Happy reading!!
Pulang dari rumah sakit, Satria langsung melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan ibu kota.
Satria melanjukan motornya bukan menuju rumah Karin.
"Sat?"
"Kenapa?"
"Ini bukan jalan ke arah rumah gue!"
"Emang bukan!"
"Terus mau kemana?!"
"Ke hati lo boleh gak!"celetuk Satria dengan kekehan.
"Aaaaa!!" Karin langsung mencubit perut Satria.
"Kok gue di cubit sih! Sakit Rin!"protes Satria
"Lagian lo tu gue tanyain serius malah bercanda!"
"Kok bercanda sih! Gue serius tau!"
"Hm!"
Kekehan lagi-lagi keluar dari mulut Satria. Dan tanpa ada yg menyadari, Karin tersenyum kecil di bibirnya.
***
"Ngapain kesini?"
"Sini duduk dulu"Karin hanya mebgikuti.
"Ngapain kesini?"
Sekarang Karin dan Satria berada di taman dekat kompleks rumah Karin. Bukan! Bukan rumah Karin! Tapi rumah nenek Karin.
"Tadi katanya lo mau ceritain semuanya"
"Cerita apaan?"
"Tentang- nyokap- lo"ucap Satria dengan sangat hati-hati
"Gak sekarang!"
"Terus kapan?"
"Ntar!"
"Kapan?"
"Bawel lo! Ya intinya nanti nunggu lo tu jadi-"
Satria mengangkat kedua alisnya "Jadi? Jadi apa?"
"Gak!"
"Ooh!!!! Gue tau nihh!! Lo pasti mau bilang kalo lo bakal ceritain semua tentang nyokap lo kalo gue udah jadi pacar lo kan?"goda satria dengan menaik turunkan alisnya.
"Gak!"
"Ngaku aja kali Rin"
"Gak!"
"Kalo lo mau sekarang juga gue siap kali Rin buat jadi pacar lo"ucap Satria masih dengan nada yg menggoda
"Lo sekarang udah tau kan tentang kehidupan gue? Apa sekarang lo masih mau jadi orang yg selalu ngejar-ngejar gue?"
Satria mengernyitkan keningnya. "Kok lo ngomongnya gitu?"
"Mau gimana pun kehidupan lo! Gue bakal selalu jadi orang yg selalu ada buat lo. Orang yg selalu suka sama lo Rin!"
"Oh!"
"Tapi kok lo tadi bilangnya 'apa sekarang lo masih mau jadi orang yg selalu ngejar-ngejar gue?'"
"Jangan-jangan lo udah gak sabar ya buat gue tembak?"lanjut Satria dengan menaik turunkan alisnya
"Ntar gue mati dong!"kekeh Karin
Degg
'Indah banget ciptaan-Mu ya Tuhan!'
"Lo ketawa Rin?"
Karin menaikkan alisnya bingung "Emang lo pikir gue gak bisa ketawa!"
Satria terkekeh dengan kerasnya mendengar jawaban Satria.
"Ya kan selama ini gue gak pernah liat lo ketawa! Tadi gue baru liat! Dan lo tau gak?"
"Tau apaan?"
"Lo tambah cantik banget kalo lagi senyum sama ketawa"
"Hm"
"Biasa aja dong pipinya ga usah merah kek gitu"
"Apaan sih lo!"
"Gue boleh nanya gak?"
"Apaan?"
"Tapi lo harus jawab jujur"
"Hm"
"Lo udah suka belum sama gue?"
"Belum"
"Brarti lo ada niatan dong buat suka sama gue?"
"Au ah! Cape gue ngomong ama lo!"Satria hanya menanggapinya dengan kekehan karena berhasil menggoda Karin. Dan yg membuat Satria lebih bahagia adalah dirinyalah yg berhasil membuat gadis yg dia sukai tertawa, walaupun itu hanya kekehan kecil.
***
Tempat bernuansa putih yg selalu setia menemani sang nenek dan cucunya. Tempat yg selalu di jadikan mereka untuk beristirahat dan bernaung dari teriknya matahari dan derasnya air hujan.
Sekarang Satria berada di depan rumah nenek Karin. Selepas dari taman tadi, Karin memaksa Satria untuk mengantarkannya pulang dengan segera, karena jujur saja jika Karin pulang larut pasti sang nenek akan sangat mengkhawatirkannya.
"Gue masuk dulu! Lo hati-hati pulangnya!"
"Ashiap cantik!"
"Karin!"ucap seseorang dari ambang pintu.
"Nenek!"jawabnya sambil memeluk sang nenek.
Satria sangat senang melihat gadis yg ia sayangi dapat tersenyum kembali setelah ia sendiri melihat Karin menangis.
"Kamu gak papa kan Karin?"
"Gak papa nek"
"Kamu kemana saja? Kenapa baru pulang?"
"Tadi Karin jengukin bunda dulu nek"
Baru tersadari oleh nenek Karin kalo cucunya diantar oleh seorang pria.
"Karin?"
"Iya nek"
"Itu siapa?"ucap sang nenek dengan mata tertuju pada Satria.
Karin mengikuti arah mata sang nenek dan disana ada seorang pria yg selama ini mengejarnya.
"Itu Satria nek"jawab Karin jujur.
"Siapa? Pacar kamu?"goda sang nenek
"Bukan nek. Itu temen Karin"
"Masa?"
"Nenek ihhh! Apaan sih!"
"Halo nenek cantik. Saya Satria nek. Temen Karin"ucap Satria sopan sekaligus memperkenalkan dirinya dan menyalami nenek Karin
"Oalah temen ya. Nenek kira kamu pacar Karin."jawab sang nenek dengan menyunggingkan senyumnya
"Hehe😂 doain aja nek"
"Apaan si lo"
"Karin jangan jutek gitu dong. Kan udah dianterin pulang"
"Habisnya Satria nyebelin nek"
"Terima kasih ya nak Satria. Kamu sudah mengantar cucu nenek pulang dengan selamat. Jujur saja baru kali ini sejak ayah Karin meninggal, Karin baru membawa teman ke rumah ini lagi selain Bella. Cowo lagi!"jelas sang nenek
'Bokapnya Karin udah menginggal?'
"Ya udah saya pamit dulu ya nek."ucapnya sambil menyalami tangan nenek Karin.
"Rin gue balik dulu ya"
"Hm"setelah itu Satria langsung mengendarai motornya membelah keramaian ibu kota dengan kecepatan sedang.
'Sekarang gue tau Rin! Ternyata dinginnya lo selama ini cuma buat nutupin luka lo! Dan gue yakin kalo lo cewe yg kuat buat ngadepin semua ini! Gue bakal selalu ada buat lo Rin!' batin Satria.
Doorrrr doorrrrrr!!!
Nyampe sini dulu oke:vJangan lupa vote and coment:v
Lope you semuaa:v
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ✔
Fiksi Remaja[TIDAK ADA REVISI] ‼️Banyak typo bertebaran‼️ "Satu hal yang gak gue percaya di dunia ini!" 'CINTA!' -Karina. ••• "Gue bakalan lelehin hati lo cewe es!" "Gue bakal buktiin ke lo! Kalo cinta itu ada!" -Satria. . . . ⚠️PLEASE DON'T COPY MY STORY⚠️ ...