28 - Tentang Seohyun, Bagi Daniel

561 102 83
                                    

⚠WARNING. This Virus Causes Shortness of Breath, High Blood Pressure, Weak Heart, Excessive Dizziness.

Why Dont You Stay Away?

DANIEL menghela nafasnya sebelum akhirnya membawa mereka, dirinya dan Seohyun——kembali terlempar ke masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DANIEL menghela nafasnya sebelum akhirnya membawa mereka, dirinya dan Seohyun——kembali terlempar ke masa lalu. Tepat satu tahun yang lalu bagi mereka berdua.

Hari itu adalah penerimaan siswa baru. Sebagai cowok, tentu saja Daniel benci acara-acara penerimaan semacam itu. Baginya, terlalu membosankan. Jadi ketika itu adalah hari terakhir mereka, Daniel buru-buru menyebut syukur karena bisa terbebas dari para kakak kelas yang senang menyiksa itu.

Tapi Daniel ingat, setelah hari ospek itu, masih ada tiga tahun yang harus ia lalui entah bagaimana.

Daniel bukan tipe cowok baik-baik, juga bukan tipe yang suka melanggar sewaktu SMP. Ia hanya tidak tahu bagaimana ke depannya. Yang ia tahu, kehidupan SMA mungkin saja lebih membosankan di banding sebelumnya.

“Oy, Dan! Masuk kelas mana lo?” suara Alif Seongwoo Pramaditha yang penuh saccharine membuat Daniel menoleh ke arah cowok yang sudah menjadi temannya sejak dulu. Tidak lupa juga Minhyun yang berjalan di belakang cowok itu.

“Gak tau. Papan pengumuman nya rame. Ya kali gua harus desek-desekan cuma buat liat.” jawab Daniel dengan nada malas.

Saat pandangan mereka bertiga jatuh ke arah papan pengumuman yang masih penuh, Daniel menoleh lagi ke arah Seongwoo dan Minhyun, “Terus lo berdua masuk kelas mana?”

“Gua kelas IPA 3. Airin sih yang ngasih tau. Gua juga belum liat pengumuman nya.” jawab Minhyun sebagai satu-satunya orang yang baru mengetahui dimana kelasnya.

Jawaban Minhyun lantas membuat nya tertawa, “Lah anjir sekelas sama Airin. Gagal move on, dong, Kha?”

“Iyalah gagal move on, paling tiap hari juga Airin minta anter jemput. Namanya juga tetangga ya gak, Kha.” ledek Seongwoo saat melihat wajah Minhyun yang perlahan sudah memerah menahan malu.

“Gak usah sok malu-malu gitu, anjing. Merinding gua liatnya.” celetuk Daniel lagi yang membuat Minhyun langsung mendelik ke arah cowok itu.

“Brengsek, Dan.” sahutan Minhyun mengundang gelak tawa yang lepas dari Seongwoo yang hanya ikut menonton debat antara Daniel dan Minhyun.

“Cewek kenapa sih? Liat pengumuman begitu doang kaya yang liat cowok ganteng aja.” Daniel yang merasa lelah menunggu mulai jengah dengan para cewek yang masih sibuk bolak-balik di depan papan pengumuman.

Padahal Daniel bisa melihat beberapa dari mereka adalah orang yang sama.

“Udah jelas-jelas orang gantengnya ada disini.” ucap Seongwoo dengan tawa kecil untuk menyahut kalimat Daniel sebelumnya.

LOVE VIRUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang