Epilog

5.7K 565 85
                                    


"Mark jadi artis sekarang, ya. Tampil di pensi dimana-mana,"

Mark tertawa kecil menanggapi perkataan Tzuyu. Memang, akhir-akhir ini dia mengisi banyak acara pensi, dan setelah ini ia harus mengisi pensi di SMA Angkasa.

"Iya, Mark sekarang bintang SMA Peka," Tambah Dino.

Ah, tidak. Peka itu bukan nama sungguhan--hanya singkatan dari Pelita Kusuma.

"Iya dong. Gak kayak kalian yang gitu-gitu aja,"

Tzuyu mendelik. "Heh, Haechan. Lo itu lebih muda, ya. Sopan dikit,"

"Ye, yg penting sama-sama kelas dua belas! Siapa suruh gak naik kelas?!

"Kami bukannya gak naik kelas. Cuma ngulang gara-gara--"

"Udah, udah." Mark melerai sekaligus tak ingin mengingat kejadian itu. "Tzuyu, lo beda ya. Biasanya gak pernah senyinyir ini, sebaliknya, Lucas kayak jadi pendiam," Mark melirik keduanya bergantian.

"Lucas jangan malu-maluin gue!" Teriak Lucas

Dino mengernyit heran. "Hah? Lucas kok marahin Lucas?"

Tzuyu sedikit tersentak, kemudian melirik Lucas. "Iya, emang aneh. Sudah lo pergi gih, katanya mau ngisi pensi?"

Mark sedikit heran namun akhirnya mengangguk kemudian mengajak Haechan, Chenle dan Jaemin untuk ikut bersamanya. SMA Angkasa jaraknya cukup dekat dari sekolahnya, jadi tak perlu memakan waktu yang banyak.

Sesampainya di SMA Angkasa, seperti biasa Mark dan yang lain mengecek persiapan mereka. Mereka juga konfirmasi dengan panitia acara.

"Kami bawain tiga lagu aja," Ujar Chenle pada salah satu panitia yang sepertinya anggota OSIS.

Orang itu mengangguk dan meminta mereka untuk menunggu sebentar. Selagi menunggu, Mark iseng melihat daftar nama anggota kepanitiaan yang tergeletak di atas meja.

Mark membaca asal-asalan namun kemudian, ia melebarkan matanya. Di nama-nama panitia itu ada nama yang sangat familiar dan nama yang sangat membekas di ingatannya, namun ... kenapa marganya berbeda?

Lee Yerim.

***

Mereka baru selesai membawakan dua lagu. Satu lagu terakhir, dan Mark masih penasaran akan nama Lee Yerim yang dilihatnya tadi.

Apa benar itu Yeri?

Ah tidak. Tidak mungkin. Setelah setahun ini Mark coba melupakannya, kenapa dia datang lagi seolah menguji Mark?

Sebenarnya mau dicoba sekuat apapun, ia tak bisa melupakan Yeri. Kejadian demi kejadian yang dilewatinya bersama Yeri tidak bisa dihapuskan begitu saja.

"Oke, satu lagu terakhir! Best Part!" Teriak Mark begitu lagu Billionare selesai dinyanyikan olehnya dan Haechan.

Para penonton berteriak heboh. Mark mulai memetik gitarnya--begitu pun dengan Jaemin--mengiringi Haechan dan Chenle yang mulai bernyanyi. Sesekali, ia juga ikut menyanyikan penggalan lirik dari lagu itu.

I just wanna see

I just wanna see how beautiful you are

You know that i see it

I know you're a star

Danger School [99 LINE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang