22. Revenge

4.4K 655 84
                                    


"Baiklah. Sesuai bukti yang ada, Yeri dinyatakan tidak bersalah dan Chanwoo akan kami tahan,"

Yeri menghela nafas lega dan mengulas senyuman. Rasanya beban selama tujuh hari belakangan lepas dari pundaknya.

"Kami juga minta maaf atas kelalaian kami, Chanwoo jadi lolos dari penjara dan membuat kekacauan ini," Beberapa petugas itu menunduk minta maaf pada pihak sekolah juga di depan para siswa.

Sesaat kemudian, petugas kepolisian meninggalkan sekolah. Suasana sekolah kembali ricuh, semua orang lantas mempertanyakan kejadian yang baru saja terjadi.

"Semuanya aman. Tak ada hal yang perlu ditakutkan," Tutur Kepala Sekolah ketika dia berdiri di mimbar. "Semua anak bersekolah seperti biasa, terutama untuk kelas dua belas, kalian harus fokus belajar. "

Semua murid mendengarkan penjelasan kepala sekolah dengan baik. Kepala sekolah meminta mereka untuk tenang dan tidak takut atas apa yang terjadi karena masalah ini telah selesai.

Mina menyunggingkan seringai. Menonton skenario yang telah kepala sekolah siapkan untuk menutupi kesalahannya. Menyimak permainan mereka sampai pada saat dimana ia harus bertindak.

"Skenario yang bagus," Mina bergumam. "Sampai kapan kamu mengkambing-hitamkan semua orang?"

"Mana janjimu dengan arwah-arwah itu? Mana janjimu dengan kakak-ku?"
Mina terkekeh pelan--sangat pelan, saat yang lain masih setia mendengarkan.

"Kakakku itu ... bukan orang yang pasrah akan keadaan. Kau menyeretnya ke dalam penjara, dan dia akan membalasnya. Dia ... akan kembali. Lihat saja. "

"Karena sebenarnya disini ... aku yang paling tahu,"










"Mina!"

Mina menoleh cepat. Cukup kaget mendengar suara yang cukup memekakan telinga itu.

"Apaan?"

"Nanti sore, jenguk Tzuyu, yuk!" Ujar Yeri senang. "Gue mau kasih tahu kalo semuanya udah selesai,"

Mina mengerutkan keningnya. "Bukannya dia masih koma?"

Raut wajah Yeri berubah murung yang langsung membuat Mina tak enak hati. "Gue tahu." Ujar gadis itu. "Tapi katanya, orang koma masih bisa dengar apa yang kita bilang ke dia, dan gue harap itu juga berlaku buat Tzuyu. "

"Gue mau dia dengar, seberapa kuatnya keinginan gue buat dia sadar lagi, bangun lagi. Gue janji, gak akan melibatkan dia dengan bahaya lagi," Lanjutnya.

Mina menghela nafas panjang. "Semoga."

"Dan asal lo tahu, ini semua bukan akhir. Akhir yang sebenarnya bukan disini,"

Perkataan Mina dengan nada serius itu membuat Yeri menautkan alisnya--dia tak mengerti.

"Bukannya Chanwoo udah ditangkap. Udah clear, kan?"

Mina menggeleng pelan. "Lo lupa? Chanwoo cuma pion. Raja yang sebenarnya sedang bermain dibelakang. Untuk menghancurkan lawan, kita harus menghancurkan rajanya, barulah permainannya berakhir."

"Ah iya. Mark pernah bilang kalau sebenarnya kepala sekolah yang jadi dalangnya. Tapi gak tahu yang lama, atau yang baru. "

"Chanwoo tahu persis itu. Tinggal tunggu aja dia balik,"

"Hah?!" Yeri memekik. "Chanwoo bakal balik lagi?!"

"Stt! Jangan keras-keras, dong. Iya, dia bakal balik lagi. Dan saat itu, semua cerita ini selesai."

Danger School [99 LINE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang