"Nanti Mama pulang malem, kamu ke rumah Jisung aja ya kalau nggak berani di rumah sendiri."
Kamu ngangguk waktu Mama kamu pamit berangkat kerja, Mama kamu keluar rumah setelah kamu salim.
Ke rumah Jisung?
Iya emang kamu pengen ketemu Jisung hari ini, tapi nggak harus ke rumah Jisung juga.
Kamu ngambil hp kamu yang ada di meja makan, tadi kamu habis sarapan sama Mama kamu, dan nggak biasanya kamu bawa hp kalau lagi di dapur.
Kamu ngetik pesan, tapi bukan cuma untuk satu orang. Kamu bikin pesan siaran buat empat cowok yang sekarang lagi terlibat masalah, yang kamu pengenin adalah masalah ini harus selesai sebelum semua terlambat.
Nanti sore gue pengen ketemu, gue butuh bantuan lo.
Kalau dibaca, pesan itu terkesan di kirim ke satu orang. Padahal dalam waktu bersamaan empat cowok itu nerima pesan yang kamu kirim.
Kamu menghela napas, kamu merasa kalau semua masalah ini terjadi karena kamu, jadi kamu punya tanggung jawab buat selesaiin semua masalah ini.
Empat cowok itu ibarat rasi bintang, kalau mereka bersama kelihatan indah banget. Tapi sekarang semua berantakkan, kamu merasa bersalah banget.
Kamu nggak tau mau ngapain pagi ini dan mau ngapain di rumah, kelas 9 memang udah libur dan tinggal nunggu nilai keluar, bahkan kelas udah perpisahan.
Waktu lihat stok bahan makanan di kulkas habis, kamu inisiatif buat ke market beli bahan makanan supaya nggak kehabisan.
Mama kamu pulang malem dan kamu nggak mau ke rumah Jisung, berarti kamu harus masak buat makan siang sama makan malam nanti.
Kamu pergi ke market sendiri karena emang jaraknya nggak terlalu jauh dari rumah, kamu jalan kaki, soalnya sampe sekarang kamu masih belum berani naik sepeda, apalagi motor.
Di market kamu beli bahan secukupnya, yang menurut kamu cukup untuk makan siang dan makan malam, soalnya kamu nggak bawa uang banyak juga.
Setelah semua selesai kamu keluar, niatnya mau langsung pulang, tapi ternyata nggak semudah itu.
Kamu ketemu sama tiga cewek yang pernah buat kamu di skors tiga hari, lagi-lagi kamu ketemu mereka dengan eskpresi mereka yang sama. Perasaan kamu udah nggak enak.
"Y/n.."
Kamu udah siap lari, tapi dengan cepat dua cewek itu nahan tangan kamu dan seret kamu keaerea yang agak sepi.
Kamu baru dilepasin setelah dirasa tempat ini aman, nggak ada cara lain selain kamu siapin telinga dan hati buat denger ocehan mereka.
"Ada apa?" kamu berusaha nggak terlihat panik, padahal aslinya kamu pengen banget teriak.
"Gue tau lo pasti udah ngerti semua yang terjadi antara Jisung, Hyunjin, dan Seungmin.." Lua memulai obrolan.
"Lo tau masalah mereka yang balapan sampe Hyunjin harus duduk di kursi roda.." sahut Sei.
"Tapi lo diem aja dan nutup mata seakan lo nggak tau apa-apa, goblok banget sih, katanya sahabat."
Kamu masih diem, ngebiarin mereka ngoceh aja sampe waktunya kamu buka mulut dan bicara.
"Lo sengaja mau hancurin persahabatan mereka ya?"
"Atau lo mau balas dendam karena dulu persahabatan lo hacur."
"Kalau gue jadi Seungmin atau Hyunjin, gue nggak akan mau ngorbanin keselematan gue buat balapan cuma karena cewek ini."
"Dan gara-gara mau belain cewek ini juga, Jisung sama Seungmin hampir aja ketangkep sama polisi gara-gara balapan liar.
Kamu tau masalah polisi itu, karena kamu yang nyuruh Hwall manggil polisi supaya balapan itu gagal.
"Gue jamin hidup lo nggak akan bisa tenang setelah ini kalau sampe mereka bener-bener pisah."
"Kalau gue jadi lo, gue bakal malu banget, gue bakal menghilang dari hadapan mereka. Malu banget."
"Kalau gue sih lebih baik minta orang tua gue pindah sekolah ke luar kota, atau mungkin ke luar negeri sekalian. Nggak kuat gue nahan malu disini."
"Kalau iman dia nggak kuat sih keputusannya mungkin ninggalin dunia aja saking malunya."
"Ihhh, kok serem. Jangan deh jangan mati, nanti sekolah kita jadi angker."
"Kan kita udah lulus, bentar lagi punya sekolah baru."
"Oh, iya. Jadi kalau gue jadi lo ya, lebih baik SMA ini gue nggak di kota ini lagi deh, gue nggak bakal nemuin mereka ber empat lagi."
"Tapi menurut gue si Y/n bakal tetep disini deh, dia kan mukanya tebel banget, nggak punya malu."
"Ih iya, malu-maluin malah. Hahaha"
"Iya."
"Udah selesai?"
Tiga cewek itu diam, natap kamu agak sedikit kaget, sementara kamu cuma masang wajah datar sambil nengerin dialog unfaedah mereka.
"Ke luar kota, pindah sekolah, ke luar negeri.. Semua yang kalian sebutkan adalah cara pengecut. Dan gue, bukan pengecut kayak kalian. Makasih ocehan paginya, nggak berfaedah banget."
Kamu pergi ninggalin tiga cewek yang kelihatannya shok denger respon dari kamu, bahkan mereka sampe mukul-mukul udara saking keselnya sama kamu.
.
.
.
Tbc~MunLovea
Minggu, 05 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend - Kim Seungmin [00L Imagine] [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Kami hanya teman kok - Y/n Iya, nggak lebih - Seungmin Gobloknya dikurangi bre - Felix Digebet orang baru nyadar lo - Hyunjin Bukan temen gue - Jisung Sama gue ae - Hwall Start : 01 Februari 2019 Finish : 07 Mei 2019 ⚠️ Imagine ⚠️...