●●●
Tubuh Jungkook rasa nya masih meremang, tidak sama sekali pria manis itu berhenti menatap pintu ruangan gawat darurat dengan cemas. Jungkook mondar - mandir setelah itu berjongkok dan duduk kembali berdiri untuk mondar - mandir terus seperti itu. Air mata tidak dapat pria manis itu hentikan.
Jungkook mengacak rambut nya setelah itu memukul keras kepala nya karena bodoh. Eunha datang berlari dengan kencang menghampiri Jungkook yang malah melukai dirinya sendiri.
"Apa yang kau lakukan?!" Seru Eunha dan Jungkook menggeleng mendorong kakak nya untuk menjauh. "Aku membuat Taehyung jadi seperti ini. Aku pembawa sial! Aku pembunuh!" Teriak Jungkook keras dengan air mata yang semakin deras turun dari mata nya. Eunha hanya menggeleng ikut meneteskan air mata nya melihat keadaan Jungkook yang kacau.
"Tidak, ini hanya kecelakaan. Taehyung bukan orang yang lemah dia pasti bisa cepat pulih." Ucap Eunha mengusap bahu adik nya membuat Jungkook sedikit tenang, meski isak tangis pria manis itu begitu memilukan.
Eunha ikut duduk di lantai koridor rumah sakit dan memeluk Jungkook yang tubuh nya bergetar tidak memperdulikan jika baju nya akan ikut kotor karena noda darah yang menempel di baju adik nya. Wanita cantik tersebut ikut menangis pilu akan keadaan Jungkook, ia berpikir kalau Jungkook tidak akan terguncang separah ini.
Eunha berharap semoga Tuan Kim menerima pesan yang ia kirim berisi alamat tempat rumah sakit yang menangani Taehyung. Semoga juga Tuan Kim dapat menenangkan Jungkook karena kalau boleh jujur Eunha tidak tau bagaimana menenangkan Jungkook.
"Harusnya aku yang berada di rumah sakit dan ruang darurat." Gumam Jungkook sedangkan Eunha menggeleng menghapus air mata nya serta mengusap air mata yang darah yang sedikit menempel di wajah Jungkook. "Tidak, jangan bicara seperti itu Jungkook. Coba ingat bayi yang ada di kandungan mu. Bayi mu dan Taehyung." Balas Eunha mengingatkan Jungkook agar lebih rasional dan tidak terlalu histeris semacam ini.
Mendengar kata bayi membuat Jungkook terdiam memegang perut nya mengusap pelan setelah itu meneteskan air mata nya kembali. Jungkook bukan ibu yang baik untuk bayi nya di keadaan semacam ini ia malah membuat bayi nya cemas.
"Huh.. Haah.. Bayi ku Noona, Hiks!" Tangis Jungkook dengan nafas tersengal dana Eunha semakin cemas saat melihat Jungkook kembali menangis. Pria manis tersebut meremas baju yang di pakai Eunha menangis hingga mata nya lelah untuk mengeluarkan air mata dan tubuh pria manis tersebut lelah.
"Jungkook! Sadarlah, Jungkook!" Eunha mulai panik saat merasakan tubuh Jungkook semakin berat menumpu nya. Wanita cantik tersebut berteriak memanggil perawat, tepat saat itu juga Chanyeol datang dan terkejut saat melihat Eunha duduk di lantai dengan Jungkook yang tidak sadarkan diri.
Chanyeol tidak menunggu lama langsung mengangkat tubuh Jungkook mencari perawat untuk menangani menantu nya tersebut. Baekhyun serta Kakek Kim ada disana berdiri di depan ruang darurat.
"Kau baik - baik saja?" Tanya Baekhyun pada Eunha yang masih duduk di lantai. Wanita cantik tersebut tersenyum dan mengangguk.
"Terima kasih sudah datang dengan cepat dan menolong Jungkook." Ucap Eunha dan Baekhyun sadar betul kalau wanita di depan nya berusaha untuk kuat padahal dia juga sedang terguncang.
"Jungkook akan baik - baik saja, Trust me." Ucap Baekhyun dan Eunha hanya mengangguk duduk di sebelah pria manis ibu dari Taehyung.
Eunha bukan wanita yang seberani itu, ia memiliki pemikiran sendiri tentang pertumpahan darah. Kecelakaan kedua orang tua nya sudah cukup buat Eunha mengalami trauma tentang hal berbau tajam dan darah, tapi saat ini Eunha mencoba mengesampingkan rasa takut nya demi adik nya yang selama ini ia lukai. Wanita cantik dan mungil tersebut ingin menebus segala kesalahan nya pada Jungkook.
●●●
Jungkook membuka mata nya dan seketika menutup nya kembali, entah rasa nya kepala begitu pusing dan tercium bau obat yang sangat menyengat. Bahkan sisa air mata mengering di wajah pria manis tersebut.
"Berapa lama aku tidur?" Tanya Jungkook pada Chanyeol yang memilih menemani nya.
"Dua jam karena kau kelelahan, Jungkook. Aku tau kau sedih akan keadaan Taehyung tapi pikirkan kandungan mu yang masih terlalu muda itu. Taehyung akan sangat marah jika kau tidak menjaga kandungan mu dengan baik. Aku yakin Taehyung melakukan semua hal ini untuk melindungi mu dan anak mu." Jungkook menunduk kembali menangis mendengar semua ucapan Chanyeol, saat ini ia hanya ingin bertemu dengan Taehyung.
Jungkook langsung turun dari ranjang rumah sakit namun itu di tahan oleh Chanyeol. "Aku ingin bertemu Taehyung, Appa. Aku mohon biarkan aku bertemu Taehyung." Mohon Jungkook menyatukan dua tangan nya membuat Chanyeol menghela nafas dan mengangguk akan mengantar Jungkook pada Taehyung.
●●●
Baekhyun dan Eunha serta Kakek Kim masih menunggu di luar bahkan Baekhyun baru saja mendonorkan darah nya untuk putra nya yang kehabisan banyak darah. Pria manis tersebut sesungguhnya sangat cepat dan ingin menangis akan keadaan Taehyung tapi ia tidak dapat melakukan hal tersebut. Jika Baekhyun menangis maka itu akan membuat banyak orang akan sangat khawatir, pria manis tersebut harus menguatkan semua nya.
Eunha langsung berdiri dari duduk nya saat melihat Jungkook berjalan bersama Chanyeol ke arah mereka. Pria manis yang terlihat pucat tersebut terlihat menyedihkan dan Baekhyun merasa tidak sanggup melihat Jungkook seperti itu.
"Noona! Eomma! Dimana Taehyung?" Tanya Jungkook dan Eunha membiarkan Baekhyun yang mengantar adik nya ke ruangan dimana Taehyung berada.
Pria manis tersebut meneteskan air mata nya melihat Taehyung terbaring lemah dengan bantuan alat rumah sakit yang melekat di tubuh nya serta monitor jantung yang normal namun terlihat semakin lemah.
"Taehyung, maafkan aku." Jungkook menunduk tidak dapat menahan tangis nya dan Baekhyun hanya terdiam menghapua air mata yang mencoba keluar ketika mendengar tangisan pilu Jungkook untuk putra nya. Meski berat tapi Baekhyun memberitahu kondisi Taehyung yang sesungguhnya pada Jungkook.
Taehyung sedang dalam masa kritis dan detak jantung Taehyung awal nya hampir menghilang karena kehabisan banyak darah. Namun semua nya dapat kembali normal serta Baekhyun yang langsung mendonorkan darah nya untuk putra nya tersebut. Beruntung untuk sekali lagi kalau pisau yang tertancap di tubuh Taehyung tidak sampai mengenai bagian vital dalam tubuh Taehyung. Tapi dokter tidak dapat memastikan apa Taehyung dapat keluar dari masa kritis atau tidak. Ini semua hanya dapat di lakukan oleh kemauan Taehyung untuk bangun dan doa dari keluarga.
"Ini semua salah ku, Eomma. Taehyung kritis karena ku, harus nya aku yang terbaring di ranjang ini bukan Taehyung." Ucap Jungkook meneteskan air mata nya kembali tanpa isakan dan itu lebih memilukan daripada Jungkook menangis terisak.
"Tidak, jangan menyalahkan diri sendiri. Taehyung melakukan semua ini demi dirimu, jika kau menyalahkan diri sendiri. Dia tidak akan suka dan marah." Bujuk Baekhyun dan Jungkook menangis memanggil nama Taehyung dengan pelan sambil di peluk oleh Baekhyun.
.
.
Tbc.
Sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband -vk✓
Fanfic(SUDAH TERBIT OLEH EVE COLLAGE) Complete Mature Content Jeon Jungkook dan Jeon Eunha adalah adik dan kakak tetapi karena perjodohan yang tidak di inginkan oleh eunha menjadi kan Jungkook sebagai permainan nya. Apa Jungkook akan bahagia? Rate M BXB D...