Happy reading!!!
Pagi ini bisa dibilang pagi paling menyebalkan untuk murid kelas XI Mipa 2. Karena apa? Karena ada guru yg tiba-tiba masuk dan langsung bilang "15 menit lagi kita adakan ulangan. Tak ada tapi tapian. Ibu tinggal sebentar ke kantor. Jika sudah 15 menit ibu kembali ke kelas dan ulangan akan segera dimulai!" sorak seorang lelaki yg berdiri diambang pintu.
'Mampus lo Di!'runtuk Dion.
'Mampus gue! Ulangan fisika!'batin Bima.
Dion yg duduk dibelakang Satria dan Bima langsung menggoyangkan kursi sahabatnya itu.
"Sat!"lirih Dion sambil menggoyangkan kursi Satria.
"Apaan?"
"Lo udah belajar?"
"Belum lah! Orang ulangannya aja dadakan kek gini!"
"Ntar kalo gue gak tau gue nanya ya?"ucap dion dengan cengirannya
"Sans aja kali Di"celetuk Bima.
Dion langsung memalingkan tatapannya ke sahabatnya yg bernama 'Bima' itu.
"Emang lo udah belajar?"
"Belum lah!"
"Gaya lo! Belum belajar ae sok-sok'an bilang sans segala!"
"Tenang dong! Kalem dulu Di!, maksud gue itu kita sans aja soalnya kan ada Satria"Satria memicingkan sebelah alisnya.
"Kok gue?"
"Iyalah! Kan orang pinter di kelas ini cuma lo ama si ratu kutub kesayangan lo itu! Nah masa iya kita tanya ama si ratu kutub lo! Yg ada, bukan jawaban yg kita dapet malah tatapan dingin yg dia tunjukin!"jelas Bima sambil matanya menunjuk ke arah Karin.
"Nah kalo itu gue setuju ama ucapan lo Bim"
"Iyain!"setelah ucapan itu Satria langsung membalikan tubuhnya lagi menghadap depan dan segera untuk membuka buku fisika serta mempelajarinya seperti yg diucapkan guru fisikanya~Pak Dodi.
Waktu berlalu begitu cepatnya. 15 menit hampir berlalu dalam 5 menit lagi. Semua murid kelas XI Mipa 2 mulai gusar. Mereka mayoritas memikirkan bagaimana cara untuk menyontek sedangkan guru fisikanya~Pak Dodi~yg notabennya guru pemilik mata seribu, alias guru paling ketat jika menjaga ulangan. Sekecil apapun contekan yg muridnya buat pasti selalu ketahuan,secerdik apapun muridnya mencari cara untuk mencontek pasti selalu saja ketahuan dan langsung diberi nilai nol. Widih ngeri banget dah tuh guru:v
Tapi semua itu tak berlaku untuk seorang Karin dan Satria. Mereka berdua selalu terlihat tenang dengan adanya ulangan dadakan seperti ini. Dan hasil yg mereka dapatkan saat adanya ulangan dadakan pasti selalu memuaskan.
Tak heran pula mereka selalu menjadi bahan contekan teman kelasnya. Ralat! Bukan keduanya! Tapi hanya Satria! Kalo untuk Karin dia hanya menconteki sahabatnya, Bella. Dan hanya kadang-kadang dan hampir tidak pernah. Itu saja jika sang guru yg mengawasi tidak ketat. Alasannya sih untuk cari aman dari teguran guru. Secarakan Karin lagi ngejar buat jadi peringkat satu, jadi mana mungkin dia berani melawan guru. Kalo berani ama guru bisa-bisa nilai sikapnya C dan itu tandanya tak bisa naik kelas! Ooh tidak! itu bukan hal yg sama sekali tidak Karin inginkan.
Jadi Karin lebih memilih untuk tidak mempedulikan sesiapa pun yg memanggilnya untuk sekedar meminta jawaban. Meskipun itu sahabatnya sendiri. Bella!. Sedangkan untuk yg lain Karin selalu tak mempedulikan mereka dan selalu memberikan mereka tatapan dinginnya.
Pak Dodi telah memasuki kelas sejak 5 menit yg lalu. Dia tengah sibuk membagikan lembar soal.
"Ingat ya! Tidak ada contek menyontek! Seburuk apapun hasilnya nanti, lebih baik dari hasil sendiri. Dari pada nilai kalian tinggi tapi hasil menyontek! Dan saya mohon untuk handphone silakan kumpulkan dimeja depan alias meja guru!"jelas Pak Dodi setelah membagi soal merata.
"Iya Pak!"jawab mereka serempak.
Ulangan dimulai. Wajah mereka mulai gusar kecuali Satria dan Karin. Mereka berdua terlihat sangat tenang. Satria yg notabennya masih dibawah Karin, alias tidak terlalu pintar ataupun bodoh. Satria mengerjakan dengan tenang. Dan untuk Dion dia nampak sangat kebingungan. Bima yg sejak tadi melihat Satria yg selalu bersikap tenang, Bima langsung memberi kode pada Satria untuk membuka lembar jawabnya yg tak sengaja tertutup tangan Satria,ia akan menjiplak jawaban itu.
"Woyy! Sat! Beri celah kek biar gue bisa liat jawaban lo, jangan di tutup mulu tuh jawabannya,gue kan jadi susah nyalinnya."ucap Bima dengan menyenggol-nyenggol siku Bima sembari berbisik yg dia yakini hanya dia dan Satria yg tau. Tanpa menjawab Satria langdung menggeser tangannya ke arah lain supaya Bima ada celah untuk menyalin jawabannya.
Baru saja akan memulai menyalin jawaban milik Satria, Pak Dodi yg notabennya punya mata seribu alias sang guru yg mengawasi ulangan paling ketat tiba-tiba bersuara "Jangan lirak-lirik jawaban teman sampingnya" seakan Pak Dodi menyindirnya, Bima langsung mengarahkan pandangannya ke arah kertas jawabannya sendiri. Bima bahkan tak berniat untuk melirik jawaban Satria lagi dari pada dia langsung diberi nilai nol oleh Pak Dodi.
Bima berusaha mengerjakannya semampu dia begitu juga dengan Dion. Satria dan Karin yg notabennya pintar, mereka telah selesai mengerjakan! Sedangkan Bella dia juga nampaknya sedang berusaha mengerjakan semampu dirinya.
"Waktu mengerjakan selesai!"pekik Pak Dodi.
"Yahhhhh!!!"keluh seisi kelas serempak.
"Cepat kumpulkan!"
Setelah semua mengumpulkan, Pak Dodi keluar, bebarengan dengan itu bel istirahat berbunyi dan langsung membuat seisi kelas menjadi riuh dan berhamburan keluar kelas
Heyy heyy:v heyy tayoo:v maap yak kalo di part ini datar banget jalan ceritanya:v kan judul dipart ini tentang ulangan dadakan:v jadi ya gak ada adegan bapernya lah:v
Pesan aku sih semoga kalian gak kapok buat baca cerita aku. Dan jangan lupa terus vote and coment okee:v makasih buat readers yg masih mau setia nungguin setiap partnya:v
Lope youu semuaa:v
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ✔
Teen Fiction[TIDAK ADA REVISI] ‼️Banyak typo bertebaran‼️ "Satu hal yang gak gue percaya di dunia ini!" 'CINTA!' -Karina. ••• "Gue bakalan lelehin hati lo cewe es!" "Gue bakal buktiin ke lo! Kalo cinta itu ada!" -Satria. . . . ⚠️PLEASE DON'T COPY MY STORY⚠️ ...