36.

1K 168 7
                                    

Tok tok tok!

Hyunjin baru sampe di ruang keluarga waktu ada yang ngetok pintu, pasti ada tamu.

Kalau aja itu Mama kamu, nggak mungkin kan harus ngetok pintu, soalnya pintunya nggak dikunci.

Dan yang diharapkan sama Hyunjin itu Felix atau Jisung lah yang dateng, semoga aja.

Hyunjin nengok ke kamar kamu, ternyata kamu belum keluar kamar, jadinya dia inisiatif buat bukain pintu.

Cekleck!

Waktu pintu kebuka, dua orang yang sekarang saling bertatapan itu kaget. Hyunjin yang kaget lihat siapa yang datang, dan orang yang datang itu kaget karena Hyunjin yang bukain pintu.

"Hyunjin, lo ngapain disini?"

Hyunjin masih kaget, tapi udah bisa netralin komuknya. Soalnya Hyunjin itu ahli kalau nyembunyiin kagetnya.

"Nemenin Y/n."

"Ha?"

Jelas Seungmin kaget, biasanya kan dia yang diminta buat nemenin kamu, kok sekarang Seungmin malah nggak dihubungi sama sekali sama kamu.

"Hyunjin! Lo dimana?"

Hyunjin sama Seungmin noleh waktu denger suara kamu, dan saat itu juga kamu kaget lihat ada Seungmin di depan.

Seungmin juga kaget lihat kamu yang jalannya pincang, kaki kamu diperban kayak habis keseleo. Seungmin langsung nerobos Hyunjin dan nyamperin kamu.

"Y/n, kaki lo kenapa?" tanya Seungmin panik.

Kamu yang masih kaget cuma diem aja sambil nahan nyeri, soalnya kamu sejak tadi berdiri terus.

"Biarin dia duduk dulu."

Hyunjin nyamperin kamu sambil pasang muka datar, bahkan tadi dia ngomongnya datar banget, dia bantuin nuntun kamu duduk.

Seungmin yang lihat itu agak nggak suka, tapi dia juga kasihan lihat kamu yang nahan sakit karena kelamaan berdiri.

"Kaki lo kenapa?"

Kamu bingung mau jawab apa, bingung mau cerita kejadian kemarin atau nggak.

Kalau kamu cerita bakal ada dua kemungkinan, yang pertama Seungmin pasti ngerasa nggak dianggep karena kamu, Felix, sama Hyunjin nginep di rumah Jisung. Padahal biasanya kalian kalau nginep selalu berlima.

Yang kedua Seungmin bakal marah ke Felix karena bikin kaki kamu kayak gini. Makin rumit nanti masalahnya.

Kamu noleh ke Hyunjin, minta bantuan lewat tatapan. Hyunjin yang ngerti cuma ngangguk dikit.

Tanpa kamu dan Hyunjin ketahui, Seungmin merhatiin gerak-gerak kalian yang aneh, dan dia ngerasa ada yang nggak beres tapi cuma dipendem aja.

"Y/n keseleo."

"Kok bisa?"

"Bisalah, lo kan tau kalau Y/n itu petakilan nggak bisa diem."

Kamu melotot ke Hyunjin, nggak nyangka kalau cowok itu bakal ngasih jawaban yang ujungnya ngolok kamu. Emang minta bantuan sama seorang Hyunjin itu harus rela terima konsekuensinya yang kadang nggak masuk akal.

Seungmin awalnya ragu, tapi kemudian ngangguk percaya aja. Seungmin duduk berlutut di depan kamu, sambil mandang kaki kamu.

"Sakit?"

Seungmin megang kaki kamu, kamu gelengin kepala, kalau cuma dipegang emang nggak sakit.

"Akh~"

Kamu auto mekik waktu Seungmin tiba-tiba kayak mau patahin kaki kamu, bahkan kedengeran bunyi tulangnya.

Hyunjin yang lihat kelakuan Seungmin juga ikut kaget dan hampir bentak Seungmin, tapi keburu Seungmin kasih kode duluan supaya dia diem.

"Gimana?" tanya Seungmin pelan sambil nurunin kaki kamu.

Kamu masih nutup mata sambil ngos-ngosan, soalnya tadi Seungmin dadakkan banget benerin kaki kamu.

Kamu buka mata pelan, rasanya udah nggak nyeri kayak tadi. Kamu nunduk merhatiin kaki kamu, terus kamu goyang-goyangin pelan. Udah nggak sakit lagi, kamu senyum lebar ke Seungmin.

"Seungmin lo apain kaki gue tadi bisa langsung nggak sakit gini?"

Seungmin cuma senyum sambil ngangkat bahu acuh seolah itu adalah hal biasa, karena kemampuannya menguasai cara pengobatan tradisional ini Seungmin ditunjuk jadi ketua PMR.

Hyunjin masih pasang wajah datar, dia seneng kamu udah nggak kesakitan lagi, tapi dia nggak suka karena Seungmin yang bebasin kamu.

"Besok lo berangkat bareng gue lagi yah."

Hyunjin mau protes sama ajakan Seungmin, tapi keduluan sama kamu yang ngangguk semangat. Jadinya Hyunjin cuma bisa diem sambil menghela napas, kayaknya Seungmin berhasil ngambil perhatian kamu lagi deh.

.
.
.
.
.

Kelas kamu jam kosong untuk jam terakhir, niatnya kamu mau pergi ke perpustakaan buat pinjem buku novel lagi karena novel yang kamu pinjem udah selesai kamu baca.

Tapi sebelum keluar kelas, Lua Cs nahan kamu dan malah seret kamu ke area belakang gedung olah raga yang pastinya sepi banget, apalagi jam terakhir itu nggak ada kelas yang jadwalnya olahraga.

Kamu agak khawatir soalnya Lua Cs pasang wajah kayak marah banget ke kamu, dan yang kamu khawatirin lagi kaki kamu baru aja sembuh kemarin, nggak mungkin kuat kalau kamu mau lari menghindar.

"Ada apa?" tanya kamu mencoba nggak kelihatan kalau kamu lagi takut.

"Jauhin Seungmin, jauhin Hyunjin, Felix, dan Jisung. Jauhin juga Sunwoo!"

Kamu kaget waktu yang ngomong adalah Nancy, padahal biasanya yang selalu jadi juru bicara mereka adalah Lua.

"Kenapa gue harus jauhin mereka?"

"Karena lo nggak pantes buat mereka, lo cuma jadi parasit mereka, dan lo yang bikin mereka marahan akhir-akhir ini."

"Maksud lo?"

"Lo pasti belum pernah tau kabar kalau Seungmin pernah mukulin Sunwoo?"

"Lo pasti nggak tau kalau Hyunjin dan Seungmin sekarang nggak saling sapa di kelas."

"Lo pasti nggak ngerasa kalau lo udah buat empat formasi pangeran sekolah kita jadi berantakkan."

"Dengan adanya lo, itu malah mgehancurin persahabatan mereka."

"Gue?"

"Iya. Lo! Cewek murahan yang dengan nggak tau malunya nyatain perasaan ke Hwall, bayangin anak SD cewek pula, nembak temen cowoknya dan bikin cowok itu pergi jauh karena mungkin ilfeel." sekarang Lua baru ngomong.

"Serius lo?" Nancy sama Sei pura-pura kaget.

"Iya, dan sekarang dia malah kegenitan sama Seungmin. Dia itu pengkhianat, lupa sama janji sendiri."

Kamu diem aja, marah pun nggak guna, Lua bakal merasa menang dan terus ngehina kamu kalau kamu ngelawan.

Kamu nahan amarah kamu, ngebiarin Lua ngebeberin semuanya sampe cewek itu capek dan diem sendiri.

"Dan sekarang, dia mulai deketin Sunwoo.."

"Murahan."

"Iya murahan." Nancy berkomentar, "Kayak Ibunya."

"NANCY!!"

Bugh!!

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Selasa, 30 April 2019

Just Friend - Kim Seungmin [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang