40.

1K 178 10
                                    

Udah tiga kali kamu telpon Jisung tapi nggak ada jawaban, kamu juga udah chat Felix sama Hyunjin tapi nggak dibales, bahkan nggak di read sama mereka.

Kalau gini kamu bingung sendiri mau bilang ke siapa, nggak mungkin kamu bilang ke Seungmin langsung kalau Hwall ngajak kamu keluar sore ini, pasti bakal muncul masalah baru.

Kamu gelisah banget, daritadi mondar-mandir di teras nggak bisa diem, sekalian nunggu Hwall dateng.

Udah lima belas menit sejak kamu mondar-mandir, chat sama telpon kamu belum juga direspon sama tiga cowok itu.

Kamu pasrah, kamu harus tetap pergi walau belum izin sama mereka, soalnya tadi Hwall bilang ini menyangkut Seungmin. Walaupun belum tau pasti apa yang mau Hwall tunjukkin ke kamu, yang pasti kamu udah penasatan banget.

Tin!

Kamu kaget waktu denger klakson motor deket banget, ternyata Hwall udah parkirin motornya di halaman rumah kamu.

Dia ngelepas helm terus samperin kamu, sementara kamunya makin bingung soalnya belum ada jawaban dari Jisung, Felix, maupun Hyunjin.

"Udah siap?"

Kamu ngangguk ragu, sebelum pergi kamu masuk rumah dulu buat ambil slimbag sama kunci pintu. Setelah itu kamu nyamperin Hwall lagi.

"Nanti jangan kaget."

Hwall naik motornya, kamu duduk di belakang Hwall. Tentu aja kamu bingung, yang dimaksud Hwall kaget itu apa.

.
.
.
.
.

Kamu turun setelah motor Hwall berhenti di jalan yang lumayan sepi, jarang motor lewat, apalagi mobil.

Tapi nggak jauh dari tempat kalian berhenti, ada gerombolan manusia rame banget, didominasi sama anak muda, mungkin ada tawuran.

Tapi kalau tawuran mana mungkin mereka tepuk tangan, tersengar suara seperti mereka lagi nyemangatin seseorang. Dan yang ada di pikiran kamu cuma satu.

"Balapan?"

Sebenarnya kamu ragu nanya gitu ke Hwall, tapi Hwall nya ngangguk.

Tiba-tiba kamu keinget sama omongannya Hwall kalau ini menyangkut Seungmin, kamu takut, jangan-jangan Seungmin terlibat sama balapan itu.

"Seungmin dimana?" tanya kamu mulai panik.

Hwall nunjuk kearah kerumunan, yang bikin kamu makin takut, apalagi waktu orang yang munggungin kamu disana agak minggir, kamu bisa lihat dua motor di tengah kerumunan itu.

Motor Seungmin.

"Seungmin balapan?"

Hwall ngangguk, kamu cuma bisa pasang eskpresi kaget dan nggak percaya, nggak nyangka Seungmin bakal terlibat balapan liar kayak gini.

"Siapa lawannya?" semoga aja bukan pembalap liar yang udah biasa kayak gini, dan semoga juga bukan Sunwoo.

Kemungkinan besar Seungmin bakal ngajak Sunwoo balapan. Karena apa.. Seungmin itu kamu larang buat berantem, dan dia selalu ganti cara buat habisin musuhnya dengan pertandingan.

Seungmin biasanya ajak main futsal atau lomba lari, tapi kali ini cabang olahraga Sunwoo sama Seungmin itu beda. Sunwoo basket, dan Seungmin futsal, pasti kemampuan lari mereka seimbang.

Kemungkinan besar keputusan mereka adalah balapan motor, dan ini yang paling kamu takutin.

Hwall lagi-lagi nunjuk ke kerumunan itu. "Lihat aja motor hijau di sebelah motor Seungmin, lo pasti kenal sama pemilik motor itu."

Kamu micingan mata, berusaha lihat dengan jelas motor yang diparkir di sebelah motor Seungmin supaya kamu bisa nebak siapa pemilik motor itu.

Dan setelah tau siapa pemiliknya, mata sama mulut kamu kebuka lebar bersamaan, kamu kaget pake banget.

"Jisung?!"

Hwall ngangguk, sementara kamu bener-bener nggak percaya sama yang kamu lihat. Mustahil banget Seungmin sama Jisung terlibat balapan kayak gini, apalagi posisinya mereka musuhan disini.

Sebenarnya apa yang selama ini terjadi diantara mereka di belakang kamu, kamu sama sekali nggak ngerti.

"Ini adalah pertandingan kedua."

"Ha?"

Seungmin dan Jisung udah tanding dua kali? Dan kamu sama sekali nggak tau, kamu bener-bener ngerasa nggak berguna sebagai temen sekaligus adek mereka.

"Dan pertandingan pertama berakhir memakan korban."

"Maksud lo?"

Memakan korban? Maksudnya sampai kecelakaan? Tapi selama ini Jisung baik-baik aja, nggak ada tanda-tanda dia habis jatoh atau apa.

Atau jangan-jangan, ini terjadi waktu kamu di skors. Waktu itu kan Jisung nggak nyamperin kamu sama sekali sampe hari sabtu, atau waktu itu Jisung habis jatoh dan nggak mau kamu tau.

Nggak mungkin, Jisung nggak ngelihatin tanda-tanda kalau dia habis jatoh. Lagian kalau Jisung jatoh, ayah sama bunda pasti ngabari kamu.

"Tapi Jisung--"

"Bukan Jisung."

Bukan Jisung?

"Lo lihat cowok yang pakai jaket hitem itu, dia pake kursi roda karena tulang kakinya patah."

Kamu ikutin arah telunjuk Hwall, dan kamu bisa lihat cowok yang dimaksud sama Hwall. Cuma kamu nggak bisa lihat wajahnya karena posisinya munggungin kamu.

"Itu siapa?"

"Itu Hyunjin."

"Hyunjin?!"

Jangan tanya gimana reaksi kamu, kaget sampe kamu tanya pake nada tinggi, untung aja gerombolan itu nggak denger suara kamu.

"Inget waktu gue nemuin lo hari sabtu?"

Kamu ngangguk, waktu itu kamu nolak ajakkan Hwall karena kamu mau keluar sama Jisung.

"Waktu itu Hyunjin sama Seungmin balapan, dan Hyunjin jatoh, tulang kaki kanannya patah. Dia nggak ikut UNBK kemaren, dia nyusul."

Kamu pengen teriak, tapi mulut kamu susah banget ngeluarin suara, kamu cuma bisa natap nanar punggung cowok yang duduk di kursi roda itu, entah sejak kapan air mata kamu lolos.

"Gue nggak ngerti kenapa kalian jadi kayak gini.."

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Sabtu, 04 Mei 2019

Just Friend - Kim Seungmin [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang