part 1

83 7 0
                                    

Hari Pertama masuk sekolah

"Ky, gue deg degan nih," kata Alishya nampak dahinya berkeringat dingin, tangannya pun mulai basah dengan keringat.

"Hey, masa seorang princesh deg-degan sih?" tanya Rizky sambil menatap sahabatnya yang terlihat pucat. Lalu dia menggenggam tangannya. benar saja tangannya terasa dingin dan basah.

"Serius, Ky!" kata Alishya.

"Lo tenang, ya. Kan ada gue. tar lo duduk bareng gue aja, yah!" Rizky menenangkan Alishya, dia mengelus poni gadis itu seraya menatap lekat.

Alishya mengangguk. Kini ra

Rizky menggandeng sahabat karibnya itu, dan berjalan ke kelas sambil bergandengan.
Saat di depan pintu kelas, tanpa sengaja tangannya menyenggol seorang gadis, hingga gadis itu tersungkur ke tiang pintu

"Awww ... kalo jalan yang bener dong! Gandengan segala kaya truk gandeng."

"Sory, sory. Makannya jangan dieum di depan pintu, ngalangin orang aja," ucap Rizky mengelak.

Gadis itu nampak geram, ia mengepalkan tanganya dan langsung menepuk bahu cowok yang kini sudah masuk kedalam kelas.

"Hei, gue mau masuk makannya di depan pintu. lo aja yang ngalangin, datang ke sekolah tuh belajar bukan malah pacaran," Ucap Gadis itu nyolot karena kesal dengan tingkah Rizky yang terlihat cuek.
Melihat pertengkaran ini, Alishya yang notabennya lembut dan penyayang melerai mereka.

"Eh ... maafin temen gue ya! Dia memang gitu orangnya, maklumin aja ya!" pinta Alishya seraya tersenyum ramah pada gadis itu.

Gadis itu menatap Alishya, menurutnya Alishya gadis baik dan ramah, sangat berbeda dengan Rizky yang angkuh dan cuek, dia pun tersenyum pada Alishya, dan Alishya membalasnya.

"O ... Iya ga apa apa, coba aja dia minta maafnya baik-baik, pasti ga bakalan Ribet kok," kata gadis itu menyindir Rizky, namun yang di sindir terkesan datar dan cuek.

"Iya, maafin kita ya!" pinta Alishya, "oh ya, kamu murid di kelas ini juga ya?" tanyanya

"Ah ... udah gak usah di pikirin, toh lo udah minta maaf dengan baik-baik," ucap gadis itu sambil melirik cowo di depannya, yang hanya meresponnya datar sambil tetap menggandeng Alishya, "iya, gue juga murid di sini, kenalin nama gue ,Syifa" kata gadis itu. Ia mengulurkan tanganya lalu di balas uluran tangan Syifa.

"Gue Alishya, dan ini Rizky," kata Alishya, memperkenalkan dirinya dan Rizky, namun yang di kenalkanya hanya tersenyum sinis, melihat itu Alishya menegurnya.

"Ky!!" bentaknya pelan, seraya membelototkan matanya, ia menyuruh Rizky bersikap hangat pada gadis di depannya.

Rizky menganggukan kepalanya, tanda mengerti. Dan mencoba tersenyum ramah. Meski dengan terpaksa.

"Nama gue Rizky," tak lupa senyuman manisnya ia keluarkan.

'Senyumannya manis banget, sayang orangnya jutek,' batin Syifa.

Tanpa menghiraukan Rizky, Syifa menuntun Alishya dan meninggalkan Rizky di depan pintu, namun pemuda itu tetap mengekori Sahabat manisnya itu.

"Lo duduk bareng gue ya!" pinta Syifa pada Alishya.

"Ga, ga, ga, Lishya duduk bareng gue! Iya kan Shya??" tanya Rizky pada Alishya, sambil menarik lengan Alishya.

"Loh ... cewe duduk bareng cewe lagi lah,"kata Syifa.

"Gak bisa! Dia duduk bareng Gue!" jawab Rizky ngotot.

"Hei!! apa-apaan sih? gak usah berantem seperti itu. Maaf ya Syifa, gue duduk bareng Rizky ya?" kata Alishya merasa gak enak.

Belahan Jiwa AlishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang