#Part 34 Surprise☺️

35 4 2
                                    

Happy reading!!!

"..."

"Yaa?"

"..."

"Siap bosque"

Setelah itu panggilan langsung terputus.

"Kebiasaan. Kalo nelpon pasti langsung dimatiin sepihak"gerutu Karin

Tadi Satria yg menelvonnya. Ia mengajak Karin untuk pergi jalan-jalan lagi. Entahlah. Akhir-akhir ini Satria suka sekali mengajaknya jalan. Dan tempatnya kalo tidak kafe pasti taman. Monoton.

Karin turun dari tempat ternyamannya. Kasur.

Ia segera untuk mandi. Karna jujur saja Karin adalah anak yg malas sekali untuk mandi di hari yg tak ada kegiatan seperti ini. Jujur Karin masih bingung untuk melanjutkan kuliah atau bekerja membantu sang bunda.

Setelah selesai mandi. Karin langsung memakai baju casual berwarna putih yg dibalut dengan jaket jensnya,serta untuk bawahan ia memilih mengenakan celana levis hitam.

Karin adalah tipe wanita yg tak suka ribet.

Setelah mengenakan pakaiannya, Karin langsung duduk di tempat riasnya.

Ia memoles wajahnya dengan bedak, mengenakan blush on tipis, dan memakai lipt tint untuk lebih memberi warna pada bibir mungilnya.

Setelah selesai, satu notifikasi masuk di benda pipih berwarna pink milik Karin. Dengan cepat ia meraih benda itu yg ia letakkan secara sembarang di atas tempat tidurnya.

From:Mine❤️

Oyy

Gue di depan rumah lo

Buruan keluar

Kagak pake lama

Sungguh! Karin terkadang kesal dengan Satria. Sebenarnya Satria pacarnya arau bukan sih? Habisnya kalo ngomong ama Karin suka seenaknya sendiri. Kagak ada romantis-romantisnya. Padahal dulu waktu pendekatan roman banget. Tapi kenapa sekarang berubah? Ah dasar lelaki!

Tapi Karin nyaman dengan ini semua. Ia lebih suka Satria yg seperti ini. Karna menurut Karin, Satria yg romantis itu sangat menjijikan baginya:v

Karin langsung menuruni tangga di rumahnya. Ia tak ingin Satria menunggunya terlalu lama.

Oh ya. Informasi buat readers nih! Semenjak bunda Karin sembuh, Karin memutuskan untuk tinggal dirumahnya kembali. Dan neneknya juga ikut tinggal bersama Karin dan bundanya. Dan rumah nenek hanya di kontrakan saja pada orang.

Karin membuka pagar rumahnya. Terlihat Satria yg tengah bersandar di motornya dengan tangan yg dimasukan kedalam hodienya sembari mengetukan sepatunya ke aspal.

Melihat kedatangan Karin, Satrua langsung menegakkan badannya.

'Lo emang selalu cantik Rin'

"Hay"sapa Karin membuyarkan lamunan Satria.

"Lama amat neng"

"Hehe. Sorry Sat"jawab Karin dengan cengirannya.

"Baru mandi ya lo?"selidik Satrua dengan menaikan sebelah alisnya.

"Tau aja lo. Ya udah yuk berangkat. Kita mau kemana? Mau ke taman? Atau ke kafe?"

"Hari ini gue gak mau ngajak lo kesitu. Lagian ini masih pagi keles. Masih jam 8"

"Terus mau kemana? Lo kan pasti kalo ngajak jalan gue kesitu"

"Gue mau ngajakin lo jogging"Karin menganga mendengar jawaban Satria.

Pacarnya ini sunggu menyebalkan! Kenapa ia tak bilang waktu di telvon jika ia mengajaknya jogging. Kan Karin bisa pakai celana training, bukan celana levis. Huh! Sungguh Satria sangat menyebalkan!

'Untung sayang'batin Karin

"Kenapa? Gak mau?"tanya Satria

"Kesel gue sama lo"Satria mengerutkan keningnya bingung

"Kesel? Kesel kenapa?"

"Gue kesel sama lo"

"Emang gue kenapa?"

'Sabar Rin'batin Karin memberikan kesabaran pada dirinya sendiri

"Gue masuk lagi. Mau ganti baju"

Satria menaikkan kedua alisnya bingung "Kok ganti baju? Lo udah cantik ko"

"Satria? Gue salah pake baju"

"Apanya yg salah?"

Sungguh kadang Satria sangat heran dengan wanita. Kenapa mereka sangat merepotkan tentang baju dan penampilan mereka. Padahal menurut pasangannya sudah cantik.

Aduh! Satria ogebnya mulai deh! Cewe kan pengen selalu tampil yg tersemourna kalo lagi sama pacarnya. Kagak pekaan banget dah-_

Karin langsung melenggang pergi memasuki rumah tanpa berniat menjawab ucapan Satria. Namun! Dengan cepat Satria mencekal pergelangan tangan Karin.

"Apa?"tanya Karin sambil memutar tubuhnya menghadap Satria.

Karin dikejutkan dengan apa yg ada di tangan Satria. Sebuah gelang couple!

So cute!

"Suka gak?"Karin hanya menganggukan kepalanya sambil mengambil gelang itu

"Buat lo satu. Dan buat lo yg ada gambar gemboknya. Lo harus janji sama gue. Lo harus selalu pakai gelang itu."ucap Satria sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Dan dengan cepat Karin langsung menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Satria.

"Kenapa gue dikasih yg gambar gembok? Kenapa gak yg gambar kunci aja?"tanya Karin asal

"Gambar kunci khusus buat gue. Supaya gue gak susah untuk membuka hati lo cewe es"jawab Satria dengan menyentil hidung mancung Karin menggunakan tangan kirinya.

Senyum Karin mengembang dengan sempurna setelah Satria mengucapkan itu. Ia melepaskan tautan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Satria.

"Pakein"ucap Karin manja dengan mengulurkan gelang itu didepan wajah Satria.

Dengan sigap Satria mengambil gelang itu dan menyentil hidung mancung Karin lagi.

"Sekarang udah brani manja ya"Karin hanya tersenyum. Setelah itu Satria langsung memakaikan gelang itu di tangan kiri Karin.

"Ayo"

"Gue ganti baju dulu"

"Udah gak usah"

"Ini pakaiannya kagak pas buat jogging Sat"geram Karin

"Ya udah sekarang kita ke retoran aja"Karin mengernyit bingung

"Ngapain?"

"Makan. Lo pasti belum sarapan kan?"Karin mengangguk

"Habis makan kita ke Mall. Lo beli apa aja yg lo mau. Gue yg bayarin"ucap Satria antusias

"Ashiap bosque!"jawab Karin dengan tangan hormat.

Satria sungguh sangat gemas pada gadisnya itu. Tingkahnya selalu membuat Satria menjadi gemas sendiri.

Satria dan Karin menaiki motor Satria. Mereka menuju ke restoran untuk sarapan. Membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan rata-rata.

Hay hay!!

Sorry ya readers, kemaren autor kagak update:v
Kemaren soalnya autor hari pengambilan rapot:v jadi mau update tapi ditunda dulu:v autor lagi dagdigdugder hatinya:v padahal mau ambil rapot doang:v tapi degdeg kannya kek mau ketemu ama camer:v hehe:v maap yey:v

Part ini sampai sini dulu oke:v
Ikuti terus perkembangan ceritanya yey:v

Jangan lupa vote and comentnya:v

Lope you semuaa:v

Next...

MY LIFE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang