CRUSH ON || chapter 30

391 14 0
                                    


Now Playing = Jika - Melly Goeslaw.

-----

"Bagaimana bisa aku tahu kalau hatimu untukku? sedangkan kamu saja tidak pernah memperlihatkannya."

***

HARI ini Tania baru saja sampai didalam rumahnya setelah diantar bersama Agam tadi. Tania mendapati Talia sedang asik fokus bersama ponselnya diruang tengah. Tania menghampiri Talia dan memanggilnya pelan. Talia menoleh, kemudian Tania meminta Talia untuk duduk sebentar, karena ada yang ingin dibicarakan sedikit. Setelah itu, Tania sempat meminta permintaan kepada Talia akan sesuatu, dan Talia menyetujui itu, walau dengan hati yang berat, bagaimana pun ia harus menuruti permintaan Tania tanpa ada satu orang pun yang tau, kecuali hanya keluarga mereka sendiri. Semua anggota keluarganya menyetujui akan hal itu.

Tania merasa jenuh sekarang, ia langsung menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak. Bukan tidur, Tania malah duduk dipinggir kasurnya sembari melamun. Melamunkan bagaimana nasibnya kedepan nanti. Entahlah.

Kemudian Tania memilih untuk mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian biasa dirumah. Setelah itu, Tania merebahkan tubuhnya diatas kasur kamarnya. Baru saja ia ingin memejamkan matanya untuk tidur, tapi suara ketukan pintu mengurungkan niatnya.

Tania menoleh kearah pintu kamarnya, ia sangat mager untuk bergerak membuka pintunya yang telah dikunci.

"Kak Tania?" panggil seseorang dari arah luar kamar, depan pintu. Tania sangat mengenali suara itu. Iya, itu suara Talia, adiknya.

"Kenapa, Tal?" jawab Tania. Posisinya masih merebah diatas kasur. Ia sangat malas untuk berdiri saat ini.

"Dibawah ada temen lo dateng kata Bang Nino, temuin sana Kak," jelas Talia kemudian.

"Iya bilangin ntar gue kebawah."

"Iya."

Suara Talia hilang setelah mengucapkan satu kata itu. Talia sudah turun kebawah menemui yang datang untuk diminta tunggu sebentar.

"Siapa sih dateng? gue kan mau tiduran." omel Tania sembari membuka kunci pintu kamarnya.

Tania langsung saja menuju kebawah, ruang tamu, untuk menemui siapa yang telah datang untuk menemuinya. Setelah sampai diruang tamu, Tania mendapati dua orang gadis sedang duduk manis sambil memakani cemilan yang ada ditangan mereka masing-masing.

"Ngapain kalian berdua? numpang makan?"

"Wah sadis banget." respon Shira kemudian.

Tania duduk disalah satu kursi ruang tamu yang belum diduduki, "Mau apa sih. Gue mau tiduran selalu kalian ganggu. Mana lagi gue nanti bakalan—" Tania menggantungkan ucapannya, mulutnya tiba saja sudah seperti disempali sesuatu agar tidak lanjut berbicara.

Tania mengumpati kesalahannya dalam hati, hampir saja dia berkata demikian yang tak mau sama sekali ia kasih tau dengan kedua sahabatnya ini.

Shira dan Salma saling bertatapan sejenak, kemudian memasang sorot mata yang sangat mencurigakan kearah gadis dihadapan mereka, Tania.

"Lanjutin nggak!" ancam Salma sambil menunjukkan tusuk cilok dihadapan Tania dengan tatapan tajam. Mengerikan.

"Jangan tunjukin tusuk ciloknya ke gue, Sal."

CRUSH ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang