part27

13 5 0
                                    

"Alishya!!"

Aku menoleh lalu tersenyum padanya bersikap seramah dan sesopan mungkin, sebenarnya aku merasa aneh, mengapa dia bisa ada di sini? Dan mau apa?

"Ka Rafka? Mau apa kesini?" tanya Rizky yang sedari tadi menggandengku. Aku pun ikut mengangguk, begitupun Aneta dan Syifa, mereka menatap Kak Rafka penuh tanda tanya.

"Tadi Kaka, habis ketemu klien, kebetulan lewat sini, mau ketemu Kak Abi. Sekalian nengokin calon istri," ucap Kak Rafka sambil menunjuku dengan tatapan matanya, lalu terkekeh.

Oh tuhan, ada apa denganku? Kenapa dia seneng banget sih ngerjain aku?

Kami berempat menatap tajam Kak Rafka. Gak baik ngomongin itu di sekolah, kalo ada yang mendenger kan bisa berabe, etar disangkanya beneran.

"Maaf maaf, becanda, pada serius amat sih," ucapnya sambil memamerkan senyuman menawanya, tak lupa lesung pipitnya pun ia tampakan. Manis.

Deuh kalau aku udah gede, pasti gak bakal nolak deh dijadiin pacarnya. Ups, sampe lupa sama mister hantu.

Sebagai gadis ABG yang masih labil, aku sempat kagum dengan sipat sumpel juga hangat Kak Rafka, di tambah wajah tampan menawan, juga senyum manis yang selalu merekah di bibirnya, keren.
Namun, entah mengapa aku tak merasakan ada getaran seperti yang selalu aku rasakan saat bersama Kak Rayan ataupun Rizky.

"Kaka, jangan ngomong gitu di sekokah! Tar di sangka bener lagi," celetuk Syifa.

Diapun tersenyum sambil memamerkan dua jarinya, tak lupa ia membenarkan kaca matanya, yang terlihat begitu pas dengan wajah ca'emnya.

Tiit tiit!!

Tiba-tiba terdengar kelakson motor dari arah depan. OMG si ganteng datang kesini. Dengan senyum menggodanya dia mengalihkan perhatianku, dia pun menghentikan motornya tepat di sampingku.

"Hai Bidadari Cantik," ucapnya lalu mengedipkan sebelah matanya.

Aku pun tersenyum padanya, dan basa basi menanyakan kabarnya. Ada perubhan pada   ekspresi Kak Rafka juga Rizky, mereka terlihat kesal dengan kehadiran Kak Rei.

"Kamu makin cantik aja bidadari cantik," rayunya padaku, aku tersipu. Malu rasanya dirayu depan orang banyak.

"Apaan sih lo? Kalo mau jemput adek lo, noh sana!! jangan godain temen gue!" ucap Rizky ketus, memang kedua cowo ini dari dulu gak pernah akur, selalu saja ada ribut-ributnya.

"Iya siapa sih lo ? Pake godain calon istri orang aja?" celetuk Kak Rafka, dan langsung dapat tatapan maut dari kami semua, termasuk Kak Rei. Yang tak mengenal Ka Rafka sama sekali.

"Siapa sih lo? Dia  tuh calon pacar gue!" ucap Kak Rey nyolot pada Kak Rafka.

"Halah, baru calon pacar, gue calon suaminya," jawab Kak Rafka tak kalah nyolotnya.

Kak Rafka tersenyum sinis, karena Kak Rei kini diam membisu, mungkin Kak Rei menganggap kalau Ka Rafka serius, padahalkan dia bercanda. Kak Rey menatap tajam Kak Rafka dan hampir saja menonjok Kak Rafka.

"Apaan Sih kalian? Kayak anak kecil aja!" tiba tiba Pak Abi datang melerai keduanya. Dan Aneta langsung memeluk Kak Rei, sedangkan Rizky langsung menarik tanganku mengajak naik mobil, karena Pak Maman sudah tiba dan memarkirkan mobilnya.

Tanpa menghiraukan mereka semua, Rizky meutup pintu mobil dengan keras. Aku melihat wajah ke lima orang di sanah, mereka nampak bengong dan heran dengan tingkah Rizky, begitupun aku.

"Kenapa sih Ky, kok ngambek gitu?" tanyaku pada Rizky yang tengah duduk  seraya melipat kedua tangannya didada.

"Gue, gak suka lo di rebutin gitu, lo bukan barang Shya, yang bisa di akuin orang gitu aja," jawab Rizky memasang wajah kesal.

Belahan Jiwa AlishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang