part 11

27 6 0
                                    

Adek Cantik

Muhamad Irsyad Ar-Rayan

👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

  Sejak kejadian tadi di depan kamar bersama Alishya, keadaan jantungku sangat tidak baik. Ia berdebar sangat dan sangat kencang. Bayangan Gadis berpipi merah Itu tak hilang dari fikiran ini,  'Khumairah' yah Keira si Khumairah.

Disaat aku tengah menunggu balasan Email dari Ikhsan teman SMP ku yg akan sama sama bersekolah di Kairo, kebetulan Ia pergi ke sana lebih dulu. Katanya  di sana ada kerabatnya, jadi dia akan tinggal dan liburan di tempat kerabatnya itu.

Saat aku tengah asik melamun memikirkan kejadian kejadian tadi yg seolah nenjadi klise di memoriku.
Saat dia menabrakku, kembali tanpa sengaja bertemu di depan taman, perkenalan d kamar Rizky, ketika ku serahkan Novelnya di saat dia duduk di teras, Saat berada di kamarku,  dan kembali dia menabraku lagi.  Ya tuhan seharian ini banyak kisa tentang dia, Ya gadis kecil berpipi merah itu, tiba tiba saja mengganggu fikiranku.

Tanpa sengaja aku membuka pesan inbox itu
Ku kernyitkan dahiku,  saat membaca nama si pengirim pesan itu.  Alishya Inayah Shakeera ya dari nama depnnya sudah ku duga itu, dia gadis berpipi merah itu. Di tambah pesannya yg menyebut My prince.
Yah dia tadi manggil Rizky dengan panggilan My Prince,  aku yakin ini dari dia untuk adik ku.

Ku perhatikan fhoton profilnya, foto seorang gadis yag tengah tersenyum manis menatap intens ke arah camera,  seakan dia menatapku tepat.

  Ku balas pesan inbox itu  ku katakan kalo laptop Rizky sedang ku pinjam dan akan di sampaikan kalo Rizky besok bangun.

"Maaf, Kak. Aku lupa kalo Laptop Rizky kaka pinjem hehe..."

Itu balasan darinya, aku pun lupa kalo saat aku hendak meminjam laptop Rizky ada dia, Ya salam ... kok aku bisa lupa ya? Padahal kejadian tadi selalu terngiang d fikiranku. 
Lagi mata kami beradu seperti itu dan lagi aku merasakan kedamayan dalam tatapan itu.Ya Tuhan ada apa denganku.

Kini ku balas Inboxnya dari Hpku,  karna Laptop Rizky ku pinjam hanya untuk mengirim email saja, tak baikkan kalo aku chatingan pake laptopnya.

Tak di sangka kamipun mulai Inboxan, saat ini belum ada Watsap, atau BBM. paling cuma SMS dan telpon,  tapi bagi yg punya facebook kita bisa Inboxan, klo sekarang namanya Massenger.

Sungguh ada semangat tersendiri saat kata Pak Doter itu ku baca dari pesannya. Senyumku terutas begitu saja. Saat aku akan membalasnya tiba tiba ketukan pintu mengagetkan ku, ku buka pintu itu.

Ternyata Ayah yg mengetuk pintu itu, ku persilahkan Pria yg kusebut Ayah itu masuk.

Entah apa yang ada dalam pikiran ayah saat itu,  tib tiba dia menanyakan apakah aku membenci Bunda dan Rizky. Tentu saja aku jawab tidak.  Karna kenyataannya aku sudah menyayangi mereka.

Memang awalnya aku kurang suka pada Bunda, karna ku menyangka Bunda merebut ayah dari Ibuku.

Namun Ayah tlah menjelaskan padaku,  bahwa sesungguhnya sebelum Ayah menikah dengan Ibu, Ayah dan Bunda memang sudah saling mencintai, dan mereka sedang berpacaran.

Namun karena Kakek (Ayah dari ayahku) menjodokannya dengn Ibu,  akhirnya Ayah dan Bunda memutuskan hubungan mereka, Dan Ayah mulai belajar mencintai Ibu. Hingga terlahirlah Aku. Muhamad Irsyad Ar-Rayaan.  Irsyad adalah nama pemberian Ayah. Irsyad Artinya Petunjuk.

Namun Ibuku, Menamaiku Rayyan,  katanya Akulah Sang Pintu syurga baginya. Ibu dan Abah (kakekku dari Ibu) selalu mendidiku dengan Norma norma Agama yg tinggi.

Belahan Jiwa AlishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang