Bagian 6: Mantan?

35 4 0
                                    

Leta mengambil beberapa bungkus jajan dan beberapa botol minuman. Sedangkan adik-adiknya sudah pergi entah kemana. Suara yang memanggil Leta terdengar tidak asing di telinganya.

"Leta? Sendirian aja?" Devan menghampiri Leta dengan membawa botol minuman yang dibelinya.

"Eh, elo. Gue sama adek-adek gue, gak tau tuh pada kemana,"

"Kak Devan...." Kaila dan Naila datang langsung memeluk kaki Devan.

"Hai, kalian. Apa kabar nih?" tanya Devan dengan mengacak rambut Kaila dan Naila pelan.

"Kak Devan jahat, sekarang gak pernah dateng ke rumah lagi,"

"Iya, jadi gak ada yang beliin kita jajan lagi," Kaila dan Naila memasang wajah cemberutnya. Leta yang sedang asik memainkan HP-nya, mengabaikan obrolan mereka bertiga.

Devan tersenyum melihat adik-adik Leta yang marah padanya, "Yaudah gini aja, sini keranjang kalian. Biar kak Devan yang bayar di kasir."

"Yeayyy.. yang ini jadi dibayar kak Devan ya,"

"Ayo, kai, kita ambil satu keranjang lagi. Nanti yang itu dibayar kak Leta," Leta yang mendengar itu langsung menarik tangan kedua adiknya.

"Itu udah banyak, kalian mau beli apa lagi? Dev, biar gue aja yang bayar,"

"Gak usah, ta. Lagian udah lama gue gak ketemu mereka," Devan berjalan bersama Kaila dan Naila menuju kasir. Leta hanya menatap mereka dari tempatnya.

Devan pulang naik motornya. Sebenarnya Kaila dan Naila ingin pulang bersama Devan, tapi Leta melarangnya. Dengan alasan tidak mau merepotkan Devan.

***

Leta membuka pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta membuka pintu kamarnya. Ia melihat teman-temannya bermain kartu uno miliknya. Bukannya belajar sesuai rencana awal, mereka malah mengajak Leta ikut bermain. Dengan kesepakatan yang kalah harus memposting foto di instagram dan tidak boleh membalas komentar orang lain satupun.

"Leta mah jago, paling tiap hari dia main sama si kembar," Azzura tak terima karena ia jarang sekali bermain kartu itu.

"Santai, ra. Gak ada yang bisa menang dari gue," kata Elvina.

"Kok gue mendadak curiga ya sama lo," sahut Bella.

"Sama, gue juga. Awas kalo lo curang," kata Leta.

Mereka bermain sambil memakan jajan yang dibelikan Leta tadi. Bukan bermain namanya kalau tidak ada teriakan. Bella dan Azzura yang daritadi hampir kalah terus menyalahkan Leta.

"Leta, ini lo bagi kartunya pilih-pilih kan, gak enak banget kartu gue,"

"Iya gue juga, jangan-jangan lo kerjasama tuh sama dia" Bella menunjuk Elvina yang daritadi yakin akan menang.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang