CRUSH ON || chapter 18

376 16 1
                                    


Now Playing = Menyimpan Rasa - Devano Danendra.

-----

"Aku tata terlebih dahulu hatiku, sebelum menyambut hadirmu."

***

HARI ini adalah hari dimana Tania akan pulang ke Jakarta, rumahnya. Sudah satu minggu lebih dia berada di Singapura untuk dirawat dirinya di National University Hospital (NUH) Singapura. Tania sudah tidak sabar untuk segera pulang dan bertemu kedua sahabatnya itu. Ingin menceritakan banyak hal hari-hari dimana ia dirawat dirumah sakit dan habis terapi kemarin lusa.

Tania dan keluarganya sudah bersiap untuk keluar dari rumah sakit setelah mengurus administrasi biaya rumah sakit disini selama satu minggu lebih. Setelah ini Tania akan pergi menuju bandara Singapura untuk terbang ke Jakarta siang ini.

"Tan, sebaiknya jangan sekolah dulu yah akhir-akhir ini," lirih Nino tiba-tiba.

"Kenapa bang?" balas Tania heran.

"Yah abang takutnya kalo lo tiba-tiba lelah atau pingsan gitu disekolah, dan kalo mimisan juga gimana? lo kan sering mimisan waktu SMP." kata Nino terlihat khawatir.

"Cie tumben khawatir sama gue, biasanya ngeselinnya minta ampun." ujar Tania menyengir.

"Bukannya apa-apa, sekarang kita gak satu sekolah, Talia pun nggak. Jadi siapa yang bakal nolong lo kalo lagi susah-susahnya kalo nggak cowok yang ngebopong?" ucap Nino terlihat serius.

"Yaelah bang, tenang aja gue bisa jaga diri baik-baik, nggak akan macem-macem kok, sumpah dah." bantah Tania pelan.

"Bener kak kata bang Nino, jangan sekolah dulu deh, takutnya kenapa-napa disekolah nanti." lanjut Talia.

"Bang, Tal. Jangan ngerendahin gue gitulah, gue bisa kok sekolah, udah gede udah mau lulus sekolah dan mau lanjutin kuliah. Gue nggak apa-apa," ucap Tania masih ngebantah.

"Tania. Kata abang sama adik kamu bener kok, jangan ngebantah omongan gitulah, mama nggak suka yah. Pokoknya jangan sekolah dulu," tambah Dahlia menasihat.

"Tapi Ma..?"

"Nggak usah pake tapi-tapian, nurut dikit napah, bantah terus," sindir Nino tajam.

"Bang tuh kan, ngeselinnya muncul. Tadi sok care banget sama gue, sekarang eh main sindir-sindiran," omel Tania kepada Nino.

"Lah lagian lo sih nggak pake nurut, kalo nurut kan gue makin sayang sama dede emesh nya abang Ino nya Ania," balas Nino dengan berucap sok imut bermelet.

"Udah-udah jangan berantem debat gitulah, ayo kita pulang," celah Hamid, Papa Tania.

Saat ini keluarga Tania sudah berada didalam satu pesawat yang sama. Sekarang tinggal menunggu pesawat meluncur ke Jakarta.

***

Tania sudah sampai didalam rumahnya, kemudian Tania langsung saja menuju kamarnya bersama Talia, tepat disebelah kamar Tania.

"Kak, seharusnya itu aku yang sekolah ditempat kak Tania. Dan kak Tania itu, sekolah home schooling sama kayak aku sekarang. Jadi maksudnya kita itu kayak terbalik gitu pas dimasukin Mama sekolah. Dari Sd loh kak aku disekolahin home schooling kayak gini." ucap Talia pelan kepada Tania.

CRUSH ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang