●●●
"Aku tidak ingin melakukan nya Appa!" Teriak Jungkook mendorong ayah nya berusaha sekuat tenaga agar tanda tangan nya tidak tercetak di kertas tersebut. Ia tau ayah nya sangat licik dan mudah saja untuk memalsukan tanda tangan Taehyung karena ayah nya memiliki segala nya. Ia tidak dapat diam saja untuk saat ini.
Bugh!
"Bajingan!" Teriak sebuah suara memukul Tuan Jeon dan seketika Jungkook di tarik oleh Jackson untuk mengamankan nya. Taehyung membabi buta memukul Tuan Jeon dengan amarah yang luar biasa tercetak di wajah nya. Eunha mencoba menahan Taehyung untuk menghentikan pria tampan tersebut. Tapi Eunha tidak akan pernah bisa melakukan apapun, saat ini tidak ada yang bisa menghentikan Taehyung.
Amarah Taehyung 69 kali lipat melebihi buldoser. Bahkan Jungkook tidak berniat menghentikan Taehyung membiarkan saja ayah nya babak belur, meski dalam hati Jungkook meminta maaf pada Eomma nya karena tidak dapat membela ayah nya. Jackson dengan sigap menarik kain bersih dari saku celana nya dan merobek lengan kemeja milik Jungkook yang memang sudah sobek dan melilitkan kain tersebut untuk menghentikan darah yang mengalir tersebut.
Jungkook dengan wajah pucat menyaksikan Taehyung yang masih terus memukul Tuan Jeon tanpa terganggu sama sekali. Ayah nya bisa masuk rumah sakit.
"Jackson, hentikan Taehyung. Appa bisa mati." Mohon Jungkook sedangkan Jackson menghela nafas tidak dapat melakukan apapun jika Taehyung telah semarah itu.
"Saya tidak dapat melakukan apapun, Tuan. Jika Tuan Taehyung marah seperti itu, siapapun tidak dapat menghentikan nya." Ucap Jackson merasa menyesal saat Jungkook menatap nya sedih.
"Taehyung! Berhenti, aku baik - baik saja!" Jungkook menarik tangan Taehyung yang ingin kembali memukul Tuan Jeon. Pria manis itu langsung menarik Taehyung sedikit menjauh dan pria tampan itu menarik nafas nya yang memburu karena menahan amarah nya.
Eunha menangis melihat wajah Tuan Jeon tidak berbentuk karena pukulan dari Taehyung. Wanita cantik itu menatap Taehyung serta Jungkook dengan benci karena ayah nya menjadi seperti ini.
"Kalian itu keterlaluan! Appa bisa mati kalau kelakuan kalian seperti binatang!" Teriak Eunha namun Taehyung hanya berdecih pelan.
"Bahkan kelakuan mu serta Appa mu itu lebih rendah daripada kelakuan binatang. Jika aku mau maka Tuan Jeon akan mati di tangan ku hari ini, jika Jungkook tidak menghentikan ku. Aku membiarkan Jungkook datang kemari dan berpikir kalian tidak akan mencari masalah! Tapi kalian itu dasar nya memang manusia rendah!" Maki Taehyung sudah habis kesabaran nya. Pasangan nya terlalu banyak terluka karena dua orang di depan nya.
"Ayo, kita pergi dari sini Jungkook." Ajak Taehyung namun Tuan Jeon yang sudah babak belur mencoba menarik bahu Taehyung dengan kasar.
"Kau ceraikan anak ku secepatnya!" Teriak Tuan Jeon meremas bahu Taehyung dan pria tampan di depan nya itu hanya tersenyum remeh. "Kau tidak pantas bagi Jungkook! Kau hanya pria yang menjelma menjadi psikopat. Jungkook hanya akan menderita hidup dengan mu!" Lanjut Tuan Jeon marah dan Taehyung menghempaskan tangan Tuan Jeon dari bahu nya hingga pria tua tersebut terjatuh dan Eunha menahan tubuh Tuan Jeon.
"Jika aku menceraikan Jungkook. Apa kau bisa membuat Jungkook bahagia?" Tanya Taehyung tersenyum remeh. "Bahkan kau hanya tau cara melukai anak kandung mu sendiri, Tuan Jeon. Aku bisa melaporkan mu dengan pasal berlapis di pengadilan tapi aku tidak melakukan nya karena memikirkan perasaan Jungkook. Tapi kau malah melukai anak mu dengan mudah yang selalu mementingkan dirimu. Kau tidak malu pada dirimu sendiri, Tuan Jeon. Ah! Bahkan aku tidak sudi menyebut mu ayah mertua, kata - kata itu terlalu bagus." Ejek Taehyung sedangkan Tuan Jeon mengeram dengan ucapan Taehyung.
"Kau mengira aku adalah orang yang lemah, Kim Taehyung. Aku dapat dengan mudah mendapatkan Jungkook karena aku ayah biologis nya. Kau yang hanya pasangan nya tidak bisa melakukan apapun." Ejek Tuan Jeon balik sedangkan Taehyung hanya memejamkan mata nya santai. Berbicara pada orang yang tidak jelas sungguh membuang tenaga.
"Tuan Jeon juga bisa apa jika melawan ku. Apa Tuan Jeon mengira aku Kim Taehyung yang sama seperti waktu dulu kau membuat ku lumpuh? Aku bukan Kim Taehyung yang lemah karena kekuasaan mu yang hebat Tuan Jeon. Come on, bangun dari mimpi mu. Justru kau akan hancur jika melawan ku saat ini, krisis perusahaan mu itu akan aku buat semakin parah. Bersedia itu terjadi?" Tanya Taehyung sedangkan Jungkook menahan lengan Taehyung karena terlalu nekad.
"Aku tidak takut dengan ancaman mu itu. Aku tetap akan menang mengambil Jungkook meski kau menghancurkan perusahaan ku, maka Jungkook akan tetap menderita." Jawab Tuan Jeon tersenyum sinis.
"Lalu aku akan membiarkan nya. Aku tidak ingin mencari masalah dengan pria tua seperti mu Tuan Jeon menghabiskan waktu dan tenaga ku. Apa yang kau mau?" Tanya Taehyung dan Tuan Jeon tersenyum licik.
"Aku ingin uang 1 Miliar untuk itu, Jungkook dapat menjadi milik ku." Jawab Tuan Jeon. "Lagipula setelah Eomma nya telah tiada, tidak ada yang penting di hidup ku selain uang." Lanjut Tuan Jeon dan Jungkook menutup mulut nya menahan tangis nya meski air mata nya terus menetes. Sebenci itukah ayah nya pada nya hingga lebih penting uang daripada dirinya.
"Kau pria tidak waras serta orang tua yang bodoh Tuan Jeon. Bagaimana bisa kau lebih mementingkan uang daripada anak mu yang berbakti ini? Baik! Uang akan segera terkirim di rekening mu. Aku melakukan ini bukan untuk membeli Jungkook, tapi aku melakukan ini karena aku pantas untuk melindungi nya dari pria dan orang tua buruk seperti mu. Semoga hari mu menyenangkan dengan uang - uang itu." Taehyung langsung menarik Jungkook untuk segera pergi dari rumah yang terkutuk itu yang selalu memancing amarah nya.
"Tunggu, Taehyung aku ada sesuatu yang harus di sampaikan pada Appa." Ucap Jungkook sedangkan Taehyung memejamkan mata sungguh geram. Bagaimana bisa Jungkook tetap sabar?
"Jungkook—kau. Terserah mu saja." Taehyung menyerah jika melihat wajah memohon dari pria manis tersebut meski ia geram.
Jungkook menghampiri ayah nya dan tersenyum tipis membuat Tuan Jeon terkejut, seketika hati yang tidak berfungsi itu menimbulkan rasa sakit di dalam tubuh Tuan Jeon.
"Appa, terima kasih banyak. Aku sadar kalau aku tidak lebih penting daripada uang. Aku tidak akan pernah datang lagi kesini meski kau memanggil ku lagi." Jungkook menyerahkan kertas pesan dari ibu nya untuk Tuan Jeon. "Aku telah mengabulkan permintaan Eomma. Setelah ini apapun masalah nya bukan kewajiban ku lagi. Aku sudah mencoba menjadi anak yang berbakti, Appa. Maaf jika aku yang hidup ini selalu membuat mu susah. Aku sangat sayang pada Appa dan Eomma. Aku tidak akan membenci mu setelah semua ini." Lanjut Jungkook menunduk dengan hormat dan Tuan Jeon dengan wajah penuh luka tidak sadar jika ia meneteskan air mata nya.
Jungkook berjalan pergi bersama dengan Taehyung meninggalkan Tuan Jeon yang masih berdiri mematung.
Ya, pergi saja dari sini Jungkook. Kau tidak terlalu penting bagi hidup ku.
.
.
Tbc.
Maaf kayak nya ini pendek wkwk😂😂😂
Maaf juga kalau banyak typo tolong di maklumin yak, ngetik nya ngebut supaya cepat update😆🌚Ingat tinggi mereka itu gaib -_- karena biasa nya sol sepatu nya Jungkook itu tinggi. Tinggi mereka juga hampir sama sih wkwk, itu juga menurut analisis suli kepala nya Taehyung dikit miring jadi nya pendek. Kookie kalau di foto dia tegap wkwk itu analisis suli loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband -vk✓
Fiksi Penggemar(SUDAH TERBIT OLEH EVE COLLAGE) Complete Mature Content Jeon Jungkook dan Jeon Eunha adalah adik dan kakak tetapi karena perjodohan yang tidak di inginkan oleh eunha menjadi kan Jungkook sebagai permainan nya. Apa Jungkook akan bahagia? Rate M BXB D...