Happy reading!!!
Setelah meninggalnya Satria. Karin langsung memutuskan untuk pergi ke Jerman. Ke tempat kelahirannya. Ia memutuskan untuk kuliah disana. Ia bahkan tak menemani Satria ke tempat peristirahatan terakhirnya. Ia sungguh tak kuat melihat tubuh kaku Satria.
Sudah tujuh tahun Karin berada di Jerman untuk berkuliah. Dan hari ini. Karin akan pulang ke Indonesia. Ke Jakarta.
Sebenarnya ia malas untuk pulang ke Jakarta. Menurutnya. Jakarta adalah tempat yg paling menyedihkan baginya. Karna disanalah semua kenangan antara Karin dan Satria terbentuk. Dan sekarang kenangan itu hanya bisa Karin simpan di dalam hatinya.
Cyntiya, Arga, Adinta, Bima, Bella dan Dion sedang berada di bandara untuk menjemput Karin.
Dari kejauhan Karin berlari dan langsung memeluk bundanya.
"Bunda? Karin kangen"ucap Karin dalam pelukan Cyntiya.
"Bunda juga kangen sama kamu sayang"Karin melepaskan pelukannya lalu berganti untuk mencium tangan Adinta dan Arga secara bergantian.
Karin beralih kearah teman-temannya. Lebih tepatnya ke arah Bella.
"Bella? Gue kangen banget sama lo"ucap Karin dengan memeluk Bella erat.
"Ehhh? Rin. Jangan kenceng-kenceng dong meluknya. Di perut si Bella udah ada Bima junior"kesal Bima
Karin langsung melepas dan melongo mendengar apa yg di ucapkan Bima. Ia langsung melihat perut Bella yg memang terlihat buncit.
"Bel? Lo? Udah?"tanya Karin bingung
"Iya Rin. Gue udah nikah sama Bima. Sebulan setelah lo pergi keJerman"
"Gercep juga lo Bim"ucap Karin dengan memukul ringan lengan Bima.
"Tapi kok gue gak di kasih tau. Gue gak diundang"lanjut Karin dengan memajukan bibirnya beberapa centi.
"Kan lo disana biar fokus buat kuliah"jelas Bella
"Gak asik lo. Oh ya Di? Lo gimana? Masih jomblo?"tanya Karin berganti pada Dion
"Ini lo nanya apa ngeledek?"kesal Dion
"Gue nanya elah. Sensi amat lo"
"Iya. Gue masih jomblo"jawab Dion jujur.
Seketika semua orang tertawa dengan raut wajah Dion yg menurut mereka sangat lucu.
Tawa mereka semua seketika terhenti dengan kedatangan seorang pria yg sudah berdiri dibelakang Dion.
'Kaya Satria? Gak! Gue pasti halu'
"Di? Yg dibelakang lo siapa? Supir lo? Kakak lo? Atau siapa? Kok gak ngadep le gue. Songong amat"tanya Karin dengan berbagai rentetan pertanyaan.
"Oh dia. Masa lo gak kenal?"Karin mengernyitkan keningnya. Bebarengan dengan itu, pria yg berada dibelakang Dion berbalik menghadap kearahnya.
Karin membekap mulutnya sendiri. Tidak! Tidak mungkin! Karin pasti halu!
"Sa- tria"ucap Karin gagap. Matanya mulai memanas dan cairan bening pun meluncur begitu saja.
Satria langsung memeluk gadisnya dengan sangat erat. Seakan akan kalo dirinya tengah menyalurkan kerinduannya.
Karin masih tak bergeming dengan air mata yg terus mengalir.
Satria melepas pelukannya. Ia menangkup wajah Karin dan membersihkan air mata Karin dengan ibu jarinya.
"Hey? Don't cry babe."ucap Satria dengan menatap Karin sangat dalam. Sorot mata yg selama ini Satria rindukan kini sudah ada didepannya.
"Gak?! Gak mungkin! Aku pasti lagi halu! Aku pasti lagi mimpi! Tolong siapapun bangunin Karin dari mimpi buruk ini!"pekik Karin dengan histeris. Ia tak menghiraukan tatapan semua orang yg berada dibandara. Fikirnya saat ini mungkin ia tengah bermimpi. Mimpi buruk tepatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ✔
Novela Juvenil[TIDAK ADA REVISI] ‼️Banyak typo bertebaran‼️ "Satu hal yang gak gue percaya di dunia ini!" 'CINTA!' -Karina. ••• "Gue bakalan lelehin hati lo cewe es!" "Gue bakal buktiin ke lo! Kalo cinta itu ada!" -Satria. . . . ⚠️PLEASE DON'T COPY MY STORY⚠️ ...