Happy reading!!!
Setelah bel pulang sekolah Bella di ajak Satria untuk mengunjungi sebuah kafe.
Satria ingin mencurahkan semua isi hatinya selama ini. Mungkin dengan ini dia bisa merasa lega, dan mungkin hanya Bella yg bisa membantunya memberikan solusi.
15 menit berlalu. Mereka sampai di pekarangan kafe. Satria langsung memarkirkan motornya, dan berjalan ke arah kafe.
Disana sudah ada Bella yg menunggu, di meja nomer 20 dibagian pojok kafe. Kafe ini memang kafe yg sering di kunjungi oleh Karin dan Bella.
Bella tadi juga sudah berbicara pada Satria jika dia ke kafe duluan, soalnya dia takut kalo sampe Karin liat, ntar bisa-bisa ada salah paham.
Walaupun Bella tau jika Karin belum menyukai Satria, namun ia ingin jika Karin bisa menjadi milik Satria. Karna menurut Bella, Satria adalah laki-laki yg bisa menjaga Karin dan menerima keadaan Karin apa adanya.
Nanti kalo misalkan Karin liat, sahabatnya boncengan sama Satria, pasti Karin bakal tambah gak suka sama Satria:v dan itu menurut Bella sih:v
"Sat!"pekik Bella setelah melihat Satria yg sudah berada di ambang pintu masuk, dan sepertinya matanya tengah mencari keberadaan Bella.
Setelah Satria mendengar panggilan Bella, ia langsung mendekat dan duduk di depan Bella.
"Lo kenapa ngajakin gue ketemuan disini? Atau jangan-jangan- lo mau berpaling ya dari Karin! Terus lo mau berpaling ke gue terus lo jadiin gue pelampiasan lo gitu! Ogah banget gue!"cerocos Bella
Satria hanya memutar bola matanya jengah.
"Ehh Sat! Gue emang suka sama lo! Tapi itu dulu! Sekarang gue sukanya sama Bima! Bukan sama lo! Jadi sorry ya! Gue gak akan nerima lo!"
"Sat! Kok lo malah diem sih! Katanya mau ngomong sama gue?"
Satria menghela napasnya berat. Bagaimana dia mau ngomong kalo Bella sedari tadi nyerocos terus!
"Gue nunggu lo selesai ngomong"jawabnya datar
"Gue udah selesai. Buruan lo mau ngomong apaan?"
"Okeh pertama nih ya! Gue gak akan berpaling dari Karin! Kedua gue gak akan jadiin lo atau siapa pun buat jadi pelampiasan gue! Dan yg ketiga gue kesini itu mau curhat sama lo!"jelas Satria dengan gaya bicara di buat formal dan dengan bantuan jari tangan kanannya untuk menghitung.
"What?!!"pekik Bella dengan membekap mulutnya sendiri.
Satria hanya bisa menutup wajahnya malu.
Setelah dirasa semua pengunjung sudah tidak memperhatikannya, dia membuka majalah yg ia tutupkan ke wajahnya.
"Lo bisa gak sih, gak usah teriak-teriak. Malu nih gue! Mana dilihatin sama semua pengunjung lagi. Mau taruh mana nih muka Satria Erlangga Aditama. Pantensan aja nih ya, Bima gak pernah suka sama lo. Dia pasti malu lah punya pacar kek lo. Diajak ke kafe malah bikin malu! Teriak-teriak gak jelas!"Bella hanya mengerucutkan mulutnya mendengar ocehan Satria.
"Emang lo mau curhat apaan? Soal Karin?"
"Iya"
"Kenapa?"
"Gue kayaknya mau mundur deh buat perjuangin Karin"lirih Satria dan masih bisa di dengar oleh Bella.
"What? Kok mundur sih?!"
"Gue capek Bel berjuang sendirian! Gue capek gak di hargain kek gini! Gue juga punya hati! Gue juga punya perasaan yg harus di hargain!"
"Tapi perjuangan lo udah sampai sini Sat! Masa lo mau nyerah gitu aja sih! Mau mundur gitu aja sih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ✔
Novela Juvenil[TIDAK ADA REVISI] ‼️Banyak typo bertebaran‼️ "Satu hal yang gak gue percaya di dunia ini!" 'CINTA!' -Karina. ••• "Gue bakalan lelehin hati lo cewe es!" "Gue bakal buktiin ke lo! Kalo cinta itu ada!" -Satria. . . . ⚠️PLEASE DON'T COPY MY STORY⚠️ ...