"Oke, semuanya. Karena sudah lengkap, saya akan sampaikan beberapa hal yang penting. Pertama, posisi kalian di band ini. Gavin sebagai drummer, Zidan sebagai gitaris, dan Leta sebagai vokalis-" ucapan Pak Dani terputus karena mendengan sahutan muridnya.
"Bapak gak salah pilih vokalis?" Zidan mengangkat tangannya memotong pembicaraan Pak Dani. Leta yang awalnya menunduk seketika mengangkat kepalanya menatap Zidan tajam. Semua orang yang ada di ruangan itu merasa tidak enak pada Leta. Bukan karena setuju dengan Zidan, tapi karena tidak bisa membela Leta.
Bella berusaha menenangkan temannya itu. Ia, Elvina dan Azzura sebenarnya bingung, ada masalah apa antara Leta dan Zidan. Mereka berdua selalu bersikap dingin satu sama lain. Tanpa mengatakan apapun, Leta berdiri dari duduknya. Ia mengambil gitar yang ada di sebelah meja. Lalu, dengan bersandar pada meja, ia mulai memetik senar dan bernyanyi.
Then you smiled over your shoulder
For a minute, I was stone-cold sober
I pulled you closer to my chest
And you asked me to stay over
I said, I already told ya
I think that you should get some restI knew I loved you then
But you'd never know
'Cause I played it cool when I was scared of letting go
I know I needed you
But I never showed
But I wanna stay with you until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let goLeta mengakhiri nyanyiannya dengan senyuman miring dan mengangkat satu alisnya seolah meremehkan Zidan. Jujur saja, bahkan dari tadi Zidan tidak benar-benar mendengarkan suara Leta. Tidak ada untung ataupun rugi baginya.
Berbeda dengan Pak Dani yang kagum dengan bakat Leta. Ia hanya tersenyum kecil dan melanjutkan kegiatannya dengan anggota band barunya. Ia menyampaikan banyak hal yang penting, mulai dari posisi, hingga jadwal latihan mereka.
***
Azzura menghabiskan waktunya dengan duduk di tepi lapangan basket. Ia menunggu Leta dan Bella yang masih ada di ruang band.
Mereka berencana pergi ke rumah Leta untuk mengerjakan tugas matematika bersama. Sedangkan Elvina, ia akan menyusul nanti. Mereka bertiga tidak mau diabaikan oleh Elvina lagi hanya karena hal sepele.
Memang ia hanya berniat duduk menunggu. Namun, jika di lapangan ada Farel. Maka Azzura tidak akan sungkan untuk memperhatikannya saat sedang bermain bola.
Mata Azzura tidak terlepas dari Farel sedikit pun. Sampai seseorang datang mengalihkan fokusnya.
"Pulang," ucap Zidan singkat. Saat Azzura akan menjawab, tiba-tiba Bella dan Leta datang.
"Lo pulang sendiri, Azzura bareng kita," Zidan tidak menjawab, bahkan sama sekali tidak menanggapi ucapan Bella.
Saat mereka bertiga berjalan menuju gerbang, suara Farel yang memanggil Leta menghentikan langkah mereka.
"Leta," panggil Farel sambil berlari menghampiri mereka. Leta tidak tahu harus menjawab apa. Ia melirik ke arah Azzura yang sedang mengedipkan sebelah matanya.
"Eh, Farel" ucap Leta tersenyum.
"Gimana tadi latihannya?"
"Belum latihan, cuma pengarahan aja," jawab Leta.
"Leta, gue sama Azzura tunggu di parkiran aja ya," ucap Bella menggandeng Azzura, lalu pergi meninggalkan Leta dan Farel.
"Mau keluar sama temen-temen lo?" tanya Farel.
"Iya nih, gue duluan ya," Leta melambaikan tangan ke arah Farel. Tidak sengaja matanya melihat seseorang sedang menatapnya dari jauh. Tatapan yang sulit diartikan mungkin?
***
Bella melepas tangan Azzura saat tiba di parkiran. Azzura terlihat kesal, tapi Bella tau apa yang sedang Azzura rasakan.
"Lo kenapa ngajak duluan, sih. Mereka kan belum selesai ngobrolnya,"
"Yang ngobrol tuh mereka, bukan kita. Daripada kita liatin orang ngobrol ya mending pergi aja sekalian. Kenapa? Lo takut mereka macem-macem?" Azzura hanya bisa diam menanggapi perkataan Bella. Memang benar bahwa ia tidak mau terjadi sesuatu antara Farel dan Leta.
"Denger yaa, lo udah tau yang sebenernya. Tapi lo tetep mau jalanin semua kaya gini. Jadi kalo suatu saat lo nyesel, jangan terlalu dalem, ra"
"Tenang aja, gue ga ngapa-ngapain kok sama dia. Oh ya, mending lo suruh Elvina berangkat ke rumah gue sekarang deh," Setelah bicara, Leta langsung masuk ke dalam mobilnya, diikuti Azzura dan Elvina.
Azzura jadi merasa tidak enak dengan Leta. Karena dia, Leta harus berpura-pura senang saat bersama Farel.
Selama perjalanan, tidak ada yang berbicara. Leta fokus dengan kegiatan menyetirnya, Bella tertidur di sebelah Leta, dan Azzura hanya diam memandang ke luar kaca. Sebenarnya ia bisa memainkan HP-nya, tapi ia takut kalau sampai baterainya habis duluan. Sedangkan rumah Leta bisa dibilang jauh dari sekolahnya.
"Woi, kalian berdua, cepetan bangun," samar-samar Azzura mendengar suara Leta.
"Udah sampe rumah gue, tuh ada Elvina depan pintu," Bella dan Azzura akhirnya terbangun dan buru-buru keluar dari mobil saat melihat Elvina berjalan ke arah mereka.
"Udah 20 menit gue disini gengs. Lo gak kasian sama gue gitu? 2 curutnya Leta tuh ganggu banget," ucap Elvina yang terlihat.. lelah?
Saat tiba di ruang tamu rumah Leta, mereka sudah disambut adik kembar Leta.
"Hallo, kakak-kakak. Selamat datang di rumah kita. Selamat bersenang-senang," ucap Kaila dan Naila bersamaan.
"Rumah ato wahana bermain nih," Elvina mendapat tatapan tajam dari keduanya.
"Kak Leta, temen kakak yang ini gak bisa matematika ya,"
"Iya, dia gak bisa bantu kita ngerjain pr," Kaila dan Naila melipat tangannya di dada. Bella dan Azzura yang mendengarnya ingin tertawa, tapi Elvina langsung menatap mereka seolah memperingatkan.
"Leta, adik lo tuh yang lemot otaknya. Gue udah jelasin berkali-kali, tapi tetep aja mereka ga dengerin. Malah asik main barbie jeleknya," Elvina menunjuk boneka barbie yang tergeletak di meja.
"Kalian bertiga masuk kamar gue dulu aja," Azzura, Elvina, dan Bella berjalan menaiki tangga. Kaila dan Naila mau menyusul mereka, tapi tangannya langsung ditarik Leta.
"Ikut jajan di minimarket ato ikut belajar di kamar gue," Leta yakin adik-adiknya akan memilih opsi pertama.
Kaila dan Naila dengan semangat masuk ke mobil Leta. Sebenarnya jarak minimarket ke rumahnya tidak terlalu jauh. Namun, akan sangat merepotkan jika Leta membawa mereka dengan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Teen Fiction"Heh!! Gua tuh bukannya ga laku, cuman gua orangnya pilih pilih aja kalo masalah cowo. Lagian lo kudet sih, mana lo tau gua lagi suka sama siapa." -Azzura Aquilla Kinara "Denger yaa, meskipun lo nawarin 10 cowo ke gua pun, gua tetep lebih milih 1 sa...