2. Goodbye Mingyu

6.8K 819 18
                                    


Nafas Mark dan Lucas ngos-ngosan dan tak beraturan,wajah mereka pun pucat pasi. Apa yang mereka lihat dalam ruangan itu seakan jadi rekaman yang mengalun indah di kepala mereka.

Setelah berlari cukup jauh,mereka tiba di pinggir lapangan. Mereka duduk di salah satu bangku yang kosong,beristirahat sebentar untuk mengatur nafas.

"Astaga Mark itu apa?! Kenapa isinya mayat semua?!" Lucas buka suara setelah ia berhasil mengatur nafasnya.

"G-gue gak tau,Cas. Gue malah baru tahu disekolah ini ada begituan,gue shock,"

"Lah,lo yang udah lama aja shock apalagi gue?! Kalo tau gini sih,gue gak bakal pindah sekolah!"

Mark tak menggubrisnya. Matanya menyapu seluruh lapangan yang saat ini sedang kosong. Wajar saja,semua siswa sedang belajar saat ini. Mark harap mereka tidak akan digrebek guru piket karena sedang duduk santai disini. Ah,tidak bisa dibilang santai juga sih,sebenarnya. Mereka panik.

"Kira-kira ... ruang itu untuk apa,ya?" Mark bermonolog.

Lucas menoleh,"Kita masuk aja,gimana?"

Mark menghela nafas,"Ah,gue...belum siap,"

"Ya sama kalo sekarang juga gue beluk siap lah,Markonah! Maksud gue,kita buat persiapan dulu yang mateng,baru tuh kita selidiki sebenernya itu apa," Lucas menjelaskan sembari menendang batu-batu kerikil yang ada di pinggir lapangan.

"Bisa deh,bisa kalo gitu." Mark mengangguk. "Kita masuk ke kelas,yuk? Nanti kalo ada guru piket bisa gawat. Apalagi yang piket hari ini galak--"

"Siapa yang kata kamu galak,hm?"

Mark dan Lucas terperanjat. Tanpa menoleh pun Mark tau betul siapa pemilik suara ini.

"LUCAS AYO LARI!"

Lucas yang melihat Mark lari seperti ninja Konoha pun refleks menyusul Mark. Meninggalkan guru yang baru saja mau menegur mereka.





























Mark menghela nafas lega. Kelas mereka sedang tidak ada guru,sepertinya jam kosong. Selang beberapa detik dia sampai,Lucas sudah berdiri di sampingnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

"L-lo ka-kalau mau lari kasih aba-aba,dong!"

Mark menyengir lebar. "Masalahnya itu urgent,Cas. Huh,untung aja gue selamat,"

"Kalian kenapa,sih?" Dino mengenyit. "Kayak abis dikejer apa aja,"

Mark menepuk bahu Dino cukup kencang. "Nah,Dino! Mumpung gue inget nih!"

"Apaan?"

"Kalian jelas gak akan duga apa yang gue sama Lucas temuin,"

Mark menarik nafas dalam. Sementara Lucas masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal seperti habis dikejar sesuatu.

Yeri yang sedari tadi sibuk mengobrol dengan Tzuyu lantas menoleh. Ia penasaran. "Emang kalian nemu apa?"

"Ru-ruang ... ruang deket gudang," Lucas menjawab dengan terbata-bata.

Tzuyu mengernyit. "Kenapa? Eh memangnya di dekat gudang ada ruangan?"

"Ada." Jawab Mark cepat. "Dan kalian tau apa isinya?"

Dino,Tzuyu,dan Yeri menggeleng kompak. Mereka kebingungan melihat Mark dan Lucas yang begitu ketakutan.

"Hantu,ya? Banyak sih yang bilang sekolah kita banyak penunggu," Dino menebak-nebak.

"Bukan. Ini lebih seram daripada itu,"

"Isi ruangan itu dipenuhi mayat manusia yang membusuk!

Danger School [99 LINE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang