"Aduhh!" pekik gadis yang baru saja terjatuh dari kasurnya. "Lagi enak-enaknya mimpiin doi, pake acara jatuh segala. Kan jadi bubar semua tuh mimpi indah gue," kata Azzura.
Azzura berjalan menuju depan cermin sambil memainkan Hp-nya. Baru saja ia nyalakan, tapi sudah banyak notifikasi dari teman-temannya. Ia membuka aplikasi chat dan membaca pesan yang dikirim temannya.
Elvina👻
WOIII LO DMN 6.45
HEH CURUT, LO BANGUN KESIANGAN LAGI KAN NIH 6.45
ASTAGFIRULLAH.. TEMEN GUA GA ADA YANG BENER DIKIT 6.46
Azzura langsung melihat ke arah jam dinding biru di kamarnya. Ia sangat terkejut saat jam menunjukkan pukul 6.46, yang itu tandanya kurang 14 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Azzura berlari ke kamar mandi dan mandi secepat kilat.
Ia tidak mau dihukum karena terlambat. Sebenarnya tidak masalah dengan hukumannya. Namun, sangat bermasalah karena hari ini adalah hari selasa. Bayangkan saja, ia akan berdiri di lapangan sedangkan anak kelas IPA 2 sedang berolahraga di tempat yang sama.
"Duh, enggak enggak, gua ga mau Farel lihat gue saat dihukum. Cukup mimpi gua aja yang hancur, jangan kenyataannya juga," kata Azzura sambil menaiki motornya.
***
Azzura melihat seorang lelaki yang sepertinya sedang berdebat dengan pak satpam sekolahnya. Melihatnya dari belakang saja, ia sudah tau siapa lelaki itu. Seketika rasa gugupnya hilang. Ia menghentikan motornya dan memarkirkannya sembarangan disana, lalu berjalan menuju kedua orang tadi.
"Woi, Zidan!" panggilnya. Yang merasa memiliki nama itu pun menoleh.
"Wow! Apa nih? Lo bisa telat jam 7 lebih 5 menit ternyata. Kenapa ga 30 menit sekalian kaya biasanya?" jawab Zidan. Azzura menarik lengan Zidan menjauh dari Pak Edi, satpam di sekolahnya, untuk mengajaknya berbicara.
"Sini deh! Lo ga mau dihukum kan? Sama, gua juga. Jadi sekarang kita kerjasama biar bisa lolos dari pak tua galak itu," kata Azzura.
"Siapa bilang gua ga mau dihukum? Ngarang lo ya. Apa ga enaknya dihukum coba? Berdiri di lapangan kan keringetan tuh, enak deh dibawain minum sama para penggemar gua, jadi gua ga perlu keluar duit buat beli minum lagi. Terus nih, lo bisa bikin alasan sakit karena hukuman itu, buat bolos sekolah nanti siang," kata Zidan.
"Yaelah lo udah berapa kali bolos sih, ga bosen-bosen. Gini deh ya, lo tolongin sahabat lo ini bakal jauh lebih berguna daripada bolos lo itu. Pliss, sekali aja bantuin gua, besok besok gua ga telat bareng lo lagi deh," kata Azzura. Zidan hanya memutar bola matanya malas, lalu membisikkan rencananya pada Azzura.
Mereka berjalan menuju tempat Pak Edi lagi dengan Azzura yang mendorong sepeda motornya. Saat Pak Edi melihat ke arah mereka, Azzura segera menjatuhkan dirinya. Namun, tidak sesuai dengan ekspetasinya, Zidan malah berlari menyelamatkan sepeda motor Azzura dan membiarkan Azzura jatuh.
"Eh, pak, tolongin Azzura pak. Nih anak pasti ga sarapan deh tadi pagi. Pake acara bensin motornya abis juga. Kasian banget dia pak, harus dorong sepeda motor jelek ini jauh-jauh," kata Zidan.
Pak Edi yang sedang panik pun membantu Azzura berdiri dan menyerahkannya pada Zidan. Zidan segera membawanya ke arah UKS agar tidak ada yang curiga. Sedangkan motor Azzura tadi dibawa Pak Edi ke parkiran.
Mereka berjalan bersama menuju kelas mereka yang letaknya bersebelahan. Lorong sedang sepi karena pembelajaran sudah dimulai.
"Ini cuma perasaan gua aja atau lo emang belum bilang makasih ke gua sih," kata Zidan sambil mengetukkan jari telunjuk ke dagunya.
"Hah?! Makasih? Mending lo sungkem dulu tuh ke motor gue. Enak aja pake ngatain motor jelek segala. Lagian kalo dilihat-lihat tuh lebih keren motor gue daripada gaya lo."
"Lah emang tuh motor udah jelek gitu, sama kaya yang punya," Zidan mendorong dahi Azzura dengan jari telunjuknya lalu memasukkan tangannya di saku celana dan berjalan memasuki kelasnya.
Dengan wajah cemberut, Azzura masuk ke kelasnya dan langsung menuju tempat duduknya. Ia meletakkan tas nya di kursi tanpa menyadari ada sepasang mata yang dari tadi memperhatikannya.
"Azzura Aquilla Kinara," Azzura terkejut saat mendengar seseorang memanggil namanya. Yah, orang itu adalah Bu Ratna. Guru matematika galak yang mengajar di kelasnya. Azzura menatap ke arah Bu Ratna dengan senyuman terpaksanya.
"Ayo, kamu maju! kerjakan soal yang sudah ibu tulis di papan."
"Tapi bu, kan saya baru datang, mana saya tau caranya," kata Azzura memelas.
"Ya sudah kalau begitu kamu keluar sana." Tidak sempat Azzura menjawab, Bu Ratna menunjuk pintu dengan dagunya. Itu berarti Azzura harus menunggu sampai bel istirahat berbunyi untuk bisa masuk ke kelasnya.
Mendengar ada keributan, Leta pun terbangun dari tidurnya. "Eh, ada apaan?" tanya Leta pada Bella, teman sebangkunya.
"Itu si Azzura diusir sama bu Ratna, telat sih dia,"
"Untung lo udah bangun, jadi ga perlu temenin Azzura abisin duit di kantin deh," sahut Elvina.
Mereka berempat duduk di sebelah jendela tepatnya barisan ke-2 dan ke-3 dari depan. Alasan mereka tidak mau duduk di bangku paling belakang adalah mereka tidak mau menjadi sasaran mata para guru yang mengajar.
Leta sudah tertidur di kelas sejak ia datang dengan buku paket matematika berdiri di depan kepalanya. Itu berguna untuk menutupi tidurnya agar tidak ketahuan Bu Ratna.
"Yaelah itu anak ga berubah-berubah," kata Leta mengejek Azzura.
"Mon maap nih sist ya, emang situ udah berubah dari segi mananya, kalo boleh tau," kata Elvinabalas mengejek Leta.
"Loh, berubah jadi lebih baik tuh ga perlu diumbar-umbar kali. Entar kaya hubungan, udah diumbar, eh akhirnya putus juga."
"Leta, gue tau kok kalo lo lagi galau. Tapi inget tempat dan waktu dong kalo curhat," kata Bella pelan.
"Kalian bertiga, keluar dari kelas saya sekarang! Buku masih belum ada catatan, pakai ramai di dalam kelas. Kalian tidak kasihan dengan teman kalian yang lain? Mereka terganggu karena kalian mengobrol dari tadi," kata Bu Ratna.
Mereka bertiga segera keluar dari kelas sebelum Bu Ratna memberi mereka hadiah yang lebih bagus. Yah, lebih baik keluar sekarang daripada mengerjakan soal soal di papan selama 1 minggu kedepan.
Sama seperti Azzura, tujuan mereka sekarang adalah kantin sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Teen Fiction"Heh!! Gua tuh bukannya ga laku, cuman gua orangnya pilih pilih aja kalo masalah cowo. Lagian lo kudet sih, mana lo tau gua lagi suka sama siapa." -Azzura Aquilla Kinara "Denger yaa, meskipun lo nawarin 10 cowo ke gua pun, gua tetep lebih milih 1 sa...