"Ada beberapa kekecewaan
yang hanya perlu disimpan,
lalu berjalan menjauh perlahan""Tapi dia bisa liat itu, bego. Gue yakin, Leta putusin lo karna nggak tahan liat lo sama Azzura,"
Benar. Ucapan Farel memang benar. Beberapa hari lalu, Leta sudah mengatakan hal itu pada Zidan. Zidan terdiam sejenak. Ia menghembuskan nafasnya panjang.
"Selamat! Dugaan lo bener," ucap Zidan meninggalkan Farel.
Zidan masuk ke dalam dan menutup pintu rumahnya kasar. Randi dan Melinda sedang berada di luar kota. Jadi tidak ada yang tau perkelahian mereka berdua.
Farel segera mengendarai motornya dan pulang ke rumahnya. Ia berusaha menenangkan dirinya sendiri. Tidak baik berkendara dalam keadaan marah. Ia mencoba tidak memikirkan masalahnya untuk sejenak.
***
3 minggu kemudian..
Ujian kenaikan kelas hari terakhir sebentar lagi akan dimulai. Ruang kelas 11 IPA 4 sangat ramai. Beberapa murid tergesa-gesa menghafalkan materi ujian, beberapa lainnya membaca kata demi kata yang ada pada buku dihadapannya. Ada juga yang saling memberi pertanyaan dengan teman sebangkunya.
Itulah yang sekarang dilakukan Azzura dan Elvina. Mereka memberi soal tebak-tebakan satu sama lain yang berkaitan dengan ujian hari ini. Sedangkan Leta dan Bella yang duduk di belakang mereka sedang berusaha menghafal materi dengan keras.
Hubungan Azzura dan Leta memang belum membaik. Namun, mereka berempat tetap bersama seperti biasanya. Yang berbeda hanya Azzura dan Leta tidak menanggapi obrolan satu sama lain. Mereka hanya menjawab saat Elvina atau Bella yang bertanya.
Saat bel berbunyi, murid-murid kembali ke tempat duduknya masing-masing. Khusus untuk ujian, bangku mereka diatur agak berjauhan satu sama lain.
>>>
"Lumayan susah soalnya," ucap Bella.
Ujian sudah selesai, mereka diperbolehkan langsung pulang. Saat ini Bella, Elvina, Azzura, dan Leta berjalan menuju parkiran.
"Iya tuh, banyak yang susah," sahut Elvina.
"Lo pada nggak belajar, sih" ucap Azzura.
"Enak aja, lo pikir tadi pagi kita berdua ngapain," jawab Elvina tidak terima.
"Nah! Padahal lo belajar bareng Elvina kan tadi," ucap Bella pada Azzura.
"Terus malemnya kalian ngapain?" sahut Leta membuat keduanya terdiam sambil tersenyum.
Semalam mereka pergi ke mall. Elvina yang bosan dirumah mengajak Bella pergi. Lalu, Bella memberi ide agar mereka pergi ke salon saja. Dan itulah yang terjadi tadi malam.
"Yauda si, kan kita khilaf," ucap Elvina pasrah.
"Eh, iya, jangan lupa besok sabtu dateng ke rumah gue. Awas aja kalo ada yang ga dateng," ucap Bella mengingatkan.
"Males banget, ih. Masa harus bawa pasangan? Lo tau sendiri kita pada jomblo," ucap Elvina.
"Gue duluan," pamit Leta tiba-tiba. Memang sebelumnya ia sudah mengatakan ia harus pulang cepat.
"Leta, jangan lupa dateng bawa pasangan!!" teriak Bella dari kejauhan.
Azzura dan Elvina hanya diam sambil saling bertatapan. Mereka sendiri bingung harus mengajak siapa. Bella hanya mengundang teman sekelas dan beberapa lagi yang dekat dengannya. Yap, sabtu besok adalah hari ulang tahun Bella yang ke-17.
"Kayaknya gue bareng Tono aja," ucap Elvina sambil mengetukkan jarinya di dagunya.
"Hmm bole juga tuh. Siapa cepat dia dapat," ucap Azzura berlari menuju parkiran.
"Woi, gue duluan," teriak Elvina lalu berlari mengejar Azzura.
Bella yang tidak tahu apa-apa pun memutuskan mengikuti keduanya.
Azzura terus berlari. Ia hanya fokus untuk menghampiri Tono disana. Saat ia tengah berlari kencang, tiba-tiba seseorang menarik tangannya. Otomatis tubuh Azzura tidak seimbang dan ia terjatuh.
Tidak, ia tidak jadi terjatuh. Orang yang tadi menarik tangannya sekarang menangkapnya. Azzura sangat terkejut melihat wajah orang didepannya itu. Elvina yang tadinya mengejar Azzura pun ikut berhenti.
"Maaf,"
"Eh, iya" ucap Azzura sedikit gugup.
Sudah beberapa hari Azzura tidak mengetahui kabar orang yang ada di depannya ini. Sedikit canggung memang. Mungkin karena masalah mereka sebelumnya.
"Lo udah ada pasangan buat acara Bella?"
"Belum, ini mau ngajak si Tono," ucap Azzura tersenyum canggung.
"Bareng gue aja," ajak Farel.
"Lo nggak sama Leta?" tanya Azzura menyembunyikan rasa terkejut sekaligus bahagianya. Farel menjawabnya dengan menggelengkan kepala.
"Jam 5 gue jemput di rumah lo," ucap Farel tersenyum lalu meninggalkan Azzura.
Elvina yang melihat dari belakang pun langsung berlari menghampiri Azzura.
"Dia bilang apa?" tanya Elvina penasaran.
"Coba lo cubit tangan gue, lo pukul deh kalo perlu," ucap Azzura membuat Elvina semakin bingung.
"Apaan sih?"
"Udah lakuin aja,"
Elvina langsung mencubit telapak tangan Azzura dengan keras. Azzura yang merasa kesakitan pun otomatis berteriak sekaligus tersenyum.
"AW! Beneran gue nggak mimpi? Wah! Elvina.... gue seneng banget," Azzura memeluk Elvina sambil melompat-lompat kegirangan.
"Abis diapain sama Farel lo?" Elvina semakin bingung melihat tingkah temannya itu. Bahkan ia tidak membalas pelukan Azzura.
"Gue bareng Farel yeayyy.., gue ikhlas lo sama Tono, ambil aja tuh," ucap Azzura lalu mengambil motornya dan meninggalkan Elvina yang masih diam kebingungan.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Teen Fiction"Heh!! Gua tuh bukannya ga laku, cuman gua orangnya pilih pilih aja kalo masalah cowo. Lagian lo kudet sih, mana lo tau gua lagi suka sama siapa." -Azzura Aquilla Kinara "Denger yaa, meskipun lo nawarin 10 cowo ke gua pun, gua tetep lebih milih 1 sa...