37.

973 174 9
                                    

Kamu nunduk aja waktu di ruang BK, kamu duduk di sofa sebelahan sama Nancy yang pipinya memerah dan diujung bibirnya ada bengkak sedikit berdarah karena tinjuan kamu.

Sekuat tenaga kamu nahan buat nggak marah, tapi tiga cewek itu malah sangkut pautin sama Mama kamu. Anak mana yang terima, kamu nggak bisa nahan lagi dan akhirnya dibawa ke BK.

"Kenapa kalian bertengkar?"

"Saya tidak tau pak, Y/n meminta kami ke halaman belakang lalu memukul Nancy, kami tidak tau alasannya."

Kamu langsung noleh ke Lua yang jawab pertanyaan guru petugas BK, nggak nyangka kalau Lua selicik itu.

"Nggak pak, mereka yang seret saya kesana."

"Nggak pak, buktinya Y/n yang mukul Nancy. Kayaknya dia masih nggak terima karena Papanya nikah sama Mamanya Nancy."

Kamu gelengin kepala kuat, tapi tampaknya itu nggak akan berhasil karena Lua sama Sei terus fitnah kamu.

"Baiklah, Y/n kamu di skors tiga hari. Kamu boleh masuk senin depan."

"Loh pak, senin depan kan UNBK, harusnya minggu ini saya ikut pemantapan materi untuk UNBK."

"Seharusnya begitu, tapi karena kamu membuat kesalahan jadi kamu harus mendapat hukuman. Nancy kamu boleh pulang dan rawat lukamu."

"Baik, pak.."

Nancy, Lua, sama Sei bantuin Nancy berdiri, sebelum keluar mereka sempat ngelirik kamu sambil pasang senyum miring.

Licik, mereka memang licik.

Kamu ngambil kertas yang diberikan sama guru penjaga BK terus balik ke kelas kamu karena bentar lagi waktunya pulang.

.
.
.
.
.

"Makasih."

Kamu langsung masuk ke rumah setelah turun dari sepeda Seungmin, tanpa ngomong apapun selain kata makasih. Bahkan kamu nggak nawarin Seungmin mampir.

Nggak biasanya, padahal biasanya kamu bakal ngobrol dulu sama Seungmin sekedar gurauan. Dan kamu juga nawarin Seungmin mampir, tapi kali ini aneh.

Yang semakin bikin aneh adalah pikiran Seungmin langsung ngarah ke Hyunjin. Selama beberapa hari ini kamu bareng Hyunjin, pasti ada hal nggak beres yang bikin kamu jadi cuek sama Seungmin.

.
.
.
.
.

Mama kamu udah tau kalau kamu di skors, bahkan kamu cerita semua yang terjadi, tentu aja Mama kamu percaya sama kamu, dan ini semakin bikin Mama kamu yakin kalau kamu harus pindah.

Sabtu ini kamu bosen banget di rumah sendiri, dan kebetulan cemilan di rumah habis, kamu pergi ke market buat beli.

Kamu beli beberapa makanan ringan, minuman, makanan cepat saji, sama es krim nya nggak lupa.

Disamping market itu ada taman kecil sama kursi-kursi taman, kamu duduk disana buat makan es krim dulu, sekalian mikirin sekali lagi tentang usulan Mama kamu supaya pindah aja ke Kalimantan.

"Y/n?"

Kamu terlonjak waktu ada yang nepuk pundak kamu, saat kamu noleh ternyata yang nepuk pundak kamu itu Hwall.

Hwall kaget lihat kamu ada disini, kamu nggak sekolah, dan nggak mungkin seorang Y/n itu bolos, jadi Hwall mikir pasti ada yang nggak beres.

"Lo ngapain disini?" tanya Hwall.

Kamu nggak jawab, tapi kamu malah merhatiin penampilan Hwall yang kayaknya agak aneh. Hwall pake jaket hitem dan pake celana sekolah.

"Lo kabur?" kamu auto melotot nggak percaya.

Hwall cuma senyum tipis sambil ngangguk, dia duduk di samping kamu tanpa rasa bersalah setelah kepergok kabur dari sekolah.

"Hwall lo serius kabur?"

"Iya, Y/n. Lah lo sendiri kenapa nggak sekolah?"

"Gue di skors."

"Ha? Kok bisa?"

Kamu menghela napas, kamu ceritain semua yang terjadi antara kamu sama tiga cewek itu, dan itu bikin Hwall emosi.

"Lua?"

Kamu ngangguk sambil masang wajah melas, Hwall langsung berdiri sambil ngepalin tinjunya.

Dan saat itu kamu baru inget kalau dulu Hwall juga bagian dari persahabatan kamu, Lua, sama Seungmin.

Niatnya kamu tadi berani cerita sama Hwall kan karena Hwall pasti nggak akan kenal sama cewek-cewek yang kamu sebutin namanya, tapi kamu lupa kalau ada Lua disana. Pasti Hwall pikirannya buruk sekarang ke Lua.

"Hwall.."

"Gue nggak nyangka Lua kayak gitu, padahal dulu dia pendiem banget."

"Dia suka sama Seungmin."

"Apa?"

Kamu ngangguk, Hwall emang nggak tau kalau Lua suka sama Seungmin, karena itu Hwall kaget waktu denger cerita kamu mengenai Lua yang sekarang berubah.

"Sejak lo pindah, Lua ngejauh dari gue sama Seungmin, dia benci sama gue. Sebenernya dia udah mulai ngerasa nggak suka sama gue sejak dulu, soalnya dulu lo sama Seungmin itu lebih deket ke gue daripada dia. Padahal gue ngerasa kita sama aja."

Hwall noleh ke kamu, dia natap kamu dengan tatapan yang susah kamu artiin, kamu jadi bingung sendiri.

"Y/n, lo sadar sesuatu nggak?"

Kamu ngerutin dahi, nggak ngerti sama maksud pertanyan Hwall.

Hwall yang paham kalau kamu bingung menghela napas, kayaknya kamu emang nggak tau.

"Seungmin suka sama lo sejak lama. Dan lo pasti ngerti kenapa waktu itu gue nggak bales rasa suka lo."

Kamu makin bingung aja, Hwall ngomongnya berbelit dan nggak mau natap kamu.

"Sebenernya gue bisa aja bilang iya waktu itu, karena gue juga suka sama lo."

Kamu kaget, jangan tanya.

"Tapi gue inget sama janji kita. Sebenernya gue bisa aja ngelanggar janji itu, Lua juga bilang kalau dia suka sama Seungmin dan pengen janji itu dilupain aja. Biar Lua bisa sama Seungmin dan Lo sama gue.."

Hwall ngedongak, lihat awan yang mulai mendung, padahal ini masih jam 10 pagi.

"Tapi gue lebih milih persahabatan gue sama Seungmin daripada perasaan gue ke lo. Gue tau Seungmin suka sama lo, dan gue nggak mau bikin dia terluka.."

Hwall senyum tipis.

"Tapi ternyata takdir tetep berkata kalau gue sama Seungmin harus kejebak dalam situasi ini lagi.. Hmm."

Kamu nggak nyangka, kalau selama ini Hwall juga nyimpen rasa kamu. Dan sekarang kamu pengen banget ngejerit, harusnya kamu nggak pernah ngungkapin perasaan kamu ke Hwall supaya nggak ada yang berubah.

Hwall nggak akan pergi.

Seungmin nggak akan makin gencar ngasih perhatian kamu karena nggak ada Hwall.

Dan Lua nggak akan benci sama kamu.

Semua akan baik-baik saja seandainya waktu itu kamu nggak ngungkapin rasa bodoh kamu ke Hwall.

"Hwall.. Gue minta ma'af."

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Rabu, 01 Mei 2019

Just Friend - Kim Seungmin [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang