31 - Parade Jatuh Cinta

384 67 12
                                    

⚠WARNING. This Virus Causes Shortness of Breath, High Blood Pressure, Weak Heart, Excessive Dizziness

Why Dont You Stay Away?

SEJAK pertama kali Guanlin turun dari tangga, Seohyun dan wajah cerahnya adalah hal yang paling pantas di pertanyakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEJAK pertama kali Guanlin turun dari tangga, Seohyun dan wajah cerahnya adalah hal yang paling pantas di pertanyakan. Kakaknya itu bahkan bersenandung sesekali, setelah meletakkan piring di atas meja.

Guanlin menatap Seohyun dengan heran. Memastikan kemungkinan apa yang bisa membuat sang kakak—yang biasanya misuh-misuh di pagi hari, malah berubah seperti orang gila. Karena cewek itu terus-terusan tersenyum tanpa berniat untuk berhenti. Guanlin bahkan jarang melihat senyum kakaknya yang selepas itu.

“Kak,” ucap Guanlin tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok Seohyun yang tengah membuka kulkas, dan mengambil beberapa susu putih. “Lo udah gila apa gimana sih? Senyum mulu.”

Seohyun mendelik sembari meletakkan susu yang baru saja di ambilnya, ke atas meja. Lalu duduk di depan Guanlin tanpa menjawab pertanyaan cowok itu.

“Woy, elah, gua nanya kali kak. Udah beneran sinting kali ya, lo?” pekik Guanlin setengah kesal. Apalagi saat Seohyun yang sudah duduk pun masih terus tersenyum.

“Apaan sih, Gu?” akhirnya Seohyun menyahut pertanyaan Guanlin dengan jawaban abu-abu. Tidak menjawab apapun dari yang kepala Guanlin tanyakan. “Gak suka banget liat gue seneng?”

“Ya abisnya lo aneh. Gak biasanya ya, seorang Serena Seohyun Hinaya udah senyum cerah banget pagi-pagi.”

Seohyun bahkan tidak tahu kenapa. Tidak memiliki alasan kenapa dia tersenyum secerah itu sepanjang dia bangun dari tidurnya. Bahkan jika itupun perihal Daniel, Seohyun bisa mengatakan dengan jelas bahwa tidak ada yang berubah dari status hubungan mereka. Masih sama.

Masih sama abu-abunya seperti pertama kali Daniel memulai segalanya. Jadi, seharusnya juga, bukan itu alasan kenapa Seohyun tersenyum sangat cerah. Tapi Seohyun juga tidak memiliki kemungkinan lain selain itu.

“Ya berarti bagus dong kalau gue berubah jadi sering senyum?” Seohyun hanya mengatakan itu, lalu memakan sarapannya yang hampir dingin. Membiarkan Guanlin masih menatapnya dengan penasaran.

Karena Guanlin adalah orang yang paling paham sifat kakaknya satu itu, cowok itupun menghela nafas sebentar, “Gak ada orang yang berubah tanpa alasan dan tujuan, kak. Dan gua tahu lo pasti salah satunya. Seenggaknya gua tahu lo butuh alasan itu.”

“Udah ya, Gugu. Mending lo cepetan abisin makanannya, abis itu kita berangkat sekolah.” kata Seohyun untuk mengalihkan pembicaraan mereka yang terdengar semakin aneh.

Mau tidak mau, akhirnya Guanlin hanya mengangguk dan menyuapkan roti isi yang kakaknya buat, ke dalam mulutnya. Sembari kepalanya memikirkan semua kemungkinan.

LOVE VIRUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang