●●●
Jungkook menemani ayah nya masih sambil meneteskan air mata nya meski pria manis tersebut terus saja menghapus air mata nya, tapi air mata tersebut tidak berhenti untuk mengalir.
"Appa, maafkan aku belum menjadi anak yang berbakti." Ucap Jungkook dengan pelan menatap wajah ayah nya yang pucat tersebut. Lama Jungkook menunggu ayah nya dengan Taehyung yang duduk di sofa tidak ingin mengangguk kebersamaan kedua anak namun khawatir juga karena Jungkook tidak berhenti menangis.
Taehyung cukup lega saat Jungkook menghentikan tangis nya. Padahal memang Jungkook masih ingin menangis namun semua urung saat melihat jemari ayah nya mulai bergerak membuat Jungkook langsung berdiri dari duduk nya menggenggam jemari tersebut.
"Jung.."
"Appa jangan banyak bergerak. Kau sedang lemah." Ucap Jungkook dengan cepat dan Taehyung hanya tersenyum tipis melihat kalau Tuan Jeon tidak mengusir Jungkook seperti biasa nya, mungkin karena sedang sekarat.
Tuan Jeon hanya mengedipkan mata nya satu kali dan membalas genggaman tangan Jungkook dengan lemah. Harus nya Jungkook tidak tau keadaan nya bahkan Tuan Jeon meminta Eunha untuk menyembunyikan semua nya.
"Jung.. Eunha bukan orang jahat." Ucap Tuan Jeon dengan pelan karena tau akan sangat sulit menyusun kata saat sedang dalam kondisi tidak memiliki tenaga. "Dia hanya kesepian. Aku mengadopsi nya bukan hanya ingin mengelola harta keluarga nya, tapi merawat nya, karena aku tau dan merasakan bagaimana kehilangan orang yang di cinta dan sayang." Tuan Jeon menutup mata nya mencoba mengatur nafas karena banyak bicara.
"Pada kenyataan nya Eunha bukan orang yang gila harta. Dia.. hanya merasa benci pada dunia dan semua orang yang bahagia tanpa memikirkan nya yang hancur." Lanjut Tuan Jeon mengusap tangan pria manis di samping nya. "Aku sadar umur ku tidak akan lama. Aku bertanggung jawab atas Eunha dan dirimu, Jung.. Aku tidak bisa mengajari Eunha dengan benar hingga dia suka menyakiti banyak orang." Tuan Jeon meneteskan air mata nya sedangkan Jungkook menyela untuk ayah nya itu berhenti berbicara.
"Appa lebih baik banyak istirahat. Appa pasti akan sembuh dan hanya Appa yang aku punya." Jungkook meneteskan air mata nya dan Tuan Jeon menatap Taehyung yang hanya diam di belakang. Pria yang telah melindungi Jungkook sampai titik darah penghabisan bahkan ia sempat hampir membunuh Taehyung beserta dengan Jungkook karena mata nya telah gelap akan kasih sayang pada Eunha.
Tuan Jeon sadar betul jika karma sedang perlahan namun pasti menghampiri nya dan itu menyakitkan.
"Aku memang lebih mementingkan Eunha daripada dengan mu, karena kau punya Taehyung sedangkan Eunha tidak punya siapapun, Jung.. Dia hanya punya aku jika aku memilih mu, maka dia akan membenci semua orang dan akan membuat siapa saja menderita." Tuan Jeon mencoba bangun dari tidur nya meski tubuh nya begitu sakit namun tersenyum tipis di hadapan Jungkook.
"Jangan benci Eunha. Maafkan dia, biar aku saja yang merasakan semua penderitaan. Eunha hanya berada di jalan yang salah." Tuan Jeon menghela nafas nya dan bersama itu pula air mata Jungkook mengalir begitu saja mendengarkan semua cerita ayah nya.
"Aku sudah memaafkan semua nya. Aku tidak pernah membenci Noona maupun Appa." Balas Jungkook sebisa nya meski suara serak dan tercekat karena air mata nya mengalir deras.
"Maaf, Jung.. Appa tidak bisa menjaga mu dengan baik. Eomma mu pasti akan marah pada Appa jika begini." Tuan Jeon mengusap surai rambut Jungkook dengan lembut merasa berdosa berbuat buruk pada anak berhati malaikat seperti Jungkook. Ia lebih bersyukur karena Jungkook lebih meniru ibu nya daripada dirinya yang sangat buruk.
Jungkook menangis memeluk ayah nya untuk pertama kali nya pria manis tersebut dapat merasa pelukan hangat ayah nya kembali membuat Jungkook makin terisak di buat nya. Taehyung melihat nya entah kenapa sedikit lega karena Tuan Jeon sadar perbuatan nya yang buruk dan mau menerima Jungkook.
Terlepas dari semua itu Eunha yang berada di balik pintu bukan dengan wajah angkuh, namun dengan air mata yang menetes di wajah nya dengan deras. Untuk pertama kali nya dunia pasti akan terkejut saat melihat Eunha meneteskan air mata nya saat mendengar seluruh pembicaraan Jungkook dan juga ayah nya. Serta kenyataan pula kalau Jungkook tidak pernah membenci nya dan dia yang hanya kesepian karena kehilangan orang yang ia cinta.
Pertama kali nya wanita cantik tersebut menunduk dan tidak berdiri dengan tegak serta angkuh. Tubuh Eunha bergetar, nampak nya wanita tersebut memikirkan apa yang di ucapkan ayah nya tentang nya.
Kesepian..
Tidak gila harta..
Perbuatan nya yang salah..
Eunha menyentuh kepala nya yang tiba - tiba merasa pening. Kembali memikirkan semua perbuatan nya selama ini yang tentu saja Eunha tidak dapat menghentikan tangis nya dan berjalan sedikit menjauh dari ruangan ayah nya tersebut. Wanita yang semua orang anggap licik dan hanya bisa melukai banyak orang saat ini hanya diam sambil terduduk di lantai koridor menangis memikirkan perbuatan nya pada setiap orang yang ia tipu dan fitnah.
Namun tangis Eunha semakin deras saat mengingat wajah Jungkook yang tidak pernah menampakan kalau pria manis tersebut membenci nya meski Eunha selalu melukai pria tersebut. Namun bahkan untuk membalas dengan perbuatan, Jungkook hanya mengatakan rasa kesal nya mengunakan kata - kata.
Tidak punya siapapun..
Jungkook punya Taehyung..
Tapi Eunha hanya punya Tuan Jeon..
"Hiks, kau bodoh sekali Jeon Eunha." Tangis wanita tersebut menutup mata nya namun tetap menangis tidak dapat mengenyahkan ucapan ayah nya dan juga semua perbuatan nya. Rasa nya dada Eunha sangat begitu sesak hingga sulit untuk melakukan apapun lagi.
Wanita cantik itu merasa walau dengan menangis tidak dapat meredakan keresahan di dalam dirinya. Ego, angkuh dan kesombongan wanita tersebut hilang begitu saja tergantikan dengan wanita yang hanya dapat menangis dengan tubuh yang terduduk di lantai koridor.
"Hiks, maafkan aku Appa." Ucap Eunha sadar kalau selama ini ia banyak sekali permintaan yang membuat ayah nya kesusahan padahal meski bukan ayah kandung nya Tuan Jeon melakukan banyak hal bahkan hampir membunuh Jungkook hanya demi dirinya tidak menganggap Jungkook hanya demi membuat Eunha bahagia agar tidak merasa di kucilkan.
Eunha terus menangis hingga wajah memerah serta hidung nya pula, dada nya masih merasa sesak bayangan ucapan dan perbuatan nya masih belum hilang meski ia sudah mengutarakan sebuah kata yang mengganjal hati nya.
"Maaf.." Eunha mencoba mengatur nafas nya sebelum mengatakan hal tersebut meski tidak akan ada yang tau akan perkataan nya namun Eunha tetap mengatakan nya. "Maaf, Jungkook. Hiks! Maafkan aku!" Eunha menunduk masih sambil menangis.
Dada wanita cantik tersebut tidak lagi terasa sesak namun ada sedikit lega karena pertama kali di dunia ini Eunha mengucapkan permintaan maaf nya hanya tersisa tangis yang tidak dapat Eunha hentikan.
.
.
Tbc.
Sorry for typo
Mendekati Ending. Aku sedih tapi semoga pengganti perfect husband dapat sukses seperti ff ini wkwk :v"Sebel aku sama Taehyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband -vk✓
Fanfic(SUDAH TERBIT OLEH EVE COLLAGE) Complete Mature Content Jeon Jungkook dan Jeon Eunha adalah adik dan kakak tetapi karena perjodohan yang tidak di inginkan oleh eunha menjadi kan Jungkook sebagai permainan nya. Apa Jungkook akan bahagia? Rate M BXB D...