CRUSH ON || chapter 07

434 16 0
                                    


Now Playing = Hooked - Why Don't We.

-----

"Langit saja masih membumi, karena ia tahu diatasnya masih ada langit yang jauh lebih tinggi."

***

TANIA terus mengumpati dan memberikan sumpah serapah kepada Agam, walau cowok itu tidak dapat mendengarnya. Tania masih berada didalam halaman rumah Agam yang sangat luas ini.

"Ini halaman rumah apa jalan tol sih," omel Tania disepanjang jalan.

Tania merasa risih diperhatikan oleh orang-orang yang berada dihalaman rumah Agam ini. Siapa lagi kalau bukan para penjaga rumahnya yang besar ini.

Suara motor terdengar mendekatinya, Tania tidak berniat untuk menoleh, ia harus terlihat kesal, tapi memang Tania sedang kesal dengan Agam dan juga Alan. Mengapa Alan hanya diam saja ketika Agam mengejeknya seperti tadi? Ah entahlah, hari ini begitu sial untuk Tania.

"Woi, buruan naik. Gue anter,"

Langkah Tania terhenti, itukan suara motor Alan? tapi, Alan tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'woi', lalu siapa? Agam?

Kemudian Tania menoleh cepat, matanya membulat dengan sempurna, tatapannya begitu kosong untuk saat ini. Benar yang diduganya, itu bukan Alan. Melainkan Agam. Tapi, benarkah?

"Kenapa diem disitu? buruan naik!" suruh Agam sekali lagi.

Tania memasang raut wajah yang begitu datarnya, mengapa ia harus berurusan dengan sosok Agam? Ia tidak mau diantar Agam. Sama sekali tidak. Yang ada Tania bakalan dilabrak untuk kedua kalinya karena sudah mendekati Agam. Padahal tidak.

"Gak. Gue nggak mau, gue bisa pulang sendiri!" balas Tania dengan sebal.

"Lo pulang mau naik apa hah? bis jam segini udah nggak ada lagi. Lo mau jalan kaki?"

Tania terdiam sejenak, kemudian ia menatap benda kecil yang tertempel ditangannya itu, benar kata Agam, bis jam segini sudah tidak ada lagi dijalan-jalan.

"Ah, gue bisa naik gojek online." ucap Tania lagi dengan begitu gugup.

"Mau pesen lewat handphone siapa? bukannya handphone lo mati total?" cerca Agam, "Kalo mau boong pinter-pinter dikit,"

"Tau ah, terserah lo. Pokoknya gue nggak mau pulang bareng lo. Yang ada gue bakal dapet masalah lagi dan lagi." bantah Tania.

"Siapa yang mau buat masalah sama lo selagi lo sama gue?" ucap Agam datar.

Tania tertegun pelan, sedikit kaget dengan ucapan Agam barusan. Benarkah sosok Agam telah bicara seperti itu kepadanya? Ah tidak, Tania tidak boleh langsung berpikir kalau Agam bakalan suka kepadanya. Kasta Agam dan Tania cukup jauh beda. Jadi mana mungkin Agam suka dengan sosok Tania.

"Udah gue bilang gue bisa pulang sendiri."

"Gue bilang naik." tegas Agam terlihat datar.

Tania terdiam. Sekarang ia tidak tau harus berbuat apa, ia sangat bingung sekarang. Kalau ia terima diantar oleh Agam, lagi-lagi dia bakal kena labrak atau kena apalah sama Rasya. Tapi kalo dia tolak untuk pulang bersama Agam, terus bagaimana nasibnya sekarang?

CRUSH ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang