Bagian 16: Seperti kita? Atau memang kita?

15 4 2
                                    

"Hayo lo, gak bisa kabur lagi kan lo," ucap Elvina.

"Anjir, udah kaya annabelle aja lo, dateng tiba-tiba," jawab Gavin. Ia mencoba melarikan diri, namun Elvina tetap memegang tangannya.

"Kan masih 'kaya'. Lah elo, bentar lagi jadi pennywise beneran," ucap Elvina membuat semua orang di kelas itu tertawa.

5 menit lagi mereka akan naik ke atas panggung. Saat ini mereka sedang menunggu di belakang panggung. Sedangkan Azzura dan Elvina sudah berdiri tepat di depan panggung. Mereka menerobos kerumunan dengan alasan disuruh oleh Pak Dani. Tapi memang benar mereka berdua akan mendokumentasikan penampilan band itu.

Penampilan mereka berjalan lancar. Banyak penonton yang juga ikut bernyanyi. Mungkin karena sudah lama tidak ada band di sekolah mereka. Dan pastinya karena banyak yang tau lagu itu.


Mereka bertujuh berjalan menuju kelas tempat persiapan mereka tadi. Kebanyakan barang masih berada disana jadi mereka harus mengambilnya terlebih dahulu.

"Yeayyy.. oke gengs, kapan kita tampil lagi?" tanya Gavin sambil melompat senang.

"Ya kalo ada event," jawab Leta.

"Dan kalo kita diundang," sahut Bella.

"Nah, bener tuh. Yaudah gue balik duluan, ya" ucap Fania meninggalkan kelas.

"Gue juga, deh. Kasian bebeb gue nungguin," ucap Gavin.

"Lah, lo kan jomblo," jawab Elvina mengerutkan keningnya bingung.

"Eh iyaya lupa. Yaudah, sama lo aja," ucap Gavin yang langsung menarik tangan Elvina meninggalkan kelas.

Azzura, Leta, dan Bella masih diam memahami keadaan. Sedangkan Zidan, ia tetap tidak peduli.

"Elvina mau?"

"Mereka bakal jadian?"

"Kita gak bakal tau kalo disini terus," ucap Azzura.

Mereka bertiga pun memutuskan untuk menyusul Elvina. Berencana menjadi mata-mata dadakan. Hanya tersisa Zidan di dalam kelas. Ia malas keluar, tidak ada yang menarik baginya. Ia lebih memilih memainkan gitarnya dan sedikit bernyanyi. Lagipula ia sendirian, tidak akan ada yang mendengarnya.

You know I want you
It's not a secret I try to hide
I know you want me
So don't keep saying our hands are tied
You claim it's not in the cards
But fate is pulling you miles away
And out of reach from me
But you're here in my heart
So who can stop me if I decide
That you're my destiny?

What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'd be the one I was meant to find
It's up to you, and it's up to me
No one can say what we get to be
So why don't we rewrite the stars?
Maybe the world could be ours
Tonight

Zidan tidak tahu jika ada seseorang yang mendengarkannya dari luar. Leta terdiam di depan pintu. Awalnya, ia ingin mengambil HP-nya yang tertinggal di meja. Namun, tidak sengaja ia mendengar seseorang bernyanyi.

Leta tidak mau masuk karena ia yakin orang itu akan menghentikan nyanyiannya. Ia memutuskan untuk menunggu. Saat tiba waktunya, ia masuk dan melanjutkan nyanyian Zidan.

You think it's easy
You think I don't want to run to you
But there are mountains
And there are doors that we can't walk through
I know you're wondering why
Because we're able to be
Just you and me
Within these walls
But when we go outside
You're going to wake up and see that it was hopeless after all

Zidan sempat terkejut. Namun, jarinya menolak untuk berhenti memetik senar gitar itu. Ia melihat Leta berjalan ke arahnya. Duduk disebelahnya. Memandanginya sambil terus bernyanyi.

No one can rewrite the stars
How can you say you'll be mine?
Everything keeps us apart
And I'm not the one you were meant to find
It's not up to you
It's not up to me
When everyone tells us what we can be
How can we rewrite the stars?
Say that the world can be ours
Tonight

Mereka melanjutkan nyanyian itu bersama. Jujur saja, Zidan merindukan saat saat seperti ini. Begitupun dengan Leta. Dan mungkin liriknya sangat pas untuk mereka berdua.

-both-
All I want is to fly with you
All I want is to fall with you
So just give me all of you

It feels impossible
It's not impossible
Is it impossible?
Say that it's possible

How do we rewrite the stars?
Say you were made to be mine?
Nothing can keep us apart
Cause you are the one I was meant to find
It's up to you
And it's up to me
No one can say what we get to be
And why don't we rewrite the stars?
Changing the world to be ours

Mereka mengakhirinya dengan tatapan dan senyuman yang ditujukan untuk satu sama lain. Setelah nyanyian mereka berakhir, Leta segera mengambil HP-nya dan meninggalkan kelas. Saat ia hendak membuka pintu, tiba-tiba ia terdiam sejenak. Lalu berbalik, dan..

You know I want you
It's not a secret I try to hide
But I can't have you
We're bound to break and
My hands are tied

You know I want youIt's not a secret I try to hideBut I can't have youWe're bound to break andMy hands are tied

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang