Bagian 18: Sakit hati

14 3 0
                                    

"Pantesan dateng pagi. Mau ngikut sarapan ternyata," ucap Azzura.

"Azzura, gak boleh gitu. Lagian kan kamu gak ikut masak," ucap bunda Azzura.

Zidan yang mendengar pembelaan untuknya pun langsung menjulurkan lidahnya mengejek Azzura. Sedangkan Azzura memutar bola matanya malas melihat Zidan.

"Enak bun, masakannya,"

Ucapan Zidan membuat Elena, bunda Azzura tersedak. Bukan karena apa, namun 4 tahun lebih Azzura dan Zidan berteman, baru kali ini Zidan memanggilnya begitu. Sedangkan ayah Azzura dan Ken tertawa mendengarnya.

"Wawawawa kode nih kode," ucap Ken.

"Ih apaan bun bun segala," ucap Azzura tidak terima.

"Enggak, gakpapa Zidan panggil begitu. Cuman bunda kaget aja tadi," jelas Elena selesai meminum segelas air.

"Yaudah yaudah, bunda kalian semua aja biar adil," ucap Jeriko, ayah Azzura, sambil tersenyum.

Tidak lama, Azzura sudah selesai menghabiskan makanan di piringnya. Lalu ia berdiri dan mengajak Zidan agar segera berangkat ke sekolah.

"Tunggu bentar, kasian ayamnya masih banyak ntar gak ada yang abisin" ucap Zidan.

"Makanya cepetan, lemot dih," ejek Azzura.

Saat melihat Zidan mulai meneguk minumannya, Azzura mengambil tasnya lalu pamit pada orangtuanya. Tidak peduli dengan Zidan yang masih minum, Azzura menarik tangan Zidan. Zidan mengikutinya keluar rumah setelah berpamitan pada orangtua Azzura.

"Zidan berangkat dulu yaa, ayah, bunda" teriak Zidan yang langsung mendapat pukulan dari Azzura di lengannya.

Keluarga Azzura yang melihat tingkah Zidan pun tertawa. Heran mengapa ada orang seperti Zidan.

"Dasar anak itu, kalo moodnya lagi jelek aja, diem terus persis manekin. Giliran udah seneng, jahilnya gak ketulungan," ucap Jeriko.

"Meskipun gitu, dia calon menantu ayah, loh," goda Ken yang langsung berpamitan berangkat sekolah.

"Haduh, pusing bunda lihat mereka semua," ucap Elena.

"Ngapain pusing bun? Besok kita liburan aja, gimana?" ucap Jeriko mengangkat kedua alisnya antusias.

"Enggak, ah. Besok ada arisan,"

***

Pertandingan yang paling ditunggu tunggu adalah basket. Semua murid menantikan persaingan dari tim kapten basket melawan tim mantan kapten basket. Ya, kelas 11 melawan kelas 12.

Seharusnya kelas 12 tidak boleh ikut serta dalam pertandingan. Mereka hanya boleh menjadi penonton saja. Namun, karena permintaan dari murid-murid sendiri yang sedikit memaksa. Maka diperbolehkan beberapa siswa kelas 12 mengikutinya.

Banyak pertandingan di bidang olahraga sudah berlangsung. Untuk basket, acaranya baru dimulai sore nanti sekitar jam 3. Sama seperti kemarin, para pengurus OSIS masih sibuk dengan tugasnya masing-masing dalam mempersiapkan hari ini.

Acara utama dilaksanakan di lapangan indoor. Selain karena pertandingan basket akan berlangsung disana, lapangan itu juga akan menjadi tempat berkumpul semua murid sampai malam nanti. Akan ada acara menonton film bersama disana.

Endgame. Mungkin sebagian murid sudah menonton film itu. Namun, mereka tetap antusias menunggu di lapangan.

"Wah, bakal rame banget nih,"

"Gilasi ga sabar banget"

"Siapa ya nnt yg bakal menang"

"Gue tim Farel dong"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang