22. Pipi Merah

25.8K 3.5K 395
                                    

●●●

Taehyung pulang awal pukul tiga saat mengetahui kabar dari Jackson kalau Jungkook terlibat sedikit pertengkaran dengan Eunha karena kekasih dari wanita itu.

"Jungkook." Panggil Taehyung setelah menaruh tas kantor nya di atas sofa ruang tamu.

"Aku di dapur Taehyung!" Sahut Jungkook membuat Taehyung langsung berlari ke arah dapur dan melihat pria manis itu sedang sibuk membuat minuman dingin membuat Taehyung sedikit lega melihat pria manis itu baik - baik saja.

"Sedang apa?" Tanya Taehyung memeluk pinggang Jungkook membuat pria manis itu tersentak namun kembali tenang dan mengusap tangan Taehyung yang bertengger bagus di pinggang nya.

"Aku sedang membuat minuman, cuaca nya cukup panas." Ujar Jungkook dan langsung melepaskan tangan Taehyung di pinggang nya membawa minuman itu ke ruang tamu sambil menonton film kedengaran nya bagus.

Taehyung mengeryit dan saat Jungkook ingin duduk pria tampan itu langsung menarik pergelangan tangan pria manis itu cukup membuat Jungkook terkejut hingga mendongak menatap Taehyung yang lebih tinggi darinya.

"Kenapa pipi mu merah?" Tanya Taehyung menyentuh pipi bulat itu dan Jungkook berhasil meringis kecil.

"Aku cuma terjatuh—"

"Jangan bohong! Aku selalu jujur padamu dan kau tidak boleh berbohong padaku." Sentak Taehyung berhasil membuat Jungkook menunduk.

"Maaf, aku tadi bertengkar dengan Eunha Noona jadi seperti ini. Semua juga salah ku karena mendekat pada Yugyeom." Jungkook masih menunduk hingga Taehyung menarik dagu pria manis itu untuk menatap nya. Wajah sedih terlihat di sana tapi untuk kali ini Jungkook tidak menangis.

Taehyung cukup lega karena Jungkook tidak selemah dulu. Pria manis nya itu cukup belajar banyak hal dan Taehyung bersyukur meski Jungkook tidak membalas perlakuan Eunha.

"Kenapa tidak balas?" Tanya Taehyung memeluk pinggang ramping milik Jungkook.

"Aku berpikir jika aku membalas semua itu, maka ayah akan semakin membenci ku. Kau tau Taehyung dia tetap ayah ku meski perbuatan nya buruk. Dia tetap ayah kandung ku dan meski hanya aku saja yang memikirkan tentang ayah." Jungkook mendongak menatap pria tampan yang hanya diam itu.

"Jika ayah ku meminta bantuan mu untuk perusahaan Jeon. Jangan bantu ayah dan jangan pernah pinjamkan uang mu."

"Kenapa?"

"Harta orang tua Eunha Noona saja terbuang percuma oleh ayah bahkan ayah lebih menyayangi Eunha Noona karena harta orang tua nya. Ayah sudah punya semua nya dan ayah pasti tidak akan mengembalikan uang mu jika kau meminjamkan nya." Jelas Jungkook dan Taehyung memeluk pria manis itu menenggelamkan tubuh Jungkook ke dalam pelukan hangat nya.

"Kita lihat saja apa yang akan terjadi ke depan nya. Jangan terlalu banyak memikirkan nya. Kau harus fokus pada pekerjaan baru mu." Taehyung tersenyum dan Jungkook hanya mengangguk memejamkan mata nya saat Taehyung mendaratkan bibir nya tepat di bibir merah muda nya melumat lembut.

●●●

Jungkook tersenyum saat duduk di kubikal yang akan jadi tempat kerja nya mulai saat ini. Bersyukur karena semua nya berjalan bagus dan ia dapat bekerja di tempat impian nya yang sebelumnya tidak dapat terwujud karena larangan ayah nya.

"Wah, kau karyawan baru?" Tanya seorang wanita cantik yang berada di kubikal sebelah nya.

"Ya, begitulah ini hari pertama ku." Jawab Jungkook tersenyum dengan gigi kelinci nya dan itu berhasil membuat wanita di depan nya gemas ingin mencubit pipi gembul dan bulat itu.

"Hallo, nama ku Irene. Kita akan jadi team mulai saat ini. Semoga kau tidak keberatan." Ucap wanita cantik itu mengulurkan tangan nya dan langsung di balas oleh Jungkook dengan senang hati.

"Hei, karyawan baru. Jangan diam saja, cepat fotocopy dokumen ini. Jadi karyawan baru kau tidak harus terus bersantai di kursi mu." Ucap ketus wanita cantik dengan kemeja rendah sedangkan Jungkook hanya tersenyum dan melakukan perintah.

"Dia kira aku petugas fotocopy. Hah, biarkan saja karena ini hari pertama ku." Gumam Jungkook berjalan pergi.

"Tidak akan aku biarkan karyawan baru itu tenang bekerja disini. Semua karyawan itu harus bekerja keras bukan lemot seperti dia." Ejek wanita cantik itu.

"Hei, Senior Haneul kau tidak perlu seperti itu. Lagi pula atasan belum memberi pekerjaan untuk Jungkook yang baru masuk." Ucap Irene tidak senang akan senior nya yang seperti ingin menyiksa Jungkook.

Wanita cantik itu tidak peduli dan berjalan pergi sedangkan Irene hanya menghela nafas mencoba bersabar kalau saja Haneul bukan senior di kantor ini maka Irene sudah menggantung wanita itu di pohon toge.

●●●

"Jungkook, aku akan menjemput mu ini sudah pukul 4 lewat." Ucap Taehyung sambil memegang ponsel nya.

Tidak merepotkan, aku bisa pulang sendiri Taehyung.

"Tidak, jalan nya searah dan aku hampir sampai kantor mu." Balas Taehyung langsung menutup sambungan panggilan, karena tinggal separuh jalan maka Taehyung sudah sampai di kantor Jungkook.

Taehyung mengirim pesan pada Jungkook dan tersenyum menatap pintu keluar kantor itu pasti saat ini pria manis itu buru - buru keluar dan itu akan terlihat lucu. Belum sampai Taehyung mengkhayal pria manis itu sudah keluar dan langsung masuk dalam mobil.

"Kau mengejutkan ku." Jawab Jungkook kesal sedangkan Taehyung tersenyum kotak. Sebuah senyum yang jarang di perlihatkan oleh orang lain kecuali Jungkook adalah pengecualian.

"Bagaimana pekerjaan mu hari ini?" Tanya Taehyung dan Jungkook menghela nafas sambil bersandar pada bahu Taehyung sambil mengerucutkan bibir nya.

"Lelah, aku hari ini harus nya tidak dapat banyak pekerjaan. Tapi senior ku memberi tugas yang tidak terlalu penting. Terlihat senior ku tidak suka padaku." Jawab Jungkook dan Taehyung mengusap pipi bulat itu.

"Tidak masalah senior mu tidak suka padamu yang penting aku suka padamu." Balas Taehyung membuat Jungkook mendengus.

"Taeee!" Rajuk Jungkook. "Aku serius."

"Jangan terlalu serius, sayang. Kau bisa cepat tua dan keriput."

"Terserah orang tampan." Balas Jungkook membuat Taehyung gemas dan mengigit pipi bulat milik pria manis itu.

"Taeee! Ada Jackson." Ucap Jungkook sungguh malu.

"Tidak masalah Tuan. Saya tidak melihat saya pakai miniset." Ucap Jackson sedangkan Jungkook hanya mendengus. Semua orang menjadi gila untuk hari ini.

"Kapan kita program membuat bayi?" Bisik Taehyung di telinga Jungkook.

"Taee!"

Jungkook memukul bahu pria tampan itu, namun Taehyung langsung menarik tubuh pria manis itu ke dalam pelukan nya. Jungkook nya sedang malu terbukti dengan telinga pria manis itu yang memerah lucu sekali.

.
.
Tbc.
Sorry for typo
Yg comment next di apus ya.

Sorry for typoYg comment next di apus ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Husband -vk✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang