi." Ucap Insi sambil menggelengkan kepala, Al menarik nafas jenuh lalu memakaikan Insi kerudung dan menggendongnya keluar villa.

"Kita akan kemana?" Tanya Insi setelah di mobil.

"Nanti akan tahu sendiri." Setelah itu mobil melesat ke suatu tempat.

***

Setelah sampai di tempat tujuan, Insi terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah sampai di tempat tujuan, Insi terkejut. Bagaimanapun tidak, suaminya membawanya ke tempat paragliding. Sedangkan Insi? Insi itu takut dengan ketinggian.

"Al, kita ngapain kesini? Lihat orang main paragliding?" Tanya Insi.

"No."

"So?"

"Kita yang akan main paragliding!"

"What?"

"Are you crazy Al? I'm afraid of heighs!" Imbuh Insi.

"Andakan hanya takut ketinggian yang penting tak trauma sajalah."

"Hanya takut kepalamu botak!" Umpat Insi yang diketawai kecil Al.

***

Akhirnya setelah berdebat maha tak penting yang lama bin panjang. Insi menyerah juga, debat dengan Al memang tak pernah menanglah dia. Saat paragliding mulai terbang Insi benar-benar takut sampai menangis dan memeluk Al.

Lauhul Mahfudz (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang