part 2. Apakah Aku sedang Jatuh Cinta?

31 8 0
                                    


"Shya, Lo mo beli buku apa sih? dari tadi mondar mandir terus," ucap Rizky mulai jenuh.

"Bentar lagi ya, Ky! gue lagi nyari buku novel," jawab Alishya, gadis itu masih sibuk mencari-cari novel yang dicarinya.

"Emang, judulnya apaan sih? gue bantu cariin ya?" tanya Rizky.

"Judulnya 'Cinta Pertama' Ky. kata Kak Dhika ceritanya bikin baper."

"Oh ya? sejak kapan Kakak lo suka baca novel?" tanya Rizky penasaran, karena sejak dulu Kaka Sepupu Alishya paling males buat membaca. Rizky kenal Dika karena dulu mereka selalu main bersama.

Dhika adalah satu satunya saudara sepupu Alishya, dari Mamanya. Sedang gadis itu tak pernah mengetahui keluarga Papanya.

"Entahlah kalo kapan kapannya, kata Kak Dhika sih dari dulu. Cuma gak ada orang yang tau," jawab Alishya polos.

"Oh, lucu ya Kaka lo, cowok kok suka baca novel," ujar Rizky tersenyum garing, ia masih tidak yakin dengan saudara sahabatnya itu.

Sejak dulu Rizky tak menyukai Dhika, menurutnya sikap Dhika pada Alishya berlebihan.

"Haahaa ..., ya gak apa apa dong, lo juga cowo, tapi kenapa lo suka nulis di buku diary? Terus kenapa gue ga boleh membacanya?" tanya Alishya menyindir Rizky, karena sejak dulu Rizky suka menulis di buku diary, dan siapapun tidak boleh ada yang melihat buku diary-nya termasuk Alishya.

"Beda dong, gue kan cuma pengen nulis apa yang gue rasain. Tentang keseharian gue, perasaan gue atau pun segalanya yang mungkin suatu hari nanti gak bakal gue lakuin lagi," kata Rizky pelan.

"Terus, kenapa gue gak dikasih tau?" tanya Alishya.

Alishya menatap dalam Rizky, ingin mencari jawaban dari kedua mata sahabatnya itu. Sejak dulu ia selalu ingin membaca buku diary sahabatnya itu, namun pemuda itu selalu melarangnya.

"Setiap orang punya prifasi masing masing, Syha. Termasuk gue!" jelas Rizky.

"Ya ampun, Ky. Sudah ketemu!" teriak Alishya histeris dan membuat sebagian pengunjung melihat ke arahnya. Alishya tersipu, karena kini semua memperhatikannya.

"Oh ya? bagus dong. ayo balik! udah siang, nanti Ayah marah," kata Rizky, dia sudah merasa bosan karena sudah satu setengah jam dia di toko buku itu, dan cuma ngintilin Alishya saja.

Alishya mengiyakannya dengan nada kesal, lalu gadis itu pun membayar buku itu di kasir.

Mereka pun berjalan beriringan menuju pintu. Sesekali mereka saling bergandengan. Namun, saat sudah sampai luar, tiba tiba langkah Rizky terhenti, ia menyuruh Alishya duluan menuju mobil, karena dia mau membeli sesuatu. Alishya pun meurut. Ia berjalan menuju parkiran, sedangkan Rizky masuk ke sebuah supermarket yang berada di samping toko buku. Alishya berjalan dengan cepat hingga tanpa sengaja ia menginjak kulit pisang dan,

BRUUUUKKKHH.

Alishya terjatuh, namun apa yang terjadi?

Bukan rasa sakit yang dirasakannya, melainkan aroma wangi lemon mint menyengat di hidungnya. Alishya membuka matanya, gadis itu kaget saat melihat di bawah tubuhnya ada seorang pemuda.

Kedua pasang mata itu kini saling mengunci, mereka larut dalam fikiran masing masing.

Ya tuhan kenapa jantungku jadi degdegan begini? Ya ampun makin Kenceng. batin Alishya.

"Astagfirullahaladzim, maaf!"

Laki-laki itu kaget dan menyadarkan lamunan Alishya. Gadis itu pun pun langsung berdiri, ia menunduk karena merasa malu.

Belahan Jiwa AlishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang