#Part 6 Siapa K?

105 11 0
                                    

Happy reading!!

Pagi ini Karin akan memulai kembali aktifitasnya sebagai pelajar. Setelah baju putih abu-abu telah menempel pada tubuh mungilnya. Menandakan kalo ia adalah anak SMA.

Selesai sarapan, Karin langsung mengecek lagi apa-apa yg belum ia bawa. Tak lupa dia juga mengambil benda pipih berlogo apel yg telah dimakan. Terdapat banyak sekali notifikasi yg sengaja tak dibuka oleh sang pemilik. Dan seketika Dahi Karin ngernyit. Dilayar handphonenya terdapat notifikasi dari nomer yg tidak dikenal. Dengan segera Karin buka notif itu.

+6282324-

Hai

Pagi my ice queen

Semangat sekolahnya ya.

Jangan lupa sarapan.

Ntar lo sakit kalo ga sarapan😅

Sorry ya kalo pagi-pagi gue udah ganggu.

Karin mengernyitkan keningnya. Seingat Karin, dia tidak pernah memberikan nomornya kesembarang orang. Hanya Bella yg mempunyai nomornya. Tak lama setelah Karin berfikir siapa nomor yg telah mengirimkannya pesan itu, handphonenya kembali berdering yg bertanda ada notofikasi chat yg masuk.

+6282324

Hai

Kok cuma diread doang

Tapi gak papa kok

Sekali lagi semangat buat nyekolahnya ya.

Karin semakin dibuat bingung dengan pesan itu. Tak lama notif chat masuk kembali di benda pipih berwarna merah muda.

+6282324

Oh ya jangan lupa save nomor gue ya.

Save Knaight

Karin hanya mengedikkan bahunya. Dia tidak mengesave nomor itu seperti yg dimau si empu. Dalam fikiran Karin 'mungkin itu hanya nomor nyasar atau mungkin orang iseng saja'

Disisi lain di waktu yg sama. Satria.
Ia sangat senang karena selama kelas sepuluh mengejar Karin, kali ini dia bisa mendapatkan nomor Karin. Tentu saja nomor itu tidak ia dapatkan dengan cuma-cuma. Dia harus membujuk kedua sahabatnya dulu agar mau mendapatkan nomor Karin. Selama ini Satria memang tidak pernah terfikir untuk mendapatkan nomor Karin. Karena ia yakin dengan pesona ketampanannya bisa dengan mudah meluluhkan hati Karin, tetapi seertinya ia salah! Dan hal inilah yg membuat Satria penasaran dan terus mengejar Karin sampai dia bisa membuat Karin membuka hatinya, dan sepertinya Karin itu wanita yg beda! Itu menurut Satria:v

Waktu kemarin weekend ia terus membujuk sahabatnya untuk mendapatkan nomor Karin. Tentu saja dengan imbalan! 'CILOK MBAK KETI!' cilok ternama di kantin sekolahnya.

Tapi demi memperjuangkan cintanya selama ini, akhirnya mau tak mau Satria menyetujuinya.

Dan hari ini Satria sangat senang sekali karena ia telah mengirimkan Karin pesan, ya walaupun hanya di baca:v Dan entahlah kedua sahabatnya itu mendapatkan nomor Karin dari mana. Yang penting dia sudah mendapatkan nomor wanita yg ia yakini akan menjadi gadisnya.

"Dasar cewe es!"

"Hati lo kebuat dari apa coba?!"

"Susah banget keknya gue dapetin hati lo!"

"Gue jadi makin penasaran sama lo!"

"Lo emang beda dari yg lain!"

"Gue bakal lelehin hati lo Rin!"

"Ini Satria! Gue gak bakal mundur gitu aja!"

Satria terus bergumam.

***

Dalam otak Karin masih berputar nama Knaight.

Siapa Knaight?

Dari mana dia dapet nomor gue?

Kenapa dia bisa tau nomor gue?

"Arghhh!!"

"Bodo amat lah! Gak penting banget gue mikirin itu nomor!"

"Rin?"panggil seseorang yg melihat Karin kelihatan sangat kesal.

"Lo kenapa? Kok kaya kesel gitu?"tanyanya setelah berada di samping Karin.

"Ada nomor gak di kenal chat gue"

Seketika Bella menganga dengan jawaban Karin. Kenapa sahabatnya seperti begitu memusingkan siapa pemilik nomor itu? Biasanya juga langsung ia blok dan tidak akan peduli. Tapi kenapa sepertinya sekarang Karin sangat memusingkan siapa pemilik nomor itu?

"What? Tumben lo musingin nomor gak di kenal? Biasanya juga langsung lo blokir"ucap Bella sambil terkekeh.

"Gue juga gak tau. Kali ini gue penasaran aja sama nomor ini"

"Ya lo bales dong Rin. Lo tanya 'ini siapa?' siapa tau itu penggemar lo. Ehh bukan! Tapi penggemar es"jawab Bella masih terkekeh

"Males."

"Lo mah aneh! Tadi katanya penasaran! Tapi di suruh bales chatnya gak mau!"

"Lo ga ngasih nomor gue ke orang lain kan?"tanya Karin dengan tatapan tajam.

"Enggak lah! Kemarin si Bima emang minta nomor lo. Tapi gue gak kasih lah. Gue takut ntar Bima ga ngejar gue lagi malah ngejar lo!"jawab Bella dengan memajukan bibirnya

"Ehh tapi kemarin si Dion juga minta nomor lo Rin! Keknya mereka lagi di suruh nyari nomor lo deh sama Satria"lanjut Bella dengan menebak-nebak

"Tapi lo gak kasih kan?"

"Enggak lah! Gue kan amanah!"

"Terus kalo itu Satria dia dapet nomor gue dari mana?"

"Ya mana gue tau! Bisa aja dari temen kelas kita, kan lo masuk grup kelas! Bisa ae salah satu dari mereka ada yg ngasih nomor lo sama Bima ato Dion!"jelas Bella

"Aduh!! Kayaknya sahabat gue hatinya udah mulai mencair deh. Lo pasti berharap itu Satria kan?"

"Apaan sih lo!"

"Halah! Bilang aja 'iya' pake ngeles segala kek bajai! Udah blushing tu pipi lo"ucap Bella dengan menggoda sahabatnya itu.

Dan benar kata Bella! Pipi Karin sudah memanas dan sepertinya sudah terjadi Blushing:v

'Apa gue udah mulai suka sama Satria?' batin Karin. Dan tanpa ia sadari Karin telah mengukir senyum tipis bahkan sangat tipis di bibir mungilnya sehingga hanya dirinya sendiri yg tau!

Hey heyy!!:v
Readers maaf ya kalo di part ini kepanjangan:v hehe:v maapken yey:v

Next cerita berikutnya oke!
Jangan lupa vote and coment!

Lope you semuaa:v

MY LIFE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang