'Bukan Bulan Madu???'

152 10 0
                                    

Meskipun pernikahan mereka belum dibesar besarkan, dan baru hanya akad. Al tak ingin menunda nunda kepergiannya terlebih dia memang seorang Dokter Psikopat yg memiliki pasien yg tergolong tak sedikit. Ke Korea bukanlah hanya bulan madu saja, tetapi ada pekerjaan yg sdg menunggunya yaitu dia akan mengapresiasikan kinerja kerjanya untuk menjalin kerja sama dgn sesama Dokter Psikology atau dgn RS di Korea. Setelah mengemas pakaian dan memesan tiket akhirnya kedua pengantin muda itu terbang ke angkasa.

"Bang..."

"Iya..."

"Di Korea nanti jam solatnya gimana ya?" mendengar pertanyan itu Al tersenyum.

"Kita solat sesuai waktu di Korea tapi solatnya tetap yang ada di Indonesia." Jawab Al sambil mencubit pipi Insi.

"Selisih waktu Indonesia sama Korea berapa?" tanya Insi sambil menatap Suaminya.

"Dua jam, ini jam 11.00 WIB so sekarang di Korea jam 13.00 WIB." Jelas Al yg dimengerti oleh anggukan dari Insi.

"Anda bobok dulu sini, nanti kalau udah jam tiga sore Abang bangunin untuk menqadak solat." Insi mengangguk kemudian tertidur dibahu Suaminya.

***

Selang beberapa waktu Insi sdh membuka matanya pelan pelan. Dilihatnya seorang laki laki yg sdh mjd suaminya bbrp hari ini.

"Bang, bangun..." Al mengerjakan matanya berkali-kali.

"Jam berapa sekarang?"tanya Al.

"Diarloji dan di hp kita menunjukkan pukul setengah satu Bang." Al lalu memanggil seorang pramugari untuk bertanya sesuatu setelah dirasa cukup pramugari itu akhirnya mengundurkan diri.

"Kata pramugari tadi, kitaasih bisa mengqodok solat Dzuhur dan ashar. Kita ambil tayamum lalu solat ya." Insi mengangguk mengerti lalu keduanya mengambil tayamum lalu solat.

"Perjalanan kita berapa jam sih Bang." Tanya Insi setelah menyalam tangan suaminya seusai solay.

"Sekitar enam sampai delapan jam."

"Sebentar lagi sampai lah ya."

"Iya sayang." Kata Al gemas lalu meraih wajah Insi dan mencium bibirnya.

'Entah kenapa aku tidak bisa memarahimu Bang. Bahkan di tempat umum seperti ini kau sempat sempatnya mencium bibirku.' bisik Insi dlm hati. Al melepaskan ciumannya lalu jari manisnya menyapu permukaan bibir Insi lembut.

***

Korea... Siapa yg tak tau nama negara yg terkenal akan artis2 yg tampan dan tak luput dari drakor. Setelah memasuki hotel Al dan Insi membersihkan badan dan solat magrib.

"Bang..." sapa Insi.

"ya? lapar..."Insi mengangguk mengiyakan.

"Yasudah ayo makan." ajak Al.

"memang disini menyediakan makanan untuk pendatang muslim seperti ini???" tanya Insi polos. Al menyernyitkan matanya kemudian tertawa.

"pertanyaan apa itu hem? tentu saja disini tersedia makanan untuk orang muslim. ayo makan tidak..."

"iya..." jawab Insi lalu mengekori Al yg sdh jalan lbh dulu.

***

Direstaurant Insi dan Al memilik tempat duduk yg hanya disediakan untuk dua orang saja. Tak lama seorang pelayan datang menghampiri mereka dan memberikan buku yg berisi menu makanan.

"Anda ingin makan apa?" Tanya Al.

"Terserah yang penting halal." Al pun mengatakan pesanan makanan kepada pelayan tsb, stlh selesai menulis pesanan Al pelayan itu masuk kesalahan satu ruangan. Setelah beberapa waktu pelayan tadi datang kembali sambil membawa hidangan pesanan Al.

"Ini namanya apa?" Tanya Insi stlh pelayan tadi pergi.

"Itu namanya mul naengmyeon, yang ini kimchi bokkeumbap, ini namanya samgyetang, dan yang terakhir namanya bulgogi." Terang Al sambil menunjuk makanan satu persatu.

"Bulgogi sounds like buldogi." Sedangkan Al sdh menggeleng gelengkan kepala saja.

"Oh iya Abang akan mulai bekerja kapan?" Sebenarnya Insi sdh tahu klu tujuan utama Al dan dia ke Korea bukan untuk bulan madu melainkan untuk kontrak kerja Al yg akan dilakukan selama sebulan disana.

"Tiga hari lagi." Insi mengangguk setelah itu hanya ada suara sendok dan piring yang beradu.

***

Setelah selesai makan mereka kembali ke hotel, setelah sampai hotel mereka melakukan solat Isyak. Setelah membersihkan beralasan solat Insi menuju balkon sambil menikmati pemandangan malam di langit Korea. Al pun mendekatinya lalu memeluknya dari belakang.

"Malam memang indah, tapi tak baik untuk kesehatan Anda." Ucap Al sambil meletakan dagunya ke bahu Insi. Insi melepaskan pelukan Al, kemudian menghadapnya.

"Seperti ini jauh lebih menghangatkan." Ucapnya sambil memeluk Al, dan Al membalas pelukan Insi.

"Anda tak mengantuk?" Insi menggeleng.

"Tapi saya sudah mengantuk."

"Ya sudah ayo tidur." Ucap Insi sambil membawa Al masuk kamar.

"Besok saya akan membawa anda kesuatu tempat." Kata Al stlh mereka sampai kamar.

"Kemana?"

"Besok anda pasti akan tau." Jawab Al.

"Oh iya Bang kau kan dokter psikolog atau psikiater?" Tanya Insi.

"Saya bisa kedua duanya." Jawab Al yg sdh berada dikasur.

"Tapi tampang Abang itu tak seperti dokter! Tapi seorang CEO." Al sdh tersenyum mendengarnya.

' Dulu waktu SMA anda juga mengatakan hal itu.' bisiknya dlm hati.

"Sudahlah, ayo tidur." Ajak Insi sambil menarik selimut. Lalu Al menarik tubuh Insi hingga tiada jarak antara keduanya.

"Cuaca disini dingin, besok ramalannya akan turun salju." Ucap Al sblm tidur. Kebetulan kamar mereka ada penghangat cuaca.

"Oh iya, kalau kamu dirumah Mami hati hati ya." Pesan Al, Insi sdh mengerutkan kening tak mengerti.

"Kenapa?"

"Karena rumah itu kadang kadang di datangi psykopat "

"Masak sih?" Ucap Insi tak percaya.

"Iya sayang." Jawab Al sambil mencium pipi Insi.

"Siapa?" Al lalu membisikan sebuah nama ditelinga Insi.

"Abang bercanda?"

"Nope!!!" Tegas Al.

"Sudahlah, ayo tidur." Setelah beberapa waktu antara Al dan Insi sdh msk ke dlm negri mimpi.

_________________________________________________

Hai teman-teman, maaf ya lama. Soalnya cerita di Lauhul Mahfudz ini banyak konflik dan misteri yg susah. Jadi aku fokus ke cerita ' My Husband Is A Predator ' dulu. Sedangkan cerita di Lauhul Mahfudz ini sungguh panjang sepanjang jalan kenangan yg kita lalui, wkwkwk.

Nah Insyaallah, kalau gak bosen aku bakal update seminggu 2 kali. Tapi gak janji ya, ini aja baru setengah cerita saja. Satu hal yg aku tahu sih, ending semua cerita itu selalu happy. Dan satu lagi, tokoh utamanya tersiksa. Jahat gak sih kalau aku bikin cerita yg berisi tokoh utamanya menderita dan gk happy anding??

Pasti ngereget kan? Nah maka dari itu pembaca harap bersabar dlm ya😂soalnya ini cerita konfliknya bertubi tubi kayak ubi.

"Selicik apapun yang mereka lakukan untuk memisahkan kita! Sekeras apapun meraka menghasut salah satu dari kita. Hingga membuat salah satu dari kita berpaling. Namun kita tak akan pernah bisa terpisahkan. Sebab namamu dan namaku sudah bersanding di Lauhul Mahfudz-Nya.  Sejauh jarak memisahkan kita, kita akan tetap bersama. Bersatu setelah melalui manis getirnya kehidupan. Sebab aku adalah tulang rusukmu yang akan senantiasa berada di sampingmu. Menegarkan dirimu, pengingat mu, pembenarmu, dan prioritas utamamu. Kita pernah bertemu, berpisah dan kini kita dipersatukan dalam sebuah akad. Berdua berjalan mencari ridho-Nya menuju jannah-Nya."  Muhammad Ajnihat Al Malak dan Haura Insiyah.

Lauhul Mahfudz (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang